Jakarta, IDN Times- Pemerintah telah meminta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan InJourney Airports (PT Angkasa Pura) untuk membuat analisis menyeluruh mengenai rencana penerapanwater taxi di Bali.

Penelitian ini mencakup berbagai aspek seperti bisnis, sosial-budaya, serta keberlanjutan, sehingga diharapkan mampu menjamin manfaat terbaik bagi masyarakat dan pariwisata Bali.

Partisipasi ASDP dalam penyusunan penelitianwater taxidi Bali merupakan bentuk nyata dukungan terhadap usaha pemerintah dalam membangun sistem transportasi maritim yang mendorong kesetaraan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

“Dengan spiritmelayani dan menghubungkan Nusantara, ASDP berkomitmen memastikan setiap inisiatif transportasi laut mampu memberikan manfaat bagi pariwisata Indonesia serta meningkatkan peluang kerja baru bagi masyarakat di daerah tujuan wisata,” kata Wakil Direktur Utama ASDP, Yossianis Marciano dalam pernyataan resmi yang dilansir Senin (25/8/2025).

1. Taksi air bisa menjadi alternatif mengatasi kemacetan di Bali

Yossianis menambahkan, layanan water taxiberpotensi menjadi cara efektif untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Bali.

"ASDP hadir mendukung program pemerintah dengan melakukan analisis menyeluruh mengenai layanan transportasi laut yang aman, canggih, dan terhubung. Kami berharap hasil analisis ini dapat menjadi dasar kuat untuk menyediakan koneksi wisata yang lebih lancar serta memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Bali," ujar dia.

Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Berdasarkan data dari Airport Council International (ACI), jumlah kunjungan telah mencapai 24 juta pada tahun 2024 dan diperkirakan akan meningkat tajam menjadi 32 juta pengunjung setiap tahun dalam lima tahun ke depan.

Sektor pariwisata berkontribusi lebih dari 52 persen terhadap PDRB Bali, dengan arus ekonomi mencapai sekitar Rp118 triliun setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan pentingnya moda transportasi alternatif yang andal dan terintegrasi dalam mendukung sektor pariwisata serta kegiatan logistik.

2. Taksi air sebagai pendorong perkembangan ekonomi

Kehadiran water taxi Diharapkan mampu mengurangi beban arus kunjungan wisatawan, mengurangi keramaian menuju bandara, serta memperluas akses perjalanan laut yang lebih nyaman. Efisiensi mobilitas ini diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran wisatawan sekaligus mendorong perkembangan usaha kecil dan menengah di bidang pariwisata Bali.

Wakil Direktur Komersial ASDP Rizki Dwianda menyampaikan bahwa saat ini ASDP bekerja sama dengan InJourney Airports sedang melakukan penelitian bisnis dan budaya sosial untuk memastikan pelaksanaan water taxi memberikanmultiplier effect yang optimal.

"Penelitian ini penting agar setiap tindakan yang diambil benar-benar memberikan manfaat terbaik, baik dalam menciptakan kesempatan kerja, peluang usaha baru, maupun meningkatkan pendapatan masyarakat setempat," katanya.

ASDP melihat jalur laut tidak hanya sebagai sarana transportasi alternatif, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi baru. Arus perjalanan yang lebih lancar akan mempercepat laju perekonomian, memperluas penyebaran logistik, serta mengurangi tingkat kemacetan yang selama ini memengaruhi aktivitas usaha masyarakat setempat. ASDP memandang jalur laut bukan sekadar sebagai moda transportasi tambahan, namun juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang baru. Kelancaran arus perjalanan akan meningkatkan kecepatan perputaran ekonomi, memperluas distribusi logistik, dan mengurangi tingkat kemacetan yang selama ini berdampak pada kegiatan bisnis masyarakat lokal. ASDP menilai jalur laut sebagai lebih dari sekadar alat transportasi alternatif, tetapi juga sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru. Dengan perjalanan yang lebih lancar, perekonomian akan berkembang lebih cepat, distribusi logistik akan semakin luas, serta tingkat kemacetan yang selama ini mengganggu aktivitas usaha masyarakat lokal bisa berkurang.

3. Bandara Internasional Ngurah Rai-Canggu berjarak 20 menit dengan menggunakan water taxi saja.

Dalam data yang diperoleh IDN Times, pembangunan water taxSaya sebagai alternatif pengurai kemacetan di Bali tidak dapat dipisahkan dari potensi peningkatan kemacetan yang berasal dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya jumlah penumpang dari total 24 juta pada 2024 menjadi 32 juta pada 2025.

Menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), water taxi menjadi salah satu pilihan layanan untuk mempercepat perjalanan penumpang dari Bandara Internasional Ngurah Rai menuju Kawasan Canggu yang sebelumnya memakan waktu 1,5 hingga 2 jam menjadi hanya 15-20 menit.

Post a Comment

Previous Post Next Post