Pantun, Kolaborasi, dan Politik: PKS Bali Ciptakan Citra Baru Menuju Pemilu 2029

masrizky.biz.idMusyawarah Wilayah (Muswil) VI PKS Bali menjadi langkah penting bagi partai di Pulau Dewata. Pada acara yang diselenggarakan di ballroom Four Star by Trans Hotel Denpasar, Minggu 24 Agustus 2025, Zulrachmad Lonthor secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Bali masa jabatan 2025–2030.

"Kami siap bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Bali serta berbagai komponen masyarakat dalam mewujudkan perkembangan Bali," ujar Kang Dzul, panggilan akrab Zulrachmad Lonthor.

Muswil VI tidak hanya fokus pada peralihan kepemimpinan, tetapi juga mengangkat tema "Kokoh Bersama Majukan Bali untuk Indonesia", yang diadakan secara serentak di seluruh Indonesia melalui jaringan konferensi video oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP).

Seluruh anggota dan pendukung PKS Bali mengikuti kegiatan melalui sistem online, menekankan keseriusan partai dalam menjaga keterlibatan anggota di masa digital.

Penutupan Muswil dihiasi dengan dua bait pantun yang disampaikan oleh Zulrachmad:

Ke CFD Renon membeli Es,

Melihat ke kanan dan kiri, indah bunga Akasia,

Dengan Muswil VI PKS

Kita tingkatkan Bali untuk Indonesia.

“Indah nian Bunga Kamboja,

Disedapi sambil menyantap Nasi Kebuli,

Ayo PKS Bali terus berjuang Mari PKS Bali tetap bekerja PKS Bali terus bergerak maju Mari kita bersama PKS Bali terus berupaya PKS Bali terus melanjutkan pekerjaannya

Capai kemenangan PKS di Bali.

Pantun ini menjadi lambang komunikasi politik kreatif PKS, menunjukkan bahwa partai berkeinginan hadir dekat dengan budaya setempat, menerima tradisi, serta menciptakan citra partai yang lebih manusiawi di mata masyarakat Bali.

Sejak pertama kali terlibat dalam Pemilu, PKS Bali menghadapi kendala yang berat. Pada tingkat provinsi, partai belum pernah memperoleh kursi di DPRD Bali.

Di tingkat kabupaten/kota, PKS pernah memperoleh kursi di Kota Denpasar (maksimal 3 kursi periode 2014–2019) dan Jembrana (2 kursi pada 2014).

Namun dalam Pemilu 2019 dan 2024, PKS kehilangan seluruh kursi tersebut, termasuk di Karangasem.

"Ini adalah proses pergantian kepemimpinan PKS di Bali. PKS merupakan partai kader, tentu saja kami melakukan pembinaan kader, salah satunya melalui forum Muswil," ujar Kang Dzul.

Keadaan ini memperkuat bahwa Pulau Dewata tetap menjadi wilayah yang penuh tantangan bagi partai politik Islam yang berbasis menengah.

Di bawah kepemimpinan Zulrachmad, PKS Bali berencana memaksimalkan strategi kerja sama. Fokusnya mencakup penguatan hubungan dengan pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat setempat, serta menggerakkan kader di tingkat banjar, kelurahan, dan DPD kabupaten/kota.

Peningkatan reputasi melalui tanda-tanda budaya, seperti pantun dan kegiatan sosial yang dekat dengan masyarakat.

Acara yang berlangsung di Four Star Hotel dihadiri oleh para pemimpin PKS Bali, seperti Ketua PKS Bali, Sekretaris dan Bendahara, Ketua serta Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW), Ketua dan Sekretaris Dewan Syariat Wilayah (DSW), Ketua dan Sekretaris Bidang Kaderisasi Anggota Partai (BKAP), seluruh Pengurus DPW, serta kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di seluruh Bali,

lanjut Kang Dzul.

Tujuan akhir adalah menghadirkan perwakilan di DPRD Bali pada Pemilu 2029, dengan Denpasar, Badung, dan Buleleng sebagai daerah pemilihan utama.

Pendekatan yang berlandaskan budaya diharapkan mampu membuat PKS lebih disambut oleh masyarakat umum, khususnya kalangan pemuda dan komunitas lokal yang memperhatikan aspek budaya serta lingkungan.

Proses pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan seluruh kader yang akan menjabat sebagai pemimpin partai di tingkat Wilayah serta pemimpin partai di tingkat Kabupaten/Kota merupakan hasil dari proses demokratisasi yang dilakukan oleh PKS dengan melibatkan seluruh anggota partai,

tambah Kang Dzul.***

Post a Comment

Previous Post Next Post