JURNAL NGAWI - Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC PERGUNU) Kabupaten Ngawi turut ambil bagian dalam kegiatan Diklat Pendidikan Kader Guru NU yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah (PW) PERGUNU Jawa Timur. Acara strategis ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 16 hingga 18 Mei 2025, bertempat di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Gresik, Jawa Timur.
Acara tersebut merupakan kesempatan signifikan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian para guru di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Konsentrasi pokoknya adalah menginternalisasi prinsip-prinsip Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) dalam sistem pendidikan. Dalam acara itu, lebih dari satu ratus orang yang datang mewakili beragam wilayah Jawa Timur juga terlibat, termasuk mereka yang berasal dari Kabupaten Ngawi.
Ketua PC PERGUNU Ngawi, Nuri Karimatunnisa, S.Pd, menyampaikan bahwa keikutsertaan ini merupakan wujud komitmen organisasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Nahdlatul Ulama.
"Harapannya adalah para peserta asal Ngawi dapat mengambil sebanyak mungkin pengetahuan dan menjadi pemimpin dalam mendukung pendidikan dengan ciri khas Aswaja di wilayah mereka sendiri," katanya.
Seiring dengan pelaksanaan diklat, para peserta akan memperoleh sejumlah bahan studi yang signifikan antara lain: Pengembangan pemahaman tentang ideologi nasional, Teknik pengajaran yang didasarkan pada pendekatan moral dan nilai, Pembinaan kepribadian sebagai tenaga pendidik, serta Penyegaran atas fungsi utama guru dalam mencerdaskan bangsa.
Diklat ini juga menjadi ajang konsolidasi dan silaturahmi antar kader guru NU se-Jawa Timur, membangun jejaring serta memperkuat semangat ke-NU-an di lingkungan pendidikan.
Pelestarian acara ini diselenggarakan dengan cara formal oleh Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). Di dalam pidatonya, beliau mengulangi keharusan kontribusi guru-guru NU yang berfungsi sebagai penjaga etika serta norma-norma agama di hadapan ujian masa kini.
"Guru NU perlu berfungsi sebagai pemelihara nilai-norma kenegaraan dan keagamaan. Oleh karena itu, proses perekrutan calon-calon pengganti semacam ini amat vital guna meningkatkan kedudukan guru secara strategis di sektor pendidikan," jelas Gus Kikin.
Seorang partisipan asal Ngawi bernama Asfi berbagi tanggapan tentang acara tersebut. Menurutnya, Pelatihan Pembina Guru Nahdlatul Ulama (PKGNU) harus dijalani oleh semua anggota PERGUNU pada setiap level organisasi.
"PKGNU membentuk kami sebagai individu yang gigih dan setia dalam melayani NU lewat PERGUNU. Kebiasaan tidurpun sirna karena antusiasme dan bahan pelajaran disajikan secara menarik," jelasnya.
Pelatihan ini merupakan bukti konkret dari janji PERGUNU untuk membentuk para guru profesional yang bermoral, memiliki wawasan nasional, serta mampu menyongsong tantangan modern dengan prinsip-prinsip ke-NU-an yang kuat. Mengikutinya sebagai bagian dari PKGNU dianggap sebagai langkah penting untuk mendukung masa depan pendidikan NU, jadi melewatkan kesempatan tersebut akan sangat disesalkan.
Pewarta: Lukman Ahmad H
Post a Comment