
Event Malioboro Run 2025 Hadirkan Ribuan Peserta
Malioboro Run 2025 kembali digelar pada hari Minggu, 5 Oktober 2025. Acara ini merupakan salah satu event sport tourism yang diselenggarakan oleh BPD DIY di Yogyakarta. Dalam gelaran keempatnya, acara lari marathon ini akan diikuti oleh sebanyak 7.000 peserta. Estimasi ekonomi yang dihasilkan dari event ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp30 miliar.
Direktur Utama BPD DIY Santoso Rahmad menjelaskan bahwa peserta akan dibagi dalam tiga kategori lari, yaitu 5 km dengan jumlah peserta sebanyak 3.330 orang, 10 km sebanyak 2.600 peserta, dan Half Marathon 21 km yang diikuti oleh 1.070 peserta.
“Tahun ini kita mengambil garis awal dan akhir lari di Kompleks Kantor Gubernur DIY Kepatihan. Ini sama seperti tahun lalu,” jelasnya saat jumpa pers, Jumat (3/10/2025).
Rute lari kali ini akan melewati berbagai lokasi penuh nilai historis dan budaya di Kota Yogyakarta. Mulai dari Jalan Malioboro, Benteng Vredeburg, titik Nol KM, Plengkung Tarunasuro (Wijilan), Kawasan Jeron Beteng Kraton Yogyakarta, Kawasan Heritage Kotabaru hingga Panggung Krapyak.
Dari total peserta yang sudah mendaftar, tercatat 73 persen berasal dari luar DIY. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat luas terhadap event ini.
Santoso Rahmad berkomitmen untuk terus menyelenggarakan event sport tourism lari marathon Bank BPD DIY Malioboro Run guna menjaga angka harapan hidup di Yogyakarta tetap tinggi. “Usia harapan hidup kita kan 70 tahun, jangan sampai yang muda-muda susut. Dengan adanya sport tourism kita ubah gaya hidup sehat semangat,” ujarnya.
Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPB DIY, Raden Agus Trimurjanto, memberikan estimasi bahwa kehadiran 5.110 pelari luar DIY bersama minimal tiga anggota keluarganya akan memberikan dampak ekonomi dari sisi akomodasi baik perhotel maupun transportasi di angka Rp30 miliar.
“Angka itu hanya estimasi saja, sebab mereka nantinya akan juga membelanjakan uangnya untuk berbagai produk kuliner maupun cinderamata. Artinya Malioboro Run 2025 menyumbang lebih dari yang kita estimasikan,” kata Agus.
Direktur Kepatuhan Bank BPD DIY, Dian Ari Ani, menambahkan bahwa tema Malioboro Run 2025 adalah ‘Running With Heart, Explore the Culture’. Event ini juga telah mendapatkan pengakuan standarisasi rute dari Assosiation of International Maratons and Distance Races (AIMS World Running).
“Ini artinya rute-rute yang dilewati pelari sudah diakui presisinya dan dalam tiga tahun kedepan tidak boleh diubah. Ini yang kedepan akan menjadi nilai unik Malioboro Run bagi pelari,” katanya.
Selain itu, event ini menggunakan Sistem Corral untuk mengakomodasi peserta yang ingin mendapatkan catatan waktu terbaiknya (Personal Best). Pembeda terakhir adalah penggunaan kategori ‘OPEN’ dan ‘MASTER’ pada setiap kategori lomba guna memberikan kesempatan potensial juara dari peserta dengan kelas usia tertentu, sehingga meningkatkan iklim kompetisi pada Malioboro Run 2025.
“Yang paling menjadi pembeda adalah medali yang kita siapkan tahun ini. Berkolaborasi dengan seniman muda DIY, Wahono Simbah kami menghadirkan medali bertema ‘Jamang Sungsun Manggilingan’,” kata Ari.
Dalam penjelasannya, ‘Jamang Sungsun’ adalah aksesoris penanda strata sedangkan ‘Manggilingan’ berarti sebuah simbol tentang putaran hidup, keselarasan, dan tekad untuk terus melangkah maju.
“Medali ini setiap detail ukiran mewakili warisan budaya leluhur yang sarat akan makna perjalanan, kearifan, dan keindahan entitas warisan budaya adiluhung leluhur Yogyakarta,” tuturnya.
Post a Comment