Perkembangan Alutsista TNI Jelang HUT ke-80

Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh pada 5 Oktober 2025, Presiden Prabowo Subianto secara bertahap mendatangkan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) canggih. Pembelian persenjataan ini menjadikan TNI lebih kuat dan siap untuk melindungi kedaulatan Indonesia.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. Ia menegaskan bahwa tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Namun, sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, kemerdekaannya dirampas, dan bangsa itu menjadi bangsa budak.

Ia menekankan pentingnya kekuatan pertahanan sebagai salah satu penjamin keselamatan bangsa. Menurut Presiden, bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Perang hanya menjadi pilihan terakhir, namun jika terpaksa, TNI memiliki ajaran dari nenek moyang bahwa lebih baik mati daripada dijajah kembali.

Deret Alutsista Canggih yang Datang

Beberapa alutsista pun sudah mulai datang ke Tanah Air. Sebagian lainnya masih dalam proses kesepakatan kontrak atau tahap produksi. Uniknya, pabrikan alutsista yang menjalin kerja sama dengan RI ini beragam dan tak berkiblat pada negara tertentu saja. Selain itu, proses produksi beberapa alutsista pun dilakukan secara kolaborasi bilateral.

Berikut daftar beberapa persenjataan terbaru yang sudah atau akan hadir berdasarkan klaster pabrikannya:

Prancis

  1. Jet Tempur Dassault Rafale
    Saat masih menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo menandatangani kontrak dengan Dassault Aviation, Prancis, untuk pemesanan 42 pesawat tempur Dassault Rafale pada 2022. Nilai kesepakatan mencapai US$8,1 miliar (sekitar Rp135 triliun). Kedatangannya ke Tanah Air dilakukan secara bertahap mulai 2026.

  2. Kapal Selam Scorpene
    Pembelian alutsista sebanyak dua unit ini merupakan hasil kerja sama Naval Group, Prancis, dengan PT PAL Indonesia lewat nota kesepahaman (MoU) di 2022. Tahap produksinya dilakukan mulai 2025.

  3. Airbus A-400M
    Indonesia memesan dua unit pesawat A400M pada 2021. Pesawat militer ini bakal berperan sebagai pembawa muatan strategis dan taktis, evakuasi medis, bantuan kemanusiaan, hingga misi pengisian bahan bakar di udara. Pesawat yang sudah menjalani perakitan di Seville, Spanyol ini direncanakan akan tiba di Indonesia di akhir 2025.

Turki

  1. Jet Tempur KAAN
    Pada Juli 2025, Kementerian Pertahanan Indonesia dan Turki menyepakati pembelian 48 pesawat tempur siluman dari pabrikan Turkish Aerospace Industries (TUSAS). Produksinya akan dimulai pada 2028.

  2. Rudal Balistik Khan ITBM-600
    Lewat kesepakatan dengan Roketsan, Turki, Indonesia mendatangkan Rudal Balistik Khan ITBM-600. Alutsista ini sudah melengkapi kekuatan Batalyon Artileri Medan/18 di Tenggarong, Kalimantan Timur. Indonesia pun menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mengerahkan sistem rudal balistik taktis modern.

AS

  1. Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk
    Pada 2023, Kementerian Pertahanan dan Lockheed Martin, AS, menandatangani MoU pembelian 24 unit helikopter serbu ini. Disepakati pula transfer teknologi (ToT) dari pihak Sikorsky-Lockheed Martin kepada PT Dirgantara Indonesia untuk melakukan Completion Center Helikopter S-70M Black Hawk.

  2. C-130J-30 Super Hercules
    Pesawat angkut militer yang juga berasal dari pabrikan Lockheed Martin ini didatangkan sebanyak lima unit. Armada ini sudah tiba secara bertahap di Indonesia pada Maret, Juni, Agustus 2023; Januari 2024, dan terakhir Mei 2024. Alutsista ini memperkuat Skadron Udara 31 Wing I Lanud Halim Perdanakusuma.

Italia

  1. Kapal Fregat Fincantieri
    Indonesia membeli 8 unit kapal fregat dari pabrikan asal Italia, Fincantieri, lewat kesepakatan pada 2021. Ini terdiri dari enam unit Fregata Europea Multi-Missione (FREMM) dan dua unit kapal Maestrale Class Frigates. Kedatangannya ke Indonesia dilakukan secara bertahap, mulai Januari 2025. Dua di antaranya sudah resmi masuk armada TNI AL, yakni KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321.

Alutsista Lain yang Sedang Dikembangkan

Di luar alutsista-alutsista di atas, masih banyak sejumlah persenjataan yang dipesan, diproduksi bareng, atau didatangkan oleh Pemerintah. Contohnya, jet tempur KF-21 Boramae yang merupakan hasil kerja sama Korean Aerospace Industry (KAI) dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI); Drone Serang Anka, yang merupakan kerja sama Turkish Aerospace Industries (TUSAS), Turki, dengan Indonesia; pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle dari pabrikan Korea Aerospace Industries; hingga jet tempur F-15EX dari pabrikan Boeing, AS, yang masih dalam tahap MoU.

Semua senjata canggih ini didatangkan demi melindungi kedaulatan negara dan warga. “Kalau kita lihat peperangannya sekarang dunia itu sudah sangat canggih sekali. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman bagaimana kita mau melindungi masyarakat?” ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Agust Subiyanto, di Jakarta, Minggu (21/9).

Post a Comment

Previous Post Next Post