
Masrizky.CO.ID-JAKARTA . Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengangkat Bimo Wijayanto menjadi Direktur Jenderal Pajak yang baru pada hari Jumat tanggal 23 Mei lalu.
Setelah pengangkatan Dirjen Pajak terbaru, Menteri Keuangan berharap bahwa penerimaan negara serta rasio pajak atau tax ratio di Indonesia dapat ditingkatkan.
"Sudah jelas apa yang diharapkan oleh pemimpin negeri kita, yaitu peningkatan pendapatan negara dan juga rasio pajak harus naik," kata Sri Mulyani saat menghadiri upacara pelantikan pejabat eselon I Kementerian Keuangan pada hari Jumat (23/5).
Di samping itu, Bendahara Negara juga menekankan perlunya peningkatan layanan terhadap wajib pajak serta adanya jaminan akan kenaikan ketentuan perpajakan yang lebih baik.
"Keterbukaan serta manajemen harus senantiasa ditingkatkan," ujarnya.
Sebaliknya, dia menggarisbawahi bahwa pendapatan negara yang disahkan melalui undang-undang harus merespons perubahan kondisi ekonomi, sosial, serta situasi yang selalu bergerak, oleh karena itu hal ini tidak sebatas tentang pencapaian angka target saja.
Surat kabar ini dari Sri Mulyani bukan hanya untuk Direktur Jenderal Pajak terbaru, tetapi juga dialamatkan pada Direktur Jenderal Bea Cukai yang baru, yakni Djaka Budi Utama.
Berikut ini informasinya: Hari itu, Menkeu Sri Mulyani secara resmi sudah mengangkat 22 pejabat. Di antara 12 jabatan eselon I Kementerian Keuangan tersebut, terdapat 9 direktorat jenderal (dirjen) baru. Akan tetapi, dari sembilan dirjen tersebut, tiga adalah individu baru dan tidak berasal dari pegawai berkarir di kementerian tersebut.
Mereka terdiri dari Bimo Wijayanto yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak, Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai, serta Masyita Cristallin dalam posisi Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan.
Post a Comment