https://www.masrizky.biz.id/ – Saat anak terkena flu atau demam, wajar jika sebagai orang tua merasa cemas. Apalagi jika anak tampak lemas, rewel, atau sulit makan. Banyak orang tua bingung harus memberi obat apa atau langkah perawatan seperti apa yang paling aman. Perlu diketahui, flu pada anak biasanya disebabkan oleh virus, jadi tidak selalu butuh antibiotik atau antivirus. Yang paling penting adalah memberikan perawatan yang tepat agar anak cepat sembuh tanpa efek samping.

Namun ada pendekatan praktis dan aman yang bisa dilakukan di rumah, seperti pemberian cairan yang cukup, pemberian obat penurun demam sesuai dosis, menjaga kelembapan ruangan, dan menyajikan makanan bergizi yang mudah dicerna. Di samping itu, metode alami seperti kompres hangat atau mandi air hangat bisa membantu meredakan demam.

Dikutip dari Healthline.com dan Childrenscolorado.org, mengatasi flu dan demam pada anak bukan cuma soal memberi obat. Perawatannya harus menyeluruh, mulai dari memastikan anak cukup minum, cukup istirahat, menjaga suhu tubuh tetap nyaman, hingga mengenali tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Berikut uraian lengkapnya agar Anda bisa merawat buah hati dengan lebih percaya diri.

 
  1. Pastikan Hidrasi Optimal

Menjaga anak terus terhidrasi adalah kunci utama. Flu menyebabkan tubuh cepat kehilangan cairan melalui demam dan pernapasan. Berikan air putih, jus, sup kaldu, atau cairan elektrolit. Untuk bayi, tambah frekuensi menyusui atau memberikan ASI.

 
  1. Istirahat Cukup dan Lingkungan Tenang

Tak hanya makan dan minum, beberapa ahli juga menyarankan agar anak banyak beristirahat dan tetap berada di lingkungan hangat dan tenang. Selain itu, kamar yang sejuk dan kelembapan yang cukup membantu melegakan saluran pernafasan.

 
  1. Obat Penurun Demam yang Aman

Tidak semua demam harus langsung diberi obat. Berikan penurun demam seperti acetaminophen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil) hanya jika suhu tubuh anak mencapai di atas 39°C atau jika anak tampak sangat tidak nyaman, misalnya rewel terus-menerus.

Hindari memberikan aspirin karena bisa memicu kondisi serius seperti reye syndrome (pembengkakan di hati dan otak). Obat penurun demam biasanya mulai bekerja dalam 1–2 jam setelah diminum.

 
  1. Kompres / Mandi Hangat untuk Redakan Demam

Jika anak mengalami demam tinggi dan obat belum menunjukkan efeknya, kamu bisa membantu menurunkan suhu tubuh secara alami dengan kompres hangat di dahi, ketiak, atau lipatan paha.

Alternatif lainnya, mandikan anak dengan air hangat (bukan air dingin) agar panas tubuh keluar perlahan melalui pori-pori. Mandi air hangat juga bisa membuat anak merasa lebih nyaman dan rileks. Hindari air dingin karena justru bisa membuat tubuh menggigil dan memperparah kondisi demam.

 
  1. Jaga Asupan Cairan dengan Cermat

Ketika anak mengalami flu atau demam, tubuhnya akan lebih cepat kehilangan cairan karena suhu tubuh yang tinggi dan, terkadang, disertai keringat berlebih atau muntah. Karena itu, penting sekali memastikan mereka tetap terhidrasi.

Berikan air putih secara teratur, dan untuk bayi atau balita, susu atau ASI tetap menjadi pilihan utama. Jika anak menolak minum banyak sekaligus, tawarkan cairan sedikit demi sedikit tapi sering. Orang tua  juga bisa memberikan cairan elektrolit khusus anak atau sup bening hangat untuk membantu menggantikan elektrolit yang hilang. Tanda anak cukup cairan, yaitu buang air kecil tetap teratur dan tidak berwarna terlalu pekat.

 
  1. Pantau Tanda Bahaya dan Jangan Ragu Konsultasi ke Dokter

Meski flu dan demam tergolong ringan, orang tua juga perlu peka terhadap perubahan kondisi anak. Jika demam berlangsung lebih dari tiga hari, anak tampak sangat lemas, sulit dibangunkan, atau menunjukkan gejala seperti sesak napas, leher kaku, ruam tak biasa, atau kejang, itu bisa menjadi tanda komplikasi serius.

Demikian juga jika anak tidak mau makan atau minum sama sekali, atau demamnya turun tetapi kemudian naik tinggi kembali. Jangan menunda untuk membawa anak ke dokter jika merasakan ada yang “tidak biasa”. Naluri orang tua seringkali tepat, jadi bila merasa ada yang mengkhawatirkan, lebih baik memeriksakannya lebih awal.

 

Kesimpulan

Menangani flu dan demam pada anak memang membutuhkan ketenangan dan pengetahuan yang tepat. Orang tua tak perlu panik setiap kali si kecil menunjukkan gejala, tetapi juga tidak boleh mengabaikan tanda-tanda yang mengarah pada kondisi serius. Dengan memberikan perhatian pada kebutuhan dasar anak seperti istirahat yang cukup, hidrasi yang terjaga, serta pengaturan suhu tubuh yang benar, proses pemulihan bisa berlangsung lebih cepat dan nyaman.

Penting juga untuk tidak terlalu cepat bergantung pada obat penurun panas, apalagi jika demam belum terlalu tinggi atau anak masih tampak aktif. Sementara itu, pendekatan non-obat seperti kompres hangat dan mandi air hangat juga bisa menjadi pilihan aman saat menunggu efek obat bekerja. Terakhir, pantauan terus-menerus dan kepekaan terhadap perubahan kondisi anak menjadi kunci.

Bila ada hal yang membuat ragu atau kekhawatiran berlebih, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke tenaga medis. Lebih baik bertanya daripada menyesal. Dengan bekal informasi yang benar dan sikap tenang, orang tua bisa menjadi penolong terbaik bagi anak di masa-masa tak nyaman seperti ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post