Masrizky.biz.id- Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat membuat masyarakat Indonesia menyadari ancaman kerusakan lingkungan. Peristiwa ini memicu sekelompok penggemar alam dari berbagai latar belakang profesi dan usia untuk membentuk organisasi Green Merah Putih, yang berkomitmen pada berbagai kegiatan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pendiri Green Merah Putih Fauzan Rachmansyah menyatakan, bencana yang terjadi di berbagai daerah, termasuk Sumatera, merupakan peringatan yang sangat serius. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja keras dan berjuang agar segera melakukan tindakan penyelamatan lingkungan.

Kami berkumpul untuk membentuk gerakan Green Merah Putih, mengajak berbagai pihak, termasuk Bapak Presiden, agar menerbitkan Peraturan Presiden yang dapat diikuti oleh Kementerian, BUMN, Pemda, BUMD, dan sektor swasta dalam menjalankan program keberlanjutan serta lingkungan yang berasal dari 4% keuntungan mereka. Selain itu, juga mengingatkan masyarakat agar lebih menyadari pentingnya lingkungan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya saat diskusi tentang lingkungan hidup, di Space Available, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (8/12).

Fauzan melanjutkan, perbaikan kerusakan lingkungan memerlukan dana yang sangat besar. Negara tidak akan mampu jika masyarakat global dan sektor swasta tidak turut serta dalam upaya perbaikan lingkungan.

"Menteri Keuangan pada tahun 2024 menyatakan bahwa Indonesia memerlukan dana sebesar 4.000 triliun untuk menghadapi isu perubahan iklim. Di sisi lain, anggaran Kementerian Lingkungan Hidup hanya sebesar 1,4 triliun, bahkan jika digunakan 1 triliun saja, diperlukan waktu 4.000 tahun untuk menyelesaikannya. Ini juga tidak memiliki solusi jika hanya bergantung pada anggaran," katanya.

Oleh karena itu, saatnya semua pihak bergerak untuk memperbaiki kerusakan lingkungan, demi kelangsungan hidup generasi yang akan datang. "Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berjuang mempertahankan lingkungan yang baik untuk masa depan dunia dan generasi mendatang. Hal ini sangat penting," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Fauzan, Green Merah Putih dibentuk sebagai wadah untuk bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, dan seluruh komponen masyarakat.

Fauzan menyatakan bahwa tindakan harus dimulai dari lingkungan terkecil, mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga tetangga guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. "Kita perlu memulai dari lingkungan terdekat untuk melindungi lingkungan," katanya.

Fauzan menekankan bahwa bencana lingkungan yang terjadi belakangan ini, khususnya di Sumatra, disebabkan oleh kelalaian bersama dalam menghadapi isu lingkungan. "Ini menjadi kekhawatiran dan tanggung jawab kita sebagai masyarakat, dan tentu saja kita berharap pemerintah lebih memperhatikan aspek lingkungan," kata Fauzan.

Fauzan mengatakan, isu lingkungan sangat luas, mulai dari sampah, penebangan hutan, hingga masalah laut. Namun, perbaikan lingkungan merupakan syarat wajib untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Jangan sampai kebijakan yang salah di masa lalu terulang kembali, jangan sampai muncul lagi bencana-bencana akibat kelalaian dan ketidakpedulian," kata Fauzan yang telah berpengalaman di dunia relawan lebih dari 20 tahun.

"Indonesia Emas 2045 tidak bisa dipisahkan dari kondisi lingkungan negara kita, jangan sampai terjebak dalam perangkap ekonomi yang justru mengorbankan alam, kerugiannya sangat besar dan biaya pemulihannya akan lebih dalam," tutupnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post