MasRizky.CO.ID - JAKARTA.
PT AXA Financial Indonesia (AFI) mencatatkan bahwa kanal keagenan menjadi sumber utama pendapatan premi selama semester pertama tahun 2025. Chief Agency Officer AFI, Denny Darwoko, menjelaskan bahwa sekitar 90% dari total pendapatan premi berasal dari kanal keagenan, diikuti oleh kanal telemarketing.
“Sebesar 90% itu berasal dari agensi, diikuti oleh telemarketing,” ujar Denny saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (1/10).
Berdasarkan laporan keuangan semester I-2025, AFI berhasil mencatatkan pendapatan premi total sebesar Rp 886,74 miliar. Dominasi kanal keagenan ini sejalan dengan strategi perusahaan yang lebih menitikberatkan pada penjualan berbasis agen dibandingkan bancassurance.
Saat ini, AFI memiliki sekitar 6.000 agen aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Denny menegaskan bahwa perusahaan menerapkan standar ketat dalam menjaga kualitas agen, termasuk memastikan bahwa seluruhnya memenuhi ketentuan regulator.
“Kami cukup ketat soal agensi, kami ingin menjaga kualitas agen. Apabila ada yang tidak memenuhi regulasi, akan kami tindak. Kami dari pusat menjaga agar kualitas penjualan terjaga, sehingga tidak terjadi misselling dan kepercayaan nasabah tetap kuat,” ujarnya.
Selain memperkuat jaringan agen, AFI juga memiliki 51 kantor cabang di seluruh Indonesia, dengan mayoritas berlokasi di luar Pulau Jawa. Meski demikian, kontribusi terbesar pendapatan premi masih berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Denny menambahkan bahwa AFI akan terus memaksimalkan potensi pasar di luar Pulau Jawa, terutama di kota kecil yang dinilai memiliki prospek pertumbuhan literasi keuangan yang positif.
“Kalau di kota kecil banyak nasabah yang membeli produk karena relationship. Kami percaya ke depan, anak-anak mereka yang lebih teredukasi akan meningkatkan penetrasi asuransi di daerah,” kata Denny.
Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan bisnis AFI antara lain:
-
Strategi pemasaran yang efektif
Perusahaan fokus pada penguatan jaringan agen yang profesional dan kompeten. -
Peningkatan literasi keuangan
Masyarakat di kota kecil semakin sadar akan pentingnya perlindungan asuransi. -
Perluasan jaringan kantor cabang
AFI terus membangun kantor cabang di wilayah-wilayah baru untuk memperluas akses layanan. -
Kepatuhan terhadap regulasi
Standar kualitas agen yang ketat membantu menjaga reputasi perusahaan.
Selain itu, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan bahwa total pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp 87,6 triliun pada semester I-2025. Dari jumlah tersebut, kanal keagenan menyumbang Rp 27,81 triliun atau sebesar 31,7% dari total pendapatan premi industri.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun AFI mengandalkan kanal keagenan sebagai sumber utama pendapatan, industri asuransi secara keseluruhan masih bergantung pada berbagai saluran distribusi. Namun, keberhasilan AFI dalam mempertahankan kualitas layanan dan menjaga kepercayaan nasabah memberikan pelajaran penting bagi perusahaan-perusahaan lain dalam industri ini.
Post a Comment