
Penyerapan Anggaran Program Makanan Bergizi Gratis Menunjukkan Peningkatan Signifikan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa penyerapan anggaran untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam menjalankan program tersebut berjalan dengan baik dan efektif.
Dengan adanya perbaikan dalam penyerapan dana, Luhut mengatakan bahwa Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, tidak perlu khawatir atau mengalihkan anggaran MBG ke program lain. Ia menilai bahwa adanya dana yang belum terserap dapat dialokasikan kembali tanpa mengganggu jalannya program utama.
Menurut Luhut, peningkatan penyerapan anggaran ini akan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat, terutama di tingkat bawah. Program MBG bukan hanya bertujuan untuk memenuhi gizi masyarakat, tetapi juga berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Ia menambahkan, saat ini program MBG telah berhasil menyerap sekitar 380 ribu tenaga kerja. Ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya membantu masyarakat secara langsung, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Peran Penting Badan Gizi Nasional
Luhut juga berpesan agar Badan Gizi Nasional (BGN) lebih cermat dalam menjaga kelancaran pasokan bahan pangan penunjang MBG, seperti telur, ayam, pisang, ikan, dan sayuran. Sebab, jika pasokan tidak dijaga dengan cepat, maka berisiko terjadi kelangkaan di daerah tertentu.
"Kami ingatkan tadi sama Pak Dadan (Kepala BGN), karena itu cost of fund juga. Jadi jangan sampai dana yang dialokasikan tidak bisa serap," ujarnya. Ia menegaskan bahwa dana yang dialokasikan untuk program MBG harus dapat terserap secara maksimal. Dengan demikian, akan terjadi penyebaran ekonomi yang merata di seluruh wilayah.
Menurutnya, hal ini akan sangat berdampak pada perekonomian masyarakat di tingkat bawah. "Karena pada dasarnya, seperti yang Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi," tambahnya.
Capaian Program MBG Hingga Oktober 2025
Dari sisi pencapaian, Kepala BGN Dadan Hindayana melaporkan bahwa hingga 3 Oktober 2025, penyerapan anggaran MBG sudah mencapai Rp21,64 triliun atau 34 persen dari total alokasi.
"Hari ini sudah Rp21,64 triliun jadi sudah mencapai 34 persen untuk secara keseluruhan. Tetapi untuk bantuan pemerintah, makan bergizinya Rp18,63 triliun, itu sudah mencapai 37 persen. Jadi sudah 37 persen penerima manfaat makan bergizi," kata Dadan pula.
Capaian ini menunjukkan bahwa program MBG terus berkembang dan berkontribusi positif terhadap perekonomian masyarakat. Dengan penyerapan anggaran yang meningkat, diharapkan program ini dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Tantangan dan Langkah yang Perlu Diambil
Meski capaian penyerapan anggaran cukup baik, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah menjaga kelancaran pasokan bahan pangan. Dengan adanya ketergantungan pada pasokan bahan-bahan seperti telur, ayam, pisang, ikan, dan sayuran, BGN harus terus memastikan ketersediaan dan distribusi yang merata di seluruh wilayah.
Selain itu, pengawasan terhadap penggunaan dana juga sangat penting. Dengan penyerapan anggaran yang semakin baik, diperlukan transparansi dan akuntabilitas agar dana yang dialokasikan benar-benar digunakan sesuai tujuan.
Post a Comment