PANGKALPINANG, BANGKA POS - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pangkalpinang lewat Bagian Pendidikan Dakwah dan Ponpes mengwisuda 790 siswa TPQ di Gedung Serbaguna Asrama Haji Bangka Belitung pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2025.
Dari total 790 santri yang telah wisuda, mereka berasal dari 69 TPQ yang terletak di bawah naungan Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang.
Hadirmen dalam acara tersebut adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Masmuni Mahatma, Kepala Kantor Kemenag di kota Pangkalpinang yang bernama Firmantasi, serta Asisten Bidang Pemerintahan dan Ketentraman Rakyat Sekretariat Daerah Kota Pangkalpinang yakni Ahmad Subekti, bersama dengan beberapa anggota dari Forkopimda lainnya.
Pada pidato pembukaan, Firmantasi menunjukkan penghargaannya terhadap para santri yang berkomitmen dan bertekad kuat dalam belajar Al-Quran dengan sungguh-sungguh sehingga mereka berhasil mencapai puncak prestasinya yaitu kelulusan atau wisuda.
"Melalui pembelajaran sejak dini, para anak kecil yang masih murni ini pastinya akan lebih cepat menyerap dan menghafalkan Al-Quran, yaitu kitab suci yang diwahyukan selama bulan penuh berkah tersebut," ujarnya.
Jajaran Kementerian Agama, sambung Firmantasi, tetap berusaha menciptakan visi mereka dengan mendirikan sebuah masyarakat yang bertakwa, moderat, bijaksana, serta berkualitas guna menggapai kemajuan Indonesia.
Visi itu direalisasikan melalui penerapan misi, termasuk peningkatan keberanian spiritual warga beriman, yang terlihat dari menjamurnya Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di semua area Kota Pangkalpinang. Ini menjadi institusi penting untuk membentuk generasi taat dan mengikuti ajaran Quran.
Kantor Kementerian Agama di kota Pangkalpinang juga bakal tetap bekerja sama dengan banyak pihak guna menuntaskan illiteracy dalam membaca Al-Quran dan pada gilirannya mendidik generasi-generasi yang pandai Quran serta bertaqwa.
"Graduasi ini hanyalah permulaan bagi tahapan belajar Al-Quran di level yang lebih tinggi. Kami perlu terus menstimulasi para santri agar tetap termotivasi dalam menjalaninya," ungkap Firmantasi.
