MasRizky - Bagi kalian yang gemar menikmati pesona langit senja, jangan lewatkan pengalaman istimewa yang bakal tampil pada akhir bulan Juni tahun 2025. Purnama berlabel sebagai Strawberry Moon ini akan mencuri perhatian dan memberikan momen indah tak terlupakan bagi para astronomia mania.
Walaupun nama bulannya terdengar manis dan mempesona, jangan harap ia bakal berubah menjadi merah seperti stroberi ya! Lantas, alasan di balik penamaannya apa dan kapan kesempatan paling baik untuk menyaksikan hal tersebut? Ayo kita bahas lebih lanjut!
Apa Itu Strawberry Moon?
Strawberry Moon adalah sebuah istilah lama yang datang dari kelompok penduduk asli Amerika, dan digunakan untuk merujuk kepada bulan purnama yang terjadi di bulan Juni. Nama ini berkaitan erat dengan masa panen stroberi yang umumnya tiba selama periode itu di bagian utara Bumi, terutama di Amerika Utara.
Meskipun suaranya menggambarkan sebuah bulan dengan warna merah muda, sebenarnya cahaya dari Bulan masih normal. Akan tetapi, dikarenakan letaknya yang sangat rendah di langit saat terbit, atmosfir Bumi dapat mempengaruhi warna yang nampak jadi kuning sampai emas—terlebih pada saat pertama kali timbul.
Momen Berapa Waktunya Untuk Strawberry Moon Tahun 2025?
Peristiwa Bulan Strawberry tahun ini akan mencapai titik maksimum pada Rabu, 11 Juni 2025 jam 03:44 WIB. Mengingat kesesuaian dengan waktu subuh tersebut, momennya yang ideal dapat diamati pada hari sebelumnya yakni Selasa malam sampai kira-kira pukul 20:00 menurut zona lokal.
Di seluruh bagian Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, serta Makassar, Bulan akan mulai nampak dari sebelah timur pada rentang waktu antara jam 17:45 sampai dengan 18:15, bergantung pada letak geografis setiap kotanya.
Dimanakah Tempat Terbaik Untuk Melihat Bulan Strawberi?
Untuk memaksimalkan observasi fenomena tersebut, carilah area tanpa hambatan seperti gedung atau pohon pada arah timurnya. Berikut beberapa tempat yang sesuai:
-
Pantai yang menghadap timur
-
Hill atau pegunungan berbukit yang tidak berhutan
-
Rooftop gedung bertingkat
-
Area besar dengan penerangan alami yang terbatas
Perhatikanlah agar cuacanya cerah dengan langit yang tidak mempunyai awan tebal supaya dapat menikmati panorama secara optimal.
Berita bagusnya adalah Anda tidak memerlukan teleskop atau peralatan khusus lainnya untuk melihat Strawberry Moon. Cukup menggunakan mata telanjang saja sudah bisa menikmatinya sepenuhnya. Namun, jika Anda berencana merekam momennya, sebaiknya pakai kamera yang dilengkapi dengan lensa pengandung atau bahkan monokular untuk mendapatkan gambar Bulan yang lebih detail dan megah.
Seperti Apa Penampakannya?
Sebab timbul dari cakrawala yang rendah, Bulan kelihatannya lebih besar dibandingkan biasa akibat efek ilusi visual. Nantinya warna bulir kuning sampai emas akan mempercantik penampakan pertama Bulan ini, kemudian secara bertahap berubah menjadi kilau putih terang saat Bulan melambung tinggi di angkasa malam.
Meskipun disebut sebagai Bulan Strawberry, jangan harap Lili akan kelihatan berwarna pink. Nama itu lebih bersifat simbolik dan sangat langka untuk ditemui secara alamiah, kecuali dalam situasi atmosfir yang spesifik atau melalui pengeditan gambar.
Peristiwa Unik yang Muncul Setiap 18,6 Tahun Satu Kali
Bulan Strawberry tahun ini menjadi peristiwa spesial karena merupakan bulan purnama yang berada pada kedudukan terendah di langit semenjak 2006. Fenomena tersebut muncul dalam rangkaian siklus Metonic yang terjadi kira-kira setiap 18,6 tahun sekali. Ini artikan bahwa pertunjukkan semacam itu hanya akan hadir lagi kurang lebih pada tahun 2043. ***
Post a Comment