
https://www.masrizky.biz.id/ - Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan turut hadir saat Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong mendengarkan vonis dari majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin (18/7). Usai mendengar Tom dinyatakan bersalah dengan hukuman 4,5 tahun penjara, Anies menyuarakan kekecewaan. Hal itu juga dia sampaikan melalui akun media sosialnya @aniesbaswedan.
”Tom divonis 4,5 tahun penjara. Keputusan yang amat mengecewakan bagi siapa pun yang mengikuti jalannya persidangan dengan akal sehat, meski sayangnya tidak mengejutkan,” tulis Anies dikutip https://www.masrizky.biz.id/pada Sabtu (19/7).
Dalam unggahan tersebut, Anies menyampaikan bahwa selama proses sidang berjalan, berbagai laporan jurnalistik independen dan analisis para ahli telah mengungkap kejanggalan demi kejanggalan dalam dakwaan terhadap Tom. Menurut dia, fakta-fakta di ruang sidang memperkuat posisi koleganya tersebut.
”Tapi, semua itu diabaikan. Seolah-olah 23 sidang yang telah digelar sebelumnya tak pernah ada. Seolah-olah bukti dan logika tak diberi ruang dalam proses peradilan,” sesalnya.
Anies pun menyatakan bahwa bila kasus serupa Tom bisa berujung pada hukuman penjara, maka hal serupa sangat mungkin dialami oleh siapa saja di luar sana. Apalagi Tom yang dia kenal terbukti integritasnya di pengadilan, perkaranya juga terbuka dan disorot oleh publik secara luas. Namun, dia tetap dihukum semena-mena.
”Maka bayangkan nasib berjuta lainnya yang tak punya akses, sorotan, atau kekuatan serupa,” ungkap dia.
Menurut Anies, vonis terhadap Tom adalah penanda bahwa keadilan di Indonesia masih jauh dari selesai. Dia menilai, demokrasi belum kokoh berdiri. Dan masyarakat Indonesia dihadapkan pada keraguan mendasar tentang kredibilitas sistem hukum dan keberanian negara menegakkan kebenaran.
”Ketika kepercayaan terhadap proses peradilan runtuh, maka fondasi negara ikut rapuh,” lanjut Anies.
Pada Senin lalu, masih dalam unggahan yang sama, Anies menyampaikan bahwa Tom dalam dupliknya menyatakan, dia belajar tentang makna kata tawakal, tentang berusaha sekuat tenaga lalu menyerahkan hasilnya pada Tuhan. Namun, putusan majelis hakim belum berpihak pada dirinya.
”Tapi ini bukan ujung. Ini satu babak dari perjuangan panjang untuk menghadirkan keadilan yang belum tuntas dan akan terus kita jalani bersama,” tegas Anies.
Politisi yang pernah menjadi menteri pendidikan itu pun memastikan bahwa dirinya akan terus mendukung penuh langkah yang diambil oleh Tom dan tim kuasa hukum untuk mencari keadilan. Dia menegaskan, Tom tidak akan pernah berjuang sendirian dalam proses tersebut.
Post a Comment