masrizky.biz.id- Lebih dari 100 hari masa jabatan Bupati Dadang Supriatna di periode kedua ini. Pakar Kebijakan Ekonomi dan Publik, TB Raditya Indrajaya menyatakan bahwa sosok bupati yang akrab dipanggil Kang DS tersebut merupakan Arsitek Perubahan Nyata Kabupaten Bandung.

Menurutnya, Bupati Dadang Supriatna adalah figur pemimpin yang lebih memilih menunjukkan hasil nyata di lapangan dalam menjalankan perubahan di Kabupaten Bandung, serta tidak terlalu suka membuat janji atau ucapan manis di depan kamera.

Radit juga menegaskan bahwa kinerja nyata Bupati Dadang Supriatna telah terbukti dengan meningkatnya angka indikator kesejahteraan berkat kebijakan yang tepat sasaran dan berjalan dengan baik di lapangan, sehingga dirasakan langsung oleh masyarakat.

Telah melewati seratus hari, bahkan kini sampai pada tahap pergerakan Semester II Tahun 2025, dan satu hal yang jelas terlihat Bupati Bandung Dr. H. M. Dadang Supriatna bukan jenis pemimpin yang suka menawarkan janji, melainkan pemimpin yang menjual hasil nyata. Perbedaannya terasa, di bawah kepemimpinan beliau, angka bergerak, kebijakan terasa dampaknya, dan masyarakat merasakan manfaatnya," tulis Pemerhati Kebijakan Ekonomi dan Publik TB Raditya Indrajaya sebagaimana diterima masrizky.biz.id, Senin 25 Agustus.

 

Ia menekankan, biar angka yang berbicara dan membuktikan bahwa Bupati Dadang Supriatna telah menunjukkan kinerja nyata serta pantas disebut sebagai Arsitek Perubahan Nyata Kabupaten Bandung.

"Dalam bidang ekonomi, kinerja Kabupaten Bandung tidak bisa dianggap remeh. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (LPE) tahun 2024 mencapai 5,04 persen, meningkat dari 4,97 persen pada 2023. Angka ini mungkin terlihat kecil bagi yang hanya melihat tabel, namun bagi para ahli ekonomi, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bandung lebih cepat berkembang dibanding rata-rata nasional," kata Raditya.

Di bidang ketenagakerjaan, lanjutnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2024 mengalami penurunan menjadi 6,36 persen, yang setara dengan penyerapan lebih dari 0,12 juta tenaga kerja.

"Apakah ini kebetulan? Tidak. Ini merupakan hasil dari ekosistem bisnis yang berkembang karena Bupati mendukung UMKM, ekonomi kreatif, hingga para petani, bahkan sampai menyiapkan generasi muda untuk tampil di panggung global dengan mengirimkan pemuda kabupaten Bandung untuk bekerja dan belajar disiplin serta etos kerja ke Jepang dan Korea," kata Raditya.

Bahkan, menurutnya, Realisasi Investasi Semester I 2025, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), menunjukkan peningkatan.

"Artinya, para investor tidak hanya percaya pada potensi lahan di Kabupaten Bandung, tetapi juga percaya pada kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna yang mampu menjaga keterstabilan dan mengarahkan pembangunan," katanya menambahkan.

Ketegasan Arah 5 Misi Pembangunan Kabupaten Bandung yang Jelas

Pakar Ekonomi Raditya juga menyebutkan keunggulan Bupati Kang DS terletak pada kejelasan arah kebijakan melalui 5 misi pembangunan yang diterapkan secara rinci di Kabupaten Bandung.

"Keunggulan Bupati Dadang tidak terletak pada jumlah pidato yang disampaikan, melainkan pada kejelasan arah lima misi pembangunan yang diterapkan secara rinci," kata Raditya.

Berikut ini 5 Misi Pembangunan yang dimaksud:

1. Sumber Daya Manusia Berkualitas, Beretika, dan Unggul dalam Kompetensi

Sebagai pengamat kebijakan ekonomi dan publik, Raditya menyatakan bahwa reformasi layanan pendidikan yang dilakukan Bupati Dadang Supriatna berjalan dengan sangat baik.

