Ada dua buaya yang termasuk dalam spesies buaya terbesar di dunia, yaituCrocodylus porosus (buaya muara) dan Crocodylus niloticus (buaya nil). Secara sekilas, mereka memang tampak serupa, baik dari ukuran, bentuk tubuh, maupun perilaku. Terlalu miripnya, orang awam akan kesulitan membedakan kedua hewan tersebut jika hanya dilihat secara cepat tanpa mengamati detail kecil.
Meskipun buaya nil dan buaya muara memiliki banyak perbedaan yang jelas, misalnya bentuk moncong yang berbeda antara keduanya. Selain itu, penyebaran mereka juga sangat berbeda. Tidak hanya itu, bahkan kekuatan gigitan keduanya juga bisa menjadi ciri yang membedakannya. Selanjutnya, mari kita bahas seluruh perbedaan tersebut dalam artikel ini.
1. Penyebaran buaya air tawar lebih meluas dibandingkan dengan buaya nil.
Dilansir GBIF, Dua jenis buaya raksasa ini memiliki sebaran yang sangat berbeda. Pertama, buaya muara dapat ditemukan di berbagai wilayah, seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia, dan Oseania. Sementara itu, buaya nil hanya terdapat di benua Afrika dan Madagaskar. Oleh karena perbedaan penyebaran tersebut, keduanya tidak pernah bertemu atau mengalami konflik.
Meskipun demikian, mereka memiliki lingkungan hidup yang tidak terlalu berbeda. Dalam hal ini, baik buaya nil maupun buaya muara dapat ditemukan di sungai, danau, rawa, genangan air, daerah basah, hutan, serta perairan air asin. Di tempat-tempat tersebut, kedua hewan melata raksasa ini sering kali berjemur, berenang, berburu, berkawin, atau hanya sekadar beristirahat dengan tenang.
2. Ukuran buaya pantai lebih besar dibandingkan buaya nil.
Sebenarnya, buaya muara dan buaya nil adalah dua jenis reptil besar yang ukurannya jauh lebih besar dibandingkan reptil lainnya. Namun, ukuran buaya muara sedikit lebih besar dibandingkan buaya nil. DilansirBritannica, Panjang maksimum buaya muara mencapai 7 meter dengan berat hingga 1,2 ton. Sebaliknya, panjang terbesar buaya nil adalah 6 meter dengan berat rata-rata sekitar 410 hingga 680 kilogram. Selain itu, buaya nil merupakan reptil terbesar di Afrika, sedangkan buaya muara menduduki posisi sebagai reptil terbesar di dunia.
3. Gigitan buaya nil memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan buaya muara.
Mengenai kekuatan gigitan, buaya nil lebih unggul dibandingkan buaya muara. DilansirBBC Science Focus Magazine, Kekuatan gigitan buaya nil mencapai 5.000 psi. Di sisi lain, kekuatan gigitan buaya muara hanya sekitar 3.700 psi. Oleh karena itu, ketika menghadapi tulang yang lebih keras atau cangkang yang lebih kuat, buaya nil mampu menghancurkannya dan memakannya dengan lebih mudah dibandingkan buaya muara.
Mungkin, perbedaan kekuatan gigitan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan, jenis makanan, bentuk rahang, serta ketebalan otot. Sebenarnya, hal ini tidak mengejutkan karena kedua hewan tersebut memiliki adaptasi yang berbeda. Gigitan buaya muara memang tidak sekuat buaya nil, tetapi ia tetap merupakan predator ganas yang mampu memakan apa saja.
4. Kepala buaya nil lebih pendek dibandingkan dengan buaya muara
Buaya nil dan buaya muara menunjukkan perbedaan fisik yang jelas. Pertama, buaya nil memiliki warna yang lebih terang, seperti cokelat dan kekuningan. Sementara itu, warna buaya muara lebih gelap, yaitu abu-abu dan hitam. Bentuk moncongnya juga berbeda, karena moncong buaya muara lebih panjang dan ramping, sedangkan moncong buaya nil lebih tebal, pendek, dan besar.
Karena bentuk moncong yang lebih panjang, buaya muara lebih sering menangkap hewan air yang sulit ditangkap. Ikan, ular, kura-kura, kepiting, kerbau air, dan babi menjadi makanan utamanya. Berbeda lagi, rahang dan moncong buaya nil dirancang khusus untuk menyerang mamalia besar. Baik itu antelop, zebra, jerapah, badak, maupun anak gajah, semuanya bisa menjadi mangsa buaya nil.
5. Buaya air tawar memiliki ketahanan terhadap air asin yang lebih baik
Dilansir iNaturalist, Buaya muara terkenal karena kemampuannya bertahan hidup di laut. Hal ini mungkin terjadi karena buaya muara memiliki kemampuan tinggi dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan kadar garam dalam air. Dengan kata lain, hewan ini dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dari air tawar ke air asin. Selain itu, kemampuan ini memungkinkan buaya muara untuk berenang di tepi pantai, lautan terbuka, bahkan bisa melintasi pulau-pulau.
Sebenarnya, buaya nil sering ditemukan di daerah pesisir. Namun, hewan ini tidak memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi perubahan kadar garam air. Oleh karena itu, buaya nil hanya mampu hidup di air tawar dan air payau dengan kandungan garam yang rendah. Meskipun berenang di laut, buaya nil hanya bisa melakukannya untuk jangka waktu yang pendek saja.
Setelah dibahas, kamu seharusnya sudah mampu membedakan antara buaya muara dan buaya nil. Oleh karena itu, kamu tidak boleh salah dalam mengidentifikasi atau mengenali keduanya. Sebaliknya, ilmu yang telah kamu peroleh harus disampaikan kepada banyak orang. Hal ini karena masih banyak orang di luar sana yang tidak mengetahui perbedaan antara buaya nil dan buaya muara.
5 Fakta Buaya Morelet, Hampir Punah Karena Diburu Kulitnya 7 Fakta Tentang Buaya Amerika, Hewan yang Memiliki Pola Perawatan yang Unik
Post a Comment