Masrizky.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berakhir lebih kuat melawan dolar AS pada hari Rabu (21/5). Peningkatan tersebut didorong oleh beberapa faktor baik dari lingkungan internasional maupun dalam negeri.

Menurut laporan Bloomberg pada hari Rabu (21/5), nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 16.395 untuk setiap dolar AS, yang artinya naik sebesar 0,12% dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Sementara itu, di pasar Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah malah melemah menjadi level Rp 16.413 per dolar AS.

Ekonom dari Bank Danamon, Hosianna Evalita Situmorang menyebutkan bahwa peningkatan nilai rupiah beriringan dengan perlambatan dolar AS setelah Presiden AS, Donald Trump tidak berhasil mendapatkan dukungan lengkap untuk rencana perubahan sistem pajak yang diusulkannya.

"Domestik, pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) mendukung rupiah walaupun dengan keterbatasan," ujar Hosianna, Rabu (21/5).

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyebut bahwa rupiah memiliki potensi untuk terus menguat bersamaan dengan prediksi kembalinya investor mancanegara ke pasar finansial dalam negeri setelah ada pengurangan tingkat suku bunga.

Menurut Josua, nilai tukar rupiah diperkirakan akan meningkat dengan batasan antara level Rp 16.325 hingga Rp 16.450 pada hari Kamis (22/5). Sementara itu, Hosianna berpendapat bahwa rupiah kemungkinan akan berada dalam jangkauan harga dari Rp 16.395 sampai Rp 16.430.

Post a Comment

Previous Post Next Post