Masrizky - Marc Marquez mengangkat kutukan untuk tim sepadannya di MotoGP.
Hingga kini belum pernah ada partner Marc Marquez yang betul-betul mencuri perhatian.
Sebaliknya, Francesco Bagnaia sebagai rider utama tim pabrikan Ducati malah semakin kurang bersinar seiring kedatangan Marc Marquez.
Marc Marquez sekarang berada di puncak klasemen juara, serta proses penyesuaian diri dia dengan motor Ducati ternyata jauh lebih pesat daripada temannya satu timnya, Pecco Bagnaia.
"Ketika kami menyaksikannya tampil di sirkuit Texas, setiap kali memasuki interval strategi selama lima menit, ia benar-benar mengontrol timnya," ujar Michael Laverty dari TNT Sports.
Ia berperan layaknya seorang konduktor orkes: ia menyetir gelarannya dengan sebaik mungkin.
Laverty menyatakan, "Awalnya aku enggan mengatakannya, karena pada tahun kemarin aku juga berasumsi, 'Ia pasti akan naik ke Ducati dan secara instan menjadi dominan'. Akan tetapi hal tersebut tak benar-benar terwujud dengan GP23. Tetapi saat ini ia telah memperoleh kendaraan resmi dari pabrik, serta perlengkapan yang sesuai, dan tentunya kita semua sadari betapa brilian-nya dirinya. Sekarang ia akhirnya mendapatkan motor terhebat dalam lintasan balap. Meski rekan satu timnya mungkin membantah, namun Marc tanpa ragu memiliki kendaraan yang sama baiknya seperti para pembalap kelas atas lainnya, dan itulah alasan utamanya mencetak perbedaan."
Selanjutnya, Laverty menambahkan, "Ini pasti sulit, kan? Terlebih ketika teman setimmu mampu melakukan hal-hal di sepeda motornya yang tak dapat kau lakukan. Menurutku, siapapun yang bergabung dalam satu tim bersama Marc akan merasakan tantangan itu: seperti apa yang sudah terlihat dari Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa; siapa saja yang masuk ke gara-garinya, termasuk saudaranya sendiri pada tahun lalu, hanyalah sekadar bayangannya [pada musim 2025]."
Sebaliknya, Neil Hodgson dari TNT Sports, menggarisbawahi keahlian luar biasa Marquez.
"Kata-katanya ini makin membuktikan seberapa luar biasa kemampuan dia. Tim baru, pimpinan kru baru, dan motor baru... semua hal tersebut berubah. Namun, dia masih menjadi yang terdepan. Dia bergabung dengan tim Pecco dan memasuki ruang kerja Pecco; Pecco memiliki pimpinan kru yang sama selama bertahun-tahun sementara motornya hanyalah perkembangan dari model tahun 2024. Sungguh luar biasa," katanya.
"Saya dari awal sudah yakin Marc akan menguasai musim ini," ungkap Hodgson.
Saya kira di lubuk hati kami semua mengetahui bahwa bila Marc serasi dengan motornya, dia pastinya mampu mencapai banyak hal. Dan itu memang sudah terwujud. Ia memiliki keyakinan kuat saat balapan, serta tentunya ia berhasil meraih prestasi luar biasa. Jika dikatakan saya tidak terkejut menyaksikan dominasi Marc sepanjang tahun ini, maka itu adalah bohongan.
Pada saat ini, Marc berada di posisi terdepan dalam klasemen kejuaraan dunia dengan unggul 72 poin atas Pecco Bagnaia.
Hal ini menjadikan posisi yang amat menguntungkan untuk Márquez berbekal nomor 93, sementara justru sungguh tak nyaman bagi Bagnaia.
“Jika Enea Bastianini masih ada di sana, Pecco pasti merasa nyaman, dia akan jadi nomor satu di tim,” kata Hodgson.
“Masalahnya, setiap kali dia melihat catatan waktu, dia tertinggal dua, tiga, bahkan kadang empat persepuluh detik di belakang Marc. Itu jelas membuat stres. Dia bisa saja melihat data milik Marc, tapi jelas tidak bisa melakukan apa yang Marc lakukan.” (*)
Post a Comment