Pertamina Berikan Air Bersih untuk Warga Terdampak Bencana Medan

KALBAR.PIKIRAN-RAKYAT- Perusahaan Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan dan Gabungan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Kota Medan, mendistribusikan 45.000 liter air minum ke berbagai lokasi dengan jumlah penduduk yang padat dan terkena dampak bencana cukup parah serta jarang menerima bantuan, seperti Desa Pahlawan, Kampung Durian, dan Lapas Kampung Dalam.

Sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat yang terkena dampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Peduli

Wakil Direktur Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengungkapkan, Pertamina berupaya menjawab kebutuhan masyarakat, tidak hanya dalam hal energi tetapi juga bantuan kemanusiaan yang saat ini sangat mendesak untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan warga yang terkena dampak bencana.

"Pertamina menggerakkan seluruh sumber daya dan tenaga kerja untuk mendukung kegiatan di daerah yang terkena dampak. Kami juga menghargai berbagai pihak yang telah memberikan bantuan sehingga air bersih dapat sampai ke Aceh Tamiang," ujar Baron, dilaporkan pada Selasa 9 Desember 2025.

Salah satu relawan Pertamina Peduli, Neni Herawati, Technical Planning Manager JOB Pertamina–Medco Simenggaris Subholding Upstream Pertamina, menjelaskan bahwa pengiriman air bersih ke Aceh Tamiang rencananya akan dilakukan pada 4 Desember 2025, namun tertunda karena akses jalan masih terputus dan sulit untuk dilewati. Pasokan air berasal dari kawasan Berastagi, Dataran Tinggi Karo, Sumatera Utara yang berjarak sekitar 190 kilometer.

"Penyediaan air bersih mengalami hambatan karena jalan akses terputus, sehingga armada truk pengangkut air mencari jalur lain atau menunggu air surut. Tantangan lainnya adalah kapasitas angkut kendaraan yang terbatas, tetapi karena air menjadi kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak, Pertamina berkomitmen untuk terus mendistribusikan air bersih setiap hari," kata Neni.

Menurutnya, program ini akan terus berlangsung hingga kondisi air sumur masyarakat kembali stabil, layanan pasokan air berjalan normal, atau WTP dapat dipasang di beberapa lokasi untuk menghasilkan air bersih.

Di tengah krisis kekurangan air bersih di Kota Tamiang, keberhasilan pendistribusian bantuan ini tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak.

"Berkat dukungan teman-teman Wanadri dan Gabungan Mapala Medan, akses ke lokasi-lokasi yang sulit bisa kami capai sehingga air bersih siap minum dapat didistribusikan kepada masyarakat. Kami telah merencanakan untuk memproduksi air bersih melalui WTP, agar masyarakat memiliki beberapa titik pasokan air yang lebih stabil," tambah Neni.

Jika jumlah armada truk pengangkut air meningkat, selanjutnya, Pertamina Peduli akan menaikkan volume distribusi, termasuk untuk memenuhi kebutuhan RSUD dan Puskesmas di daerah yang terdampak di Aceh Tamiang.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, dr. Mustakim, M.Kes., Sp.DLP, menegaskan bahwa bantuan tersebut sangat penting untuk menjaga keselamatan masyarakat.

"Masyarakat di sini benar-benar mengalami kesulitan mendapatkan air minum. Banyak orang yang selama ini bertahan hidup dengan memanfaatkan air hujan atau menyaring air genangan secara sederhana. Selama proses pengisian air bersih, warga terus berdoa dan mengucapkan terima kasih kepada Pertamina, Wanadri serta semua relawan," katanya.

Selain dalam penyediaan air bersih, Pertamina juga melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Aceh Tamiang untuk mendukung pemulihan layanan kesehatan.

"Pertamina telah berkomitmen untuk mendukung proses pemulihan Kota Aceh Tamiang, termasuk mengaktifkan kembali beberapa Puskesmas. Hari ini tim mulai melakukan survei guna menentukan Puskesmas yang akan dibersihkan dan dihidupkan kembali dalam waktu dekat," kata Neni.

Post a Comment

Previous Post Next Post