Proyek Jalan Tol Getaci dan Gilimanuk-Mengwi Dipercepat
Di tengah situasi ekonomi yang sedang tidak stabil, warga Tasikmalaya dan Garut memiliki alasan untuk bersuka cita. Presiden Prabowo telah memastikan akan melanjutkan dua proyek jalan tol yang selama ini tidak jelas perkembangannya, yaitu Tol Gedebage-Tasikmalaya-Garut-Cilacap (Getaci) dan Tol Gilimanuk-Mengwi. Kedua proyek tersebut disebut sebagai tol terpanjang di Indonesia.
Kepastian pembangunan proyek jalan tol itu diumumkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI beberapa waktu lalu. Dalam RDP tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra menyampaikan bahwa penyiapan lelang 19 proyek jalan tol di Indonesia membutuhkan alokasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp23,33 miliar.
"Tahap penyiapan 19 proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) itu baru dialokasikan sebesar Rp23,33 miliar dan estimasi biaya investasi sebesar Rp408,68 triliun," kata Rachman.
Peluang Investasi dengan Ciptakan Tata Ruang Baru
Warga Tasikmalaya yang dikenal memiliki tingkat mobilitas tinggi berharap bahwa kehadiran Tol Getaci dapat mengurangi kemacetan, khususnya di Tanjakan Gentong. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Dr. Ivan Dicksan menyambut baik dilanjutkannya pembangunan Tol Getaci. Menurutnya, kehadiran tol ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya.
Ivan menegaskan bahwa kehadiran Tol Getaci merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh Pemkot Tasikmalaya. Ia juga berharap kehadiran tol ini akan diikuti dengan meningkatnya investasi di kota tersebut.
"Yang paling urgen sekarang ini adalah mentuntaskan perubahan rencana umum tata ruang dan rencana detail tata ruang. Karena itu akan mengatur kawasan yang dipersiapkan untuk investasi. Itu saya kira sangat mendesak," papar Ivan.
Digitalisasi dan Sistem Perizinan Terintegrasi
Selain itu, Ivan menekankan pentingnya digitalisasi dan diintegrasikannya sistem perijinan. Hal ini bertujuan agar calon investor tidak perlu datang langsung ke Tasikmalaya untuk memastikan lokasi industri yang cocok.
"Dengan digitalisasi yang diintegrasikan ke sistem perijinan, maka calon investor itu bisa dicek langsung melalui Online Single Submission (OSS) atau Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Karena itu berlaku secara nasional," ujar Ivan.
19 Jalan Tol Siap Lelang
Berdasarkan data dari Kementerian PU, dari 19 tol yang akan dilelang, beberapa di antaranya merupakan jalan tol yang semula dijadwalkan akan dilelang tahun ini yakni Tol Gilimanuk–Mengwi dan Tol Getaci. Namun, setelah gagal mendapatkan investor dalam beberapa kali lelang, tol ini dipangkas ruasnya menjadi Gedebage – Tasikmalaya.
Berikut daftar proyek jalan tol yang akan dilelang:
-
Proyek Prakarsa Pemerintah (Solicited)
Bandung Intra Urban Tollroad (BIUTR); Jalan Tol Pejagan – Cilacap, Jalan Tol Tuban - Babat - Lamongan – Gresik; Jalan Tol Malang – Kepanjen; Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya; Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi; Jalan Tol Bandar Udara Supadio - Pelabuhan Kijing. -
Proyek Prakarsa Badan Usaha (Unsolicited)
Jalan Tol Pluit Bandara; Jalan Tol Cikunir - Karawaci Elevated; Jalan Tol Semanan – Balaraja; Harbour Toll Road; Jalan Tol Bitung – Serpong; Jalan Tol Caringin – Cisarua; Jalan Tol Akses Patimban Extend. -
Proyek Jalan Tol Penugasan
Jalan Tol Parapat – Kisaran; Jalan Tol Dumai - Simpang Sigandal - Rantau Parapat; Jalan Tol Pelabuhan Panjang – Lematang; Jalan Tol Rengat - JC Pekanbaru; Jalan Tol Jambi - Rengat Gagal Dapat Investor

