Kutil kelaminmerupakan penyakit menular seksual (PMS) yang paling sering terjadi. Penyakit ini mengakibatkan pertumbuhan kutil (benjolan kecil) terbentuk di sekitar atau di dalam alat kelamin serta area rektum. Berbagai jenishuman papillomavirus (HPV) menyebabkan kutil kelamin.

Beberapa jenggot berukuran sangat kecil. Namun, umumnya kamu dapat merasakan atau melihatnya. Nama medis untuk jenggot adalah kondiloma akuminata, dan kondisi ini bisa menular kepada orang lain.

Kutil kelamin dapat menginfeksi:

  • Selangkangan.

  • Di dalam dan di sekitar anus.

  • Lipatan mulut, mulut, lidah, atau tenggorokan.

  • Penis dan skrotum.

  • Vagina (termasuk bagian dalam vagina), alat kelamin luar, bibir kemaluan (labia minora dan labia mayor), serta leher rahim.

1. Penyebab dan faktor yang meningkatkan risiko

Kutil kelamin terjadi di area kulit sekitar alat kelamin dan dubur. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai jenis virus HPV. Kamu mungkin sudah tahu bahwa beberapa jenis HPV dapat memicu kanker, namun jenis yang menyebabkan kutil kelamin berbeda.

HPV dapat menjadi penyakit menular seksual yang sulit dipahami. Penyakit ini merupakan yang paling umum di antara penyakit menular seksual, namun kebanyakan kasusnya bisa hilang secara alami. Terkadang, jenis HPV "berisiko tinggi" tertentu dapat berkembang menjadikanker apabila tidak diobati.

Anda dapat tertular kutil kelamin melalui kontak kulit dengan kulit seseorang yang terinfeksi, biasanya saat melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral. Kutil kelamin masih bisa menyebar meskipun tidak ada cairan sperma, dan penis tidak perlu masuk ke dalam vagina atau anus. Seseorang yang terinfeksi juga bisa menularkan penyakitnya bahkan tanpa memiliki kutil atau gejala lain, meskipun hal ini jarang terjadi. Kutil kelamin juga bisa ditularkan kepada bayi selama proses persalinan melalui vagina, tetapi kejadian ini sangat langka.

Kutil kelamin atau kondiloma akuminataberbeda dengan kutil yang terdapat di bagian tubuh lainnya. Jadi, kamu tidak dapat tertular kutil kelamin dengan menyentuh diri sendiri (atau pasangan) yang memiliki kutil di tangan atau kaki.

Anda lebih mungkin menularkan kutil kelamin ketika sedang mengalami gejala. Oleh karena itu, jika melihat adanya kutil di area kemaluan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk mengurangi kemungkinan penularan kutil kelamin kepada pasangan.

Faktor risiko

Sebagian besar orang yang memiliki aktivitas seksual akan terinfeksi HPV genital pada suatu masa. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan tertular meliputi:

  • Melakukan hubungan intim tanpa alat pengaman dengan berbagai pasangan.

  • Pernah mengidap penyakit menular seksual lainnya.

  • Berpasangan dengan seseorang yang riwayat seksualnya tidak kamu ketahui.

  • Aktif secara seksual di usia muda.

  • Mengalami gangguan sistem imun, misalnya akibat infeksi HIV atau penggunaan obat-obatan pasca-transplantasi organ.

2. Gejala

Kutil kelamindisebarkan melalui aktivitas seksual, termasuk hubungan seks oral, vaginal, dan anal. Kamu mungkin tidak mulai mengalami pertumbuhan kutil selama beberapa minggu atau bulan setelah tertular.

Kutil kelamin tidak selalu terlihat dengan jelas. Mereka bisa sangat kecil dan warnanya mirip dengan kulit atau sedikit lebih gelap. Bagian atas dari pertumbuhan tersebut mungkin menyerupai bunga kembang kol dan dapat terasa halus atau agak bergerigi saat disentuh.