Beberapa program unggulan seperti Beasiswa Ti Bupati atau “BESTI” serta pelatihan bahasa asing untuk mengirimkan generasi muda Kabupaten Bandung ke pasar global sudah terasa manfaatnya.

Bahkan insentif dan perlindungan (asuransi) bagi guru ngaji, ustadz/ah, takmir, serta marbot berjalan dengan baik sebagai wujud nyata penghormatan terhadap penjaga moral bangsa.

"Dan untuk program Zero New Stunting mulai mengurangi angka stunting di beberapa kecamatan. Di sinilah kecerdasan Bupati terlihat, membangun manusia terlebih dahulu sebelum membangun gedung," kata Raditnya.

2. Ekonomi yang Inklusif dan Ketersediaan Pangan

Beberapa inisiatif yang menjadi perhatian dalam misi kedua Bupati Dadang Supriatna antara lain program inkubasi ekonomi kreatif yang bertujuan menghasilkan pengusaha muda, pinjaman berputar tanpa bunga/jaminan serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dialokasikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Subsidi atau bantuan keuangan bagi petani cair, lahan pertanian tetap dikembangkan dan peraturan tata ruang ditegakkan. Dulu petani sering 'menunggu hujan janji', kini mereka menerima 'pupuk kebijakan," kata Raditya.

3. Tata Kelola dan Layanan Publik

Layanan unggulan untuk misi ini antara lain:

- Pengadaan pendapatan asli daerah (PAD) secara digital mengurangi kebocoran, - Penerapan digitalisasi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) mencegah kebocoran, - Digitalisasi pendapatan asli daerah (PAD) menghindari pengeluaran yang tidak terkontrol, - Proses digitalisasi pendapatan asli daerah (PAD) mengurangi risiko kebocoran, - Pemanfaatan teknologi dalam pendapatan asli daerah (PAD) menutup celah kebocoran,

- Penghapusan pajak BPP untuk lahan tetap dan fasilitas keagamaan diberlakukan, - Pembebasan pajak BPP berlaku untuk lahan tetap dan bangunan keagamaan, - Aturan pembebasan pajak BPP diterapkan terhadap lahan tetap dan tempat ibadah, - Pembebasan pajak BPP diberikan untuk lahan tetap dan instalasi keagamaan, - Pembebasan pajak BPP berlaku bagi lahan tetap dan fasilitas peribadatan.

- Pembaruan sertifikat aset pemerintah dipercepat, mengurangi potensi perselisihan, - Proses sertifikasi aset pemerintah dipercepat, menekan risiko konflik, - Peningkatan kecepatan sertifikasi aset pemerintah, mengurangi kemungkinan sengketa, - Aset pemerintah disertifikasi lebih cepat, mengurangi risiko perdebatan, - Percepatan pemberian sertifikat aset pemerintah, mengurangi potensi perselisihan,

"Bupati memahami bahwa transparansi bukan hanya sekadar istilah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), melainkan kebutuhan masyarakat," ujar Raditya lagi.

4. Lingkungan dan Infrastruktur

Program andalan untuk misi keempat kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna antara lain:

- Pembenaran ratusan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan terus berlangsung, - Pemperbaikan ratusan bangunan yang tidak layak dihuni (Rutilahu) masih berjalan terus, - Pembenaran puluhan rumah yang tidak layak huni (Rutilahu) terus dilakukan, - Proses perbaikan ratusan rumah tidak layak huni (Rutilahu) masih berlangsung, - Perbaikan terhadap ratusan rumah tidak layak huni (Rutilahu) sedang berlangsung secara terus-menerus.

- Konsep Zero Waste mulai diterapkan, meski memerlukan partisipasi yang lebih luas, - Penerapan Zero Waste dimulai, meskipun masih membutuhkan keterlibatan yang lebih besar, - Upaya Zero Waste telah dimulai, meski membutuhkan partisipasi yang lebih luas, - Zero Waste mulai dijalankan, meski memerlukan partisipasi yang lebih besar,

- Sistem penampungan air, pengurugan saluran, serta transportasi umum massal akan diperkuat.

