Kunjungan Pemimpin Swiss dan OJK ke Peternakan Sapi Perah
Pada hari Kamis, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, bersama Wakil Presiden Swiss, Guy Parmelin, melakukan kunjungan ke peternakan sapi milik Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) di Pangalengan, Bandung. Kedatangan mereka bertujuan untuk meninjau proyek digitalisasi ekosistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang menghubungkan peternak rakyat, koperasi susu, dan industri.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, serta perwakilan dari International Labour Organization (ILO) dan State Secretariat for Economic Affairs (SECO). Mereka hadir untuk melihat bagaimana inovasi teknologi mampu memberikan manfaat nyata bagi sektor pertanian dan peternakan.
Suksesnya Kerja Sama OJK dan ILO
Kunjungan tersebut menjadi tanda keberhasilan kerja sama antara OJK dan ILO dalam membangun digitalisasi ekosistem peternakan sapi perah. Proyek ini merupakan tindak lanjut dari program Promise II Impact Project yang bertujuan untuk menghubungkan peternak rakyat, koperasi susu, dan industri dalam rantai ekosistem yang saling menguntungkan.
Proyek ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan jumlah lapangan kerja, mempercepat pemerataan ekonomi, serta memerangi kemiskinan. Dengan adanya digitalisasi, harapan besar tercipta pengembangan ekonomi daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Apresiasi atas Dukungan Pemerintah Swiss
Dalam sambutannya, Mahendra Siregar menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Swiss melalui ILO dan SECO dalam memperkuat ekosistem keuangan bagi UMKM di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa salah satu program unggulan OJK adalah pengembangan ekonomi daerah melalui pembangunan ekosistem keuangan yang kondusif dan berkelanjutan.
“OJK bersama pemerintah daerah mendorong agar produk dan komoditas unggulan di daerah dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujar Mahendra.
Ia juga menekankan bahwa kehadiran Wakil Presiden Swiss menjadi kehormatan sekaligus penguatan komitmen bersama dalam membangun kerja sama yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Manfaat Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah
Wakil Presiden Swiss, Guy Parmelin, dalam sambutannya menyampaikan kegembiraan dapat hadir di Jawa Barat untuk belajar mengenai agrikultur Indonesia sekaligus mendukung upaya memperkuat akses keuangan bagi peternak.
“Proyek platform digital ini memudahkan para petani mengakses pembiayaan dan meningkatkan proses produksi sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan,” ujar Parmelin.
Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, menambahkan bahwa digitalisasi dalam pengelolaan bisnis peternakan akan membuka akses keuangan bagi peternak rakyat, khususnya yang masih underbanked dan unbankable.
“OJK berharap kolaborasi dengan Pemerintah Swiss, ILO, dan SECO dapat terus diperkuat, sehingga semakin banyak masyarakat dan UMKM merasakan manfaat dari inovasi keuangan digital,” kata Hasan.
Pengembangan Program di Malang
Saat ini, OJK dan ILO sedang mengembangkan program digitalisasi ekosistem sapi perah di Malang, Jawa Timur. Program ini mengintegrasikan ERP dengan Penyelenggara Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA) dan Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK) untuk memperluas akses keuangan peternak.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Stella Christie, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon, Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suyatman, Kepala OJK Jawa Barat Darwisman, Perwakilan Pemerintah dan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Country Director ILO Indonesia and Timor-Leste Simrin Singh, serta Ketua KPBS Aun Gunawan.
Peran KPBS dalam Ekosistem Peternakan
Sebagai informasi, KPBS membina lebih dari 4.500 peternak dengan populasi 15.553 sapi perah dan produksi susu rata-rata mencapai 80 ton per hari. Model bisnis KPBS menunjukkan bagaimana koperasi menjaga keberlanjutan bisnis, memperkuat akses keuangan, serta menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
KPBS telah berhasil membangun Enterprise Resource Planning (ERP) dalam ekosistem peternakan sapi perah. ERP akan menghubungkan pelaku ekosistem sapi perah yang meliputi peternak rakyat, koperasi susu, dan industri sehingga terwujud rantai distribusi yang lebih efektif dan efisien.
Post a Comment