MasRizky.CO.ID - JAKARTA - Industri telekomunikasi di Indonesia sedang berada pada tahap krusial dalam proses transformasi digitalnya. Menghadapi gelombang data yang semakin meningkat, kecerdasan buatan (AI) muncul sebagai jawaban efektif untuk menyelesaikan tantangan-tantangan pelayanan serta permintaan konsumen.

Gaurav Dhall, Global Vice President of Partnerships di Couchbase, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan telekomunikasi kini terendam dalam samudera informasi besar yang dihasilkan oleh pelanggan mereka.

Mengingat besarnya volume data, tantangan terbesar bagi para penyedia layanan adalah mengetahui cara merumuskan dan menggunakan datanya agar dapat menciptakan manfaat lebih. Di Indonesia, masalahnya bahkan tak sampai di situ.

Tingkat koneksibilitas di antara pulau-pulau yang tak seimbang disebabkan oleh karakteristik geografi khas menyebabkan upaya membangun infrastruktur jadi semakin kompleks.

"Walaupun terdapat hambatan tersebut, perusahaan telekomunikasi tetap harus menyediakan kualitas data yang baik," ujar Gaurav kepada MasRizky, Rabu (11/6).

Untuk merespons tantangan itu, Couchbase bekerja sama dengan berbagai perusahaan telekomunikasi utama di Asia, yang meliputi Indonesia. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan mutu jaringan serta memaksimalkan pemakaian data.

Gaurav mengatakan bahwa kerjasama ini memungkinkan penyedia layanan untuk membuka peluang baru dalam hal pendapatan dengan cara manajemen data yang cermat dan efisien.

Satu metode utama yang digunakan adalah penerapan kecerdasan buatan (AI) di sektor layanan pelanggan. Dengan teknologi tersebut, bisnis dapat mengimplementasikan asisten digital serta bot obrolan, sehingga komunikasi dengan konsumen menjadi lebih efisien dan terpersonalisasi.

Di luar efisiensi, cara ini juga terbukti dapat menaikkan tingkat kepuasan konsumen.

"AI bisa mendeteksi gangguan sebelum terjadi, menaikkan ketahanan jaringan, serta mengurangi jumlah koneksi yang putus," kata Gaurav.

AI juga membuka pintu untuk pendapatan baru melalui pemanfaatan data. Data tentang tren konsumsi dan perilaku pengguna yang terkumpul dari jaringan bisa dirancang sebagai produk informasi berharga untuk banyak industri.

Gaurav menyatakan bahwa terdapat kesempatan moneter yang signifikan bagi sektor telekomunikasi dalam menciptakan data tren bernilai tinggi.

Ini menciptakan peluang penghasilan baru dalam kondisi persaingan harga yang ketat.

Akan tetapi, meski ada kesempatan itu, taat akan peraturan mengenai data masih jadi fokus utama. Gaurav mementahkan pentingnya keamanan pada saat memproses data digital.

"Couchbase bisa mendukung perusahaan dalam mengidentifikasi setelan jaringan terbaik guna melindungi keamanan dan meredam potensi ancaman," katanya.

Pengetahuan ini semakin berarti dengan bertambahnya kesadaran masyarakat mengenai kerahasiaan dan perlindungan data pribadi konsumen.

Salah satu hambatan yang ditemui adalah adanya perbedaan dalam kemampuan pekerja. Perubahan yang didukung oleh kecerdasan buatan mengharuskan sumber daya manusia memiliki pemahaman tentang teknologi terbaru.

Gaurav menyebutkan bahwa Couchbase bertekad melengkapi para mitra dan insinyurnya dengan pelatihan agar bisa menangani tantangan tersebut secara efisien.

Pelatihan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kapabilitas internal perusahaan.

Gaurav mengutamakan kesetaraan di antara inovasi, anggaran, serta kebahagiaan konsumen.

"Kemajuan perusahaan tergantung pada kapabilitasnya dalam menjaga keseimbangan faktor-faktor tersebut sambil tetap memacu perkembangan yang profitable," imbuhnya.

Menghadapi hambatan infrastruktur serta harapan pasar, penerapan kecerdasan buatan dalam agenda telekomunikasi di Indonesia merupakan langkah menuju efisiensi dan perkembangan yang bertahan lama.

Post a Comment

Previous Post Next Post