Jumlah Exit Tol di Jalur Tol Getaci
Pemprov Jabar melalui unggahan di Instagram resmi Bappeda Jabar dan humas_jabar menyebutkan bahwa rencana pembangunan proyek Jalan Tol Getaci pada era kepemimpinan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi akan dimulai tahun 2026. Pembangunan jalan tol itu ditargetkan selesai pada 2029.
Daerah yang akan dilewati Tol Getaci yakni Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran yang ada di wilayah Prov Jabar hingga Cilacap yang merupakan wilayah Prov Jateng.
Beberapa exit tol di Bandung, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis sudah sempat diproyeksikan dari hasil pembahasan pemerintah daerah dan pusat. Tapi kepastian titik exit tol di masing-masing daerah itu masih berpeluang berubah.
Pintu Tol Kota dan Kab Bandung
Exit tol di Kota dan Kab Bandung yang akan jadi akses keluar masuk kendaraan pengguna Tol Getaci akan dibangun di 3 lokasi strategis, guna mempermudah pengendara mengakses sejumlah titik vital.
- Pertama, Gerbang Tol (GT) Gedebage yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas menuju Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Masjid Raya Al Jabbar, Summarecon Mall Bandung, dan Stasiun Kereta Cepat Whoosh Tegalluar. GT Gedebage juga akan jadi awal ruas Tol Getaci yang lanjut ke arah Kab Bandung yakni Majalaya hingga Nagreg menuju Kab Garut.
- Kedua, GT Buah Batu, kawasan ini merupakan salah satu daerah padat penduduk di Kota Bandung. Dengan adanya GT Buah Batu warga di selatan Bandung dan sekitarnya mudah mengakses Tol Getaci, exit tol ini juga diharapkan membantu mengurangi kemacetan di sekitar Buah Batu.
- Ketiga, GT Cileunyi di bagian timur Bandung, merupakan titik penghubung dengan Tol Cipularang dan Tol Padaleunyi. GT ini akan memudahkan pengguna untuk melanjutkan ke arah Garut atau Sumedang. GT Gedebage akan jadi awal ruas Tol Getaci yang lanjut ke arah Kab Bandung yakni Majalaya hingga Nagreg menuju Kab Garut.

Pintu Tol di Garut
Pemkab Garut telah mempersiapkan akses jalan menuju lokasi dua exit tol di ruas Tol Getaci dengan menyambungkan jalan yang ada dan membangun jembatan, yang menghubungkan kawasan Munjul hingga Cimaragas. Lokasi dua pintu tol di Kab Garut telah disiapkan di Kec Banyuresmi dan Cilawu.
Dua exit tol itu akan mempermudah akses ke daerah kota dan objek wisata. Penyiapan akses jalan pendukung pembangunan 2 GT di Garut telah dilakukan dengan menyambungkan Jalan Anwar Musaddadiyah ke Jalan Aruji dan ada jalan yang melewati aliran Sungai Cimanuk.
Pintu Tol di Tasikmalaya
Banyak daerah di Tasikmalaya yang jadi rute lintasan Tol Getaci antara lain Kec Mangkubumi (Kel Karikil, Cigantang, dan Sambongjaya), Kec Kawalu (Kel Gunung Tandala, Kersamenak, Karanganyar, dan Cilamajang). Lalu Kec Cibeureum (Kel Ciherang dan Ciakar) dan Kec Tamansari (Kel Sukahurip, Mugarsari, Sumelap, Setiamulya, Tamanjaya, dan Mulyasari).
Rencananya GT di Kota Tasikmalaya hanya dibangun disatu titik, yaitu di kawasan Jalan Gubernur Sewaka, Kec Mangkubumi.
Pintu Tol di Ciamis
Ruas Tol Getaci di Ciamis diproyeksikan sepanjang 33 km, melewati empat kecamatan, 24 desa dan satu kelurahan.
Exit tol Getaci di Ciamis direncanakan ada di dua titik, yakni di Kec Ciamis (Kel Linggasari) dan Kec Pamarican untuk ke Banjar.
Selain itu, Tol Getaci akan dibangun melewati Kec Banjarsari di 9 desa yaitu Desa Ciherang, Ratawangi, Ciulu, Purwasari, Cibadak, Cicapar, Sindanghayu, Sindangasih, dan Sindangsari. Lalu di Kec Ciamis melewati Kel Linggasari. Kec Pamarican melewati 8 desa yaitu Desa Neglasari, Pamarican, Sidaharja, Sukajadi, Bangunsari, Kertahayu, Margajaya dan Sukamukti. Di Kec Cidolog akan melintasi 4 desa yaitu Desa Cidolog, Ciparay, Hegarmanah, dan Janggala.

Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah sempat dua kali melelang proyek Tol Getaci, tapi gagal mendapat investor. Untuk itu, saat ini pemerintah sedang melakukan review ulang pada proyek tersebut.
Perlu diketahui, Tol Getaci akan jadi jalan tol pertama di selatan Jabar bahkan di Pulau Jawa. Tol Getaci dibangun untuk mempercepat koneksi perjalanan dari Bandung menuju wilayah Priangan Timur sampai ke Jawa Tengah bagian selatan, sekaligus membuka akses ekonomi dan distribusi yang lebih efisien di masing-masing daerah yang dilintasi.
Post a Comment