Kutil bisa muncul secara berkelompok, atau hanya satu buah.

Bagi pria, kutil kelamin dapat muncul pada alat kelamin, kulit kemaluan, daerah pangkal paha, paha bagian dalam, atau di sekitar anus. Sementara itu, pada wanita, kutil bisa terjadi di bagian dalam vagina atau anus, serta pada leher rahim.

Kutil kemaluan juga dapat muncul di bagian bibir, mulut, lidah, atau tenggorokan seseorang yang pernah melakukan hubungan seks oral dengan penderita HPV.

Meskipun kamu tidak mampu melihat kutil kelamin, kondisi tersebut tetap bisa menimbulkan gejala, antara lain:

  • Keputihan.

  • Gatal.

  • Perdarahan.

  • Sensasi terbakar.

Jika kutil kelamin menyebar atau bertambah besar, kondisinya dapat menjadi sangat tidak nyaman hingga menyebabkan rasa sakit.

Setelah terinfeksi, kapan kutil muncul?

Dibutuhkan beberapa minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah berhubungan seks dengan seseorang yang menderita kutil kelamin sebelum kutil tersebut muncul. Inilah alasan mengapa sangat sulit menentukan kapan seseorang tertular virus HPV yang menyebabkannya, atau siapa yang menularkannya.

Anda dapat tertular virus dan tidak pernah benar-benar mengalami kutil, sehingga Anda bisa terinfeksi tanpa menunjukkan gejala apa pun. Beberapa orang hanya mengalami kutil sekali dan setelah itu tidak lagi mengalaminya, sementara beberapa orang lainnya mengalami kutil yang muncul berulang kali.

Jika kamu terkena kutil kelamin, mungkin kamu berpikir itu berarti pasangan selingkuh. Hal ini belum tentu benar. Terkadang kutil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk muncul, sehingga kemungkinan kamu atau pasangan sudah tertular sejak lama. Terkadang, virus dapat bertahan selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun dalam tubuh sebelum berkembang menjadi kutil kelamin.

3. Diagnosis

Dokter mampu mendiagnosis kutil kelamin eksternal dengan melihat langsung kondisinya. Sementara itu, kutil internal lebih sulit dikenali. Beberapa pengujian yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan panggul: Perempuan mungkin memerlukan Pap smear sebagai bagian dari pemeriksaan panggul untuk mengevaluasi perubahan serviks yang diakibatkan oleh kutil kelamin. Dokter juga mungkin melakukan kolposkopi untuk memeriksa dan mengambil sampel jaringan dari vagina serta leher rahim.
  • Tes darah:Dokter mungkin melakukan pemeriksaan terhadap penyakit menular seksual lain yang sering berkaitan dengan kutil kelamin. Hal ini mencakup gonore, sifilis, dan chlamydia.
  • Pemeriksaan dubur:Dokter memanfaatkan alat yang dikenal sebagai anoskop untuk mengamati bagian dalam anus dalam upaya menemukan jaringan tumbuh.
  • Biopsi:Dokter mungkin melakukan pemeriksaan biopsi jika ada kecurigaan terhadap diagnosis yang diberikan.

4. Pengobatan

Jika kutil tidak menimbulkan ketidaknyamanan, mungkin kamu tidak perlu melakukan pengobatan. Namun, jika mengalami gatal, rasa terbakar, dan nyeri, atau khawatir tentang penyebaran infeksi, dokter dapat mengatasi masalah tersebut dengan obat-obatan atau tindakan operasi.

Namun, kutil sering muncul kembali setelah diobati. Tidak ada pengobatan yang dapat menghilangkan virus penyebab kutil kelamin.