"Rencana jalan karbon akan dibuat dengan melibatkan para ahli lingkungan dan penggemar lingkungan, serta rencana pembangunan Convention Centre, Taman Kota, Gedung Kesenian, dan Fasilitas Istirahat Wisata. Di sini terlihat visi Bupati Dadang tidak hanya berpikir sampai tahun 2029, tetapi juga sampai generasi cucu kita," kata Raditya.

5. Stabilitas dan Ketertiban

Program andalan untuk misi kelima ini antara lain:

- Insentif untuk RT, RW, Kadus, Linmas beserta BPJS sedang berlangsung.

- Desa moderasi berkembang, menjaga persatuan. - Komunitas moderasi berkembang, memelihara harmoni. - Wilayah moderasi berkembang, menjaga kedamaian. - Lingkungan moderasi tumbuh, menjunjung kerukunan.

- FORKOPIMDA secara konsisten menjaga kestabilan.

"Karena stabilitas bukanlah hadiah, melainkan hasil dari pengaturan kepemimpinan," ujar Raditya lagi.

Kinerja Nyata Bupati Dadang Supriatna dan Data yang Menjelaskan

Menurut Raditya, terdapat pemimpin yang mahir berbicara namun tidak mampu bekerja dengan baik. Ada pula yang bekerja secara diam-diam tanpa mendapatkan perhatian.

"Kamera selfie Dr. Dadang Supriatna mampu menggabungkan dua hal: kerja keras sekaligus komunikasi yang baik. Meskipun bukan seorang kreator konten, beliau memahami bahwa pembangunan tidak bisa hanya dilakukan dari atas. Oleh karena itu, program Zero Waste, Sawah Abadi, dan Digitalisasi PAD—semua ini hanya akan berhasil jika masyarakat terlibat langsung. Karena itulah Bupati mengajak warga untuk menjadi bagian dari solusi," katanya.

Sebagai seorang akademisi dan birokrat, lanjut dia, Kang DS menggabungkan dua kekuatan yaitu; data dan hati nurani. Data menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan dan hati nurani memastikan masyarakat kecil tidak dibiarkan terabaikan.

"Maka dari itu, marilah kita, warga Kabupaten Bandung, jangan hanya menjadi penonton yang mengeluh. Jadilah bagian dari tim yang bekerja. Bantu memilah sampah, bukan hanya ikut aksi demo. Manfaatkan dana bantuan usaha serta KUR untuk pengembangan bisnis, bukan untuk belanja mewah. Apalagi untuk keperluan judi. Hadiri musrenbang, bukan sekadar ikut-ikutan di media sosial. Jaga lahan persawahan, karena dari sana nasi kita berasal," ajak Raditya kepada masyarakat Kabupaten Bandung.

Dengan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan dan diterapkan, selanjutnya, pantaslah Bupati Dadang Supriatna disebut sebagai Arsitek Perubahan Nyata Kabupaten Bandung.

"Beberapa candaan, janji politik itu seperti kembang api—indah, tapi cepat hilang. Namun karya nyata Dr. Dadang Supriatna seperti matahari—muncul setiap hari, terkadang tertutup awan, tapi tetap konsisten memberikan kehangatan," kata Raditya.

Hari ini, tambahnya, ekonomi tumbuh sebesar 5,04 persen, tingkat pengangguran berkurang menjadi 6,36 persen, investasi meningkat pesat pada Semester I 2025, UMKM semakin kuat, petani terlindungi, layanan publik sudah digital, lingkungan mendapat perhatian, dan stabilitas tetap terjaga.

"Maka, marilah kita dukung dan kita awasi. Karena Kabupaten Bandung telah memiliki inisiatif yang baik, kini saatnya menunjukkan hasil yang lebih baik. Dr. H. M. Dadang Supriatna bukan hanya seorang Bupati, beliau adalah perancang perubahan. Dan tugas kita semua adalah turut serta membangun rumah besar bernama Kabupaten Bandung," ujar Raditya.

Post a Comment

Previous Post Next Post