
Harga minyak mentah Brent naik tipis 7 sen atau USD 0,7 per barel dari Senin (14/7) USD 69,21 per barel dan ditutup pada Jumat (17/7) USD 69,28 per barel selama sepekan.
Sementara minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) 36 sen per barel, dari Senin (14/7) USD 66,98 per barel dan Jumat (17/7) USD 67,34 per barel.
Mulai dari Senin (14/7) harga minyak mentah Brent ditutup turun USD 1,15, atau 1,63 persen, menjadi USD 69,21 per barel dan WTI turun USD 1,47, juga 2,15 persen, menjadi USD 66,98.
Penyebabnya adalah investor yang mempertimbangkan ancaman Presiden AS Donald Trump soal sanksi terhadap pembeli minyak Rusia yang dapat mempengaruhi pasokan global.
Lalu pada Selasa (15/7) harga minyak mentah Brent ditutup turun 50 sen, atau 0,7 persen, menjadi USD 68,71 per barel, minyak mentah WTI juga turun 46 sen, atau 0,7 persen, menjadi USD 66,52.
Pendorongnya adalah Rusia diberi waktu 50 hari oleh Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina dan menghindari sanksi meredakan kekhawatiran tentang gangguan pasokan langsung.
Kemudian pada Rabu (16/7) harga minyak mentah Brent naik 27 sen, atau 0,39 persen, menjadi USD 68,79 per barel, minyak mentah WTI naik 31 sen, atau 0,47 persen, menjadi USD 66,69.
Penyebabnya adalah rilis data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dan tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan.

Selanjutnya pada Kamis (17/7) minyak mentah Brent ditutup pada USD 69,52 per barel, naik USD 1,00, atau 1,46 persen, minyak mentah WTI ditutup pada USD 67,54 per barel, naik USD 1,16, atau 1,75 persen.
Ini terjadi setelah pesawat tak berawak menyerang ladang minyak Kurdistan Irak untuk hari keempat, menunjukkan risiko berkelanjutan di wilayah yang bergejolak itu.
Kemudian pada Jumat (18/7), harga minyak mentah Brent ditutup turun 24 sen atau 0,3 persen dan ditutup pada USD 69,28 per barel, sementara harga minyak mentah AS turun 20 sen atau 0,3 persen dan ditutup pada USD 67,34.
Penyebabnya adalah berita ekonomi dan tarif AS yang beragam serta kekhawatiran tentang pasokan minyak menyusul sanksi terbaru Uni Eropa terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina.
Post a Comment