KEMATIAN seorang balitaberusia 3 tahun bernama Raya karena mengalamicacinganmendapatkan perhatian masyarakat. Balita yang tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Raya ditemukan oleh kelompok aktivis sosial dalam keadaan kritis dan sempat dibawa ke rumah sakit pada 13 Juli 2025. Selama perawatan, dari tubuhnya keluar cacing hidup hingga beratnya mencapai 1 kilogram. Bahkan hasil CTscanmenunjukkan cacing beserta telurnya telah menyebar ke otak. Ia akhirnya meninggal pada 22 Juli 2025.

Kasus kematian Raya otu langsung menarik perhatian masyarakat. Seberapa berbahayakah cacingan itu?

Pengobatan cacing (deworming) merupakan cara menghilangkan ratusan jenis cacing parasit yang berada di dalam usus dengan memakai obat anthelmintik. Seperti dikutip darieMedicineHealth, tidak semua individu memerlukan terapi ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya menyarankannya bagi kelompok yang berisiko tinggi, seperti anak-anak sekolah dan perempuan dalam usia produktif, yang tinggal di lingkungan dengan tingkat infeksi cacing parasit melebihi 20 persen. Jumlah pemberiannya juga terbatas, yaitu hanya satu hingga dua kali setiap tahunnya.

Alasan utama mengapa obat cacing tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari karena obat ini bukan merupakan suplemen, melainkan obat kuat yang bekerja secara khusus. Penggunaannya harus sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter.Mayo Clinicmenekankan bahwa mengonsumsi obat cacing dalam jumlah yang lebih banyak, lebih sering, atau lebih lama dari anjuran dokter justru bisa memperbesar kemungkinan terjadinya efek samping

Untuk memahami alasan mengapa demikian, penting untuk mengetahui mekanisme kerja obat tersebut. MenurutBiologyinsightObat cacing bekerja dengan cara menghentikan atau membunuh cacing parasit yang berada di dalam usus. Setelah itu, tubuh akan secara alami mengeluarkan cacing yang sudah mati melalui kotoran. Proses ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga tiga hari. Selama proses pembersihan tersebut, wajar jika seseorang merasakan sedikit ketidaknyamanan di perut atau kram ringan.

Mekanisme pengeluaran parasit ini terkadang memicu reaksi sementara dari tubuh.Biologyinsight menguraikan beberapa efek samping yang umum muncul secara ringan, seperti mual, pusing, sakit kepala, diare, hingga kelelahan. Gejala-gejala ini merupakan respons sementara tubuh saat mengolah obat dan membersihkan diri dari cacing. Secara umum, semua keluhan tersebut akan menghilang sendiri dalam satu atau dua hari.

Tipe Obat Cacing

Menurut laman Well Wispada tiga macam obat cacing yang sering direkomendasikan, yaitu:

1. Albendazole

Obat ini bekerja dengan mencegah penyerapan glukosa (gula) oleh cacing. Akibatnya, parasit tersebut mati karena tidak memiliki sumber energi. Mekanisme kerjanya adalah dengan menghentikan penyerapan glukosa (gula) oleh cacing sehingga parasit tersebut kehabisan energi dan akhirnya mati.

2. Mebendazole

Obat ini bekerja dengan mengganggu proses pembentukan energi pada parasit. Mebendazole sangat efektif dalam mengatasi infeksi yang disebabkan oleh cacing kremi dan cacing tanah.

3. Ivermectin

Obat ini efektif dalam mengatasi infeksi parasit yang lebih spesifik, sepertistrongyloidiasis. Mekanisme kerjanya berbeda, yaitu dengan menghentikan fungsi sistem saraf dan otot cacing sehingga parasit tersebut tidak dapat bertahan hidup.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum memutuskan untuk mengambil obat cacing, terdapat beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan.Mayo Clinicmenekankan bahwa keputusan dalam memilih obat tertentu harus didasarkan pada pertimbangan antara manfaat yang diperoleh dan risiko yang mungkin terjadi, serta diskusi ini sebaiknya dilakukan bersama dengan dokter.

Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah riwayat alergi. Sangat penting untuk memberitahu dokter apabila pernah mengalami reaksi aneh atau alergi terhadap obat cacing tertentu maupun obat lainnya. Data tentang alergi terhadap bahan-bahan lain, seperti makanan, pewarna, atau pengawet, juga harus disampaikan agar pengobatan dapat dilakukan dengan aman.

Selain itu, penggunaan obat cacing pada kelompok usia tertentu memerlukan perhatian khusus. Keamanan dan efektivitas beberapa jenis obat cacing sering kali belum terbukti aman bagi anak-anak yang berusia di bawah satu atau dua tahun.

Hal yang sama juga berlaku untuk ibu yang sedang menyusui karena belum ada penelitian yang cukup untuk mengetahui risiko terhadap bayi. Oleh karena itu, mereka harus mempertimbangkan secara hati-hati manfaat obat dibandingkan dengan kemungkinan risikonya dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada petugas kesehatan.

Post a Comment

Previous Post Next Post