
Mas Rizky , Jakarta - Para pekerja yang kerap lembur wajib memperhatikan kondisi kesehatan dengan lebih ekstra. Sebab, kurangnya waktu istirahat bisa memicu berbagai macam masalah kesehatan, seperti risiko penyakit jantung, stroke, hingga mengganggu kesehatan mental.
Direktur Kesehatan Terintegrasi dan Kesejahteraan di Mayo Clinic Florida, Adam Perlman, menjelaskan, meskipun tubuh dan otak manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dan bertahan, keduanya tetap memiliki batas dan memerlukan perawatan agar dapat berfungsi dengan baik.
“Saat kita bekerja berlebihan dan gagal memprioritaskan perawatan diri, kita tidak memberi waktu bagi tubuh dan otak untuk beristirahat dan memulihkan diri. Inilah yang kemudian menyebabkan gangguan fisik dan mental,” kata dia seperti dilansir dari Medical News Today .
Kendati demikian, untuk beralih pada kebiasaan yang lebih baik, Anda tidak perlu serta-merta mengubah seluruh pola hidup. Sebab ada beberapa situasi yang memaksa kita untuk lembur. Berikut ini beberapa rekomendasi untuk menjaga kesehatan jika harus bekerja lebih lama beberapa kali.
1. Tidur Berkualitas
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan , untuk mengurangi risiko kesehatan dari kurang tidur, Anda perlu menetapkan rutinitas tidur yang baik dan memastikan tidur kita berkualitas. Dan hal ini bisa dilakukan secara progresif.
Beberapa langkah kecil untuk perlahan menata jadwal tidur yang rutin setiap malamnya adalah dengan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. Kemudian, biasakan minum air putih di malam hari serta hindari minuman manis dan bergula seperti teh dan kopi. Selain itu, atur pencahayaan kamar. Redupkan lampu sebelum tidur dan kurangi paparan layar.
Tidur cukup dan berkualitas juga dapat membantumu menghindari tidur di siang hari, sehingga jadwal tidur malam hari tidak terganggu. Dengan jadwal tidur yang teratur, kita dapat menghindari tidur berlebih di akhir pekan. Anda bisa menggunakan waktu untuk melakukan hobi lain atau refreshing.
2. Mencegah Kerja Berlebihan
Direktur Kesehatan Terintegrasi dan Kesejahteraan di Mayo Clinic Florida, Adam Perlman, menilai perusahaan harus membangun komunikasi terbuka dengan karyawannya agar benar-benar memahami tantangan kerja berlebihan yang mereka alami.
Misalnya, dengan mendorong karyawan untuk mengambil cuti dan waktu istirahat dan meminimalisasi pertemuan yang berlebihan dan beban administratif. Selain itu, komunikasi yang sering mengenai akses terhadap sumber daya kesehatan fisik dan mental yang tersedia di perusahaan juga sangat penting.
Pekerja sosial klinis, Iris Waichler, juga menyarankan agar perusahaan menyediakan hari kesehatan mental, cuti keluarga saat terjadi krisis, dan memastikan karyawan khususnya perempuan memiliki tempat yang aman untuk berbicara jika mengalami gejala burnout, seperti perubahan suasana hati atau perilaku.
Studi menunjukkan bahwa perempuan mengalami tingkat burnout lebih tinggi dibanding laki-laki karena tanggung jawab ganda di rumah dan tempat kerja. "Perempuan sering kali harus menjalankan beberapa peran sekaligus sebagai istri, ibu, saudara, dan lainnya,” ujar Waichler.
Bagi para karyawan, Waichler menyarankan untuk memperhatikan perubahan negatif pada tubuh, suasana hati, dan perilaku, serta mencari bantuan bila diperlukan. Ia juga menyarankan praktik mindfulness seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam.
“Teknik ini bisa memberikan efek menenangkan, menurunkan detak jantung dan tekanan darah, serta mengurangi stres dalam tubuh. Bahkan istirahat singkat di tempat kerja untuk menarik napas dalam-dalam bisa sangat bermanfaat,” kata dia
Selaras dengan pernyataan Waichler, Perlman mengimbau karyawan harus memerhatikan kesejahteraan fisik dan mental mereka sendiri sebisa mungkin. “Idealnya, perusahaan menciptakan lingkungan psikologis yang aman agar karyawan merasa bisa berbicara dengan atasan mereka tentang kekhawatiran terhadap overwork dan dampaknya terhadap kesehatan mereka,” ujar dia.
3. Konsumsi Vitamin
Dikutip dari Antara , 30 Desember 2021, selain mengusahakan tidur berkualitas serta makan dengan gizi dan nutrisi yang cukup, Anda mungkin perlu mengonsumsi vitamin untuk menambah kekuatan dan kekebalan tubuh, seperti mengonsumsi vitamin C, D, E, dan A.
Sebagai antioksidan yang kuat, manfaat vitamin C efektif untuk menetralkan radikal bebas akibat stres oksidatif akibat tidur larut malam. Selain itu, fungsi vitamin A dapat mencegah kekeringan dan kelelahan pada mata. Sedangkan vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium dalam tubuh yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi meski sudah lewat masa pertumbuhan.
Anda juga tetap harus melakukan upaya pencegahan lainnya seperti menyempatkan waktu untuk istirahat sejenak di sela-sela bekerja atau belajar, hindari minum kopi, teh, atau minuman kafein lainnya, dan rutin berolahraga.
Selain berusaha menjaga kesehatan pribadi, pakar kesehatan mengatakan ada peran penting pemberi kerja atau perusahaan dalam membentuk iklim kerja yang sehat untuk mengurangi waktu kerja berlebih karyawan
Post a Comment