Obat-obatan

Pengobatan kutil kelamin yang diterapkan langsung pada kulit mencakup:

  • Imiquimod:Krim ini tampaknya meningkatkan kemampuan sistem imun dalam melawan kutil kelamin. Hindari hubungan seksual saat menggunakan krim ini, karena dapat merusak kondom dan diafragma serta menyebabkan iritasi pada kulit pasangan. Salah satu efek samping yang bisa terjadi adalah kemerahan pada kulit. Efek samping lain mungkin mencakup luka, nyeri tubuh, batuk, ruam, dan kelelahan.

  • Podophyllin dan podofilox:Podophyllin merupakan resin alami yang mampu menghancurkan jaringan kutil kelamin. Dokter biasanya menggunakannya dalam bentuk larutan. Podofilox mengandung bahan aktif yang sama, namun Anda bisa menggunakannya sendiri di rumah. Jangan mengonsumsi podofilox secara internal. Selain itu, obat ini tidak disarankan untuk digunakan saat sedang hamil. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi iritasi kulit ringan, luka, atau rasa sakit.

  • Asam trikloroasetat: Perawatan kimia ini menghancurkan kutil kemaluan dan bisa digunakan untuk kutil yang berada di dalam. Dampak samping yang mungkin terjadi meliputi iritasi kulit ringan, luka, atau rasa sakit.

  • Sinecatechin:Krim ini digunakan dalam pengobatan kutil kelamin yang terletak di bagian luar maupun di dalam atau sekitar saluran dubur. Efek samping yang muncul, seperti kemerahan pada kulit, gatal, atau rasa terbakar, serta nyeri, biasanya bersifat ringan.

Jangan menggunakan obat penghilang kutil yang dijual bebas untuk mengatasi kutil kelamin. Obat-obatan ini tidak dirancang untuk digunakan pada area genital.

Operasi

Kutil yang lebih besar, tidak bereaksi terhadap pengobatan, atau terjadi pada ibu hamil (bayi bisa tertular virus saat melahirkan) mungkin memerlukan tindakan bedah. Opsi yang tersedia meliputi:

  • Krioterapi:Ini adalah proses pembekuan menggunakan nitrogen cair. Proses ini bekerja dengan memicu terbentuknya lepuh di sekitar kutil. Ketika kulit pulih dan luka mengelupas, hal ini memungkinkan kulit baru tumbuh. Kamu mungkin perlu melakukan pengobatan kembali. Efek samping utama meliputi rasa nyeri dan pembengkakan.

  • Elektrokauter:Prosedur ini memanfaatkan arus listrik untuk menghilangkan kutil. Kamu mungkin merasakan nyeri dan pembengkakan setelah prosedur dilakukan.

  • Eksisi bedah:Dokter memakai alat khusus untuk mengangkat jenggot. Kamu akan diberi anestesi lokal atau umum dalam prosedur ini, dan kamu mungkin merasakan nyeri setelahnya.

  • Terapi laser:Menggunakan cahaya yang kuat. Terapi ini bisa memakan biaya tinggi dan biasanya ditujukan untuk kutil yang luas serta sulit disembuhkan. Efek sampingnya meliputi jaringan parut dan rasa sakit.

Kutil kelamin dapat diatasi, namun tidak bisa disembuhkan secara total. Kutil bisa diperangi, tetapi virus HPV yang menjadi penyebabnya masih tetap berada dalam tubuh. HPV mungkin menghilang dengan sendirinya, tetapi tidak ada metode pasti untuk mengetahuinya. Beberapa orang mungkin kembali mengalami kutil, sementara yang lainnya tidak.

Setelah kutil dihilangkan:

  • Jaga kebersihan daerah kemaluan dan hindari menggaruknya.

  • Cuci tangan setelah menyentuh daerah yang terkena kutil.

  • Jangan melakukan hubungan seks jika merasa tidak nyaman.

  • Es dingin dapat membantu kamu merasa lebih nyaman jika area tersebut terasa sakit atau bengkak. Kamu juga dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang tersedia di apotek sesuai petunjuk dari dokter.

