
Pengalaman Menonton Film yang Menggugah Perasaan
Lampu ruangan perlahan meredup, layar besar di Bioskop NSC XMeirobie menyalakan adegan demi adegan. Pada Jumat (3/10/2025) sore itu, para penonton menatap diam, terhanyut dalam kisah keluarga yang berhasil menguras emosi. Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah bukan sekadar drama. Disutradarai oleh Kuntz Agus dan dibintangi oleh Amanda Rawles, Sha Ine Febriyanti, Bucek Depp, Eva Celia, Nayla Purnama, serta Indian Akbar, film ini mengajak penonton menelusuri luka lintas generasi.
Film ini menampilkan ketimpangan peran orang tua dalam keluarga. Tio, ayah dari Alin, Anis, dan Asya, digambarkan sebagai sosok yang jarang hadir di tengah dinamika keluarga, baik secara fisik maupun emosional. Sementara ibunya, Wulan, justru menanggung seluruh beban mulai dari bekerja, mengurus rumah, menata emosi, hingga menopang harapan. Dengan cerita seperti ini, film ini menyentuh hati banyak penonton.
Di Belitung, film ini diputar melalui nonton bareng gratis yang digagas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA). Dengan mengusung tema “Satu Layar, Satu Pesan: Setiap Anak Berhak Tumbuh di Rumah yang Penuh Kasih Tanpa Luka Lintas Generasi”, acara tersebut dimaksudkan sebagai ajakan merenungi kembali arti keluarga. Ketua penyelenggara, Nina Kreasih, menuturkan pemilihan film bukan tanpa alasan. “Kami sengaja pilih karena menggugah emosi dan merefleksikan kehidupan. Antusias penonton besar, kami optimis perempuan dan anak di Belitung akan semakin terlindungi,” ujarnya.
Cerita dalam film rupanya mampu menguras emosi banyak penonton. Desy Resmita (48), seorang ibu dengan dua anak, mengaku terbawa suasana hingga tak kuasa menahan haru. Ia teringat pada rasa takut yang kerap menghantui seorang ibu. “Ketakutan terbesar itu bukan mati. Tapi bagaimana kalau anak-anak belum siap kehilangan ibunya,” ucapnya dengan suara bergetar. Desy juga menyinggung pengorbanan yang sering dilakukan seorang ibu. Bahkan ketika harus menahan sakit dari orang terdekat demi anak-anak. Baginya, pesan film itu sederhana namun kuat, rumah harus menjadi tempat terbaik untuk pulang, bukan ruang yang melahirkan luka.
Dari sudut lain, penonton muda juga memberi tanggapan. Restu (16) mengaku kisah dalam film terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. “Sedih, filmnya bagus, dan banyak pesan yang bisa diambil. Jangan sampai menikah dijadikan jalan keluar,” katanya. Film berdurasi 1 jam 59 menit itu mengalir dengan tempo pelan, berhasil mengundang penonton larut dalam perasaan.
Pesan Penting yang Tersembunyi dalam Film
Film ini tidak hanya menyampaikan cerita yang menarik, tetapi juga membawa pesan penting tentang peran orang tua dalam keluarga. Melalui karakter-karakter yang hidup, penonton diajak untuk memikirkan kembali cara mereka menjalani hubungan keluarga. Pesan-pesan seperti ini sangat relevan dalam masyarakat saat ini, di mana banyak keluarga menghadapi tantangan dalam menjaga harmoni antar anggota keluarga.
Selain itu, film ini juga mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki peran yang sama pentingnya dalam keluarga, baik sebagai ayah maupun ibu. Tidak ada satu pun yang boleh diabaikan atau dianggap kurang berarti. Dengan menonton film ini, kita diingatkan bahwa keluarga adalah fondasi utama dalam kehidupan seseorang.
Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah berhasil menciptakan kesan mendalam bagi penonton. Tidak hanya dari segi narasi, tetapi juga dari segi emosional. Penonton merasa terhubung dengan cerita yang disampaikan, sehingga dapat belajar dari pengalaman tokoh-tokoh dalam film tersebut. Ini menjadi contoh bagaimana film dapat menjadi sarana edukasi yang efektif dan bermakna.
Post a Comment