
jogja.MasRizky , YOGYAKARTA - Pihak Pemda DIY secara resmi telah memilih sebanyak 275 pelajar untuk menjadi bagian dari gelombang pertama calon peserta tersebut. Sekolah Rakyat (SR) Tingkat sekolah menengah atas untuk tahun pelajaran 2025/2026.
Rencana pembelajaran ini dimaksudkan untuk menyediakan pendidikan bermutu tinggi kepada anak-anak yang berasal dari rumah tangga tidak mampu secara finansial di area DIY.
Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patermintarsih menyatakan bahwa Sekolah Rakyat sekarang sedang berjalan di dua tempat, yakni Sonosewu, Bantul yang memiliki jumlah 200 murid, serta Purwomartani, Sleman dengan 75 peserta didik.
Pemilihan peserta dilaksanakan sesudah melewati tahap penyeleksian yang sangat ketat dari kira-kira 700 calon peserta. Pertimbangan tersebut mencakup aspek status sosioekonomi serta tekad peserta dan orangtua dalam menaati sistem pendidikan asramawan.
"Kami telah memutuskan bahwa ada 200 siswa di Sonosewu serta 75 siswa di Purwomartani yang akan dipilih. Setelah mendapatkan persetujuan resmi berupa surat keputusan dari Bapak Gubernur DIY, kami akan langsung menginformasikan hal ini," jelas Endang ketika dihubungi di Yogyakarta, pada hari Rabu (11/6).
Program Sekolah Rakyat dikembangkan bagi golongan termiskin yang berada di tingkat desil 1 atau 2 dari Database Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Di luar aspek finansial, tekad dan minat dari siswa beserta orang tuanya merupakan hal krusial, karena sistem pendidikannya menerapkan bentuk asrama atau boarding school.
"Anak ingin belajar di sekolah, dan orang tuanya pun berharap putranya dapat menuntut ilmu dengan baik karena nantinya akan menjadi seperti asrama. Karena itu, semua pihak perlu memiliki antusiasme yang sama," terangkan Endang.
Walaupun begitu, beberapa calon peserta yang tadinya lulus dalam proses seleksi akhirnya menarik diri karena lebih memilih sekolah lain atau enggan untuk tinggal di asrama. Sampai saat ini, catatan mencatat bahwa 26 calon murid telah mundur dengan kemauan sendiri.
Endang mengatakan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya menyediakan pendidikan gratis, tetapi juga merupakan bagian dari rencana besar untuk menghentikan lingkaran kemiskinan berkelanjutan antara generasi di DIY.
Dengan menggunakan sistem asrama, para siswa akan menerima pendidikan tentang karakter serta kemampuan hidup (life skill) yang dapat menyiapkan mereka untuk menghadapi lingkungan pekerjaan atau melanjutkan ke jenjang studi berikutnya.
"Mereka mungkin berasal dari latar belakang ekonomi kurang beruntung, namun jangan sampai kekurangan itu mempengaruhi pikiran mereka. Dalam program ini, tujuannya adalah menciptakan mental pemenang dan mental seseorang yang bertekad untuk berhasil. Semoga hal tersebut dapat membantu meninggikan martabat keluarga mereka," katanya.
Peserta dari Program Sekolah Rakyat datang dari setiap kabupaten dan kota di DIY. Pada gilirannya, pihak pusat juga memberi dukungan terhadap implementasi kegiatan ini melalui fasilitasi perbaikan bangunan sekolah dan penunjukan para pengajar yang dikendalikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dinas Sosial DIY menargetkan Sekolah Rakyat jenjang SMA dapat resmi dimulai pada awal Juli 2025, bersamaan dengan pergantian tahun ajaran baru.
"InsyaAllah pada awal Juli semuanya akan selesai," demikian penutupan Endang. (antara/jpnn)
Post a Comment