5. Masalah yang mungkin terjadi

Kutil pada serviks atau di dalam vagina dapat mengakibatkan perubahan pada serviks (displasia) yang bisa menyebabkankanker serviks. Perubahan ini disebabkan oleh kutil, bukan HPV.

Infeksi HPV tidak selalu memicu kanker, namun penting bagi wanita untuk melakukan Pap smearsecara rutin, khususnya yang terinfeksi oleh jenis HPV berisiko lebih tinggi.

Terdapat jenis HPV lain yang meningkatkan potensi terkena kanker.StrainVirus HPV yang menyebabkan kanker berbeda dengan yang memicu kutil kelamin.

Selain itu, terdapat pula risiko gangguan selama masa kehamilan. Meskipun jarang terjadi, kutil dapat membesar selama kehamilan sehingga menyebabkan kesulitan dalam buang air kecil. Kutil yang terletak di dinding vagina dapat menghambat perluasan jaringan vagina saat melahirkan. Kutil yang berukuran besar di area vulva atau vagina bisa mengalami pendarahan ketika meregang selama proses persalinan.

Sangat jarang, bayi yang lahir dari ibu yang menderita kutil kelamin mengalami kutil di bagian tenggorokan. Bayi mungkin perlu menjalani operasi agar saluran pernapasan tetap tidak tersumbat.

6. Pencegahan

Vaksin HPVakan melindungi kamu dari jenis HPV yang menyebabkan sebagian besar kutil kelamin, serta jenis HPV berisiko tinggi yang dapat memicu kanker. Namun, vaksin tidak mampu melindungi terhadap seluruh jenis HPV.

Setiap wanita berusia 25 sampai 74 tahun yang pernah memiliki aktivitas seksual harus melakukan pemeriksaan serviks setiap 5 tahun. Pemeriksaan serviks mampu mendeteksi HPV dan menggantikanPap smear.

Menggunakan seks yang aman dapat mengurangi kemungkinan tertular kutil kelamin. Alasannya, kondom bisa menurunkan risiko infeksi HPV, meskipun tidak sepenuhnya mencegah penyebaran virus tersebut. Namun, penggunaan kondom tetap melindungi dari penyakit menular seksual lainnya dan menjadi bagian penting dalam praktik seks yang sehat. Jangan berganti-ganti pasangan seksual.

Jika kamu mengalami gejala yang menunjukkan adanya kutil kelamin, sebaiknya segera kunjungi dokter. Dokter dapat memastikan apakah kondisi tersebut benar-benar kutil kelamin dan merencanakan pengobatan yang tepat.

Selain itu, penting juga untuk berkomunikasi dengan pasangan seksual. Hal ini mungkin terasa sulit atau memalukan, namun menjadi terbuka bisa membantu kamu menjaga pasangan dari infeksi HPV dan kutil kelamin.

Kutil kelamin merupakan komplikasi dari infeksi HPV berisiko rendah yang sering terjadi dan bisa disembuhkan. Kutil bisa menghilang secara alami seiring berjalannya waktu, namun pengobatan sangat diperlukan untuk mencegah kutil kembali muncul serta risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

Referensi

"Genital Warts." Planned Parenthood. Diakses Agustus 2025.

"Genital Warts." Healthline. Diakses Agustus 2025.

"Genital Warts." Mayo Clinic. Diakses Agustus 2025.

Leslie SW, Sajjad H, Kumar S. "Kutil Kelamin." [Diperbarui 2023 Mei 30]. Dalam: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Tersedia dari:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441884/.

"Genital Warts." MedlinePlus. Diakses Agustus 2025.

6 Macam Kutil yang Dapat Kamu Alami, Perhatikan! Bawang Putih Mampu Mengatasi Kutil dan Kutil Kelamin, Apakah Mitos atau Fakta? 8 Metode Alami Mengatasi Kutil Kelamin

Post a Comment

Previous Post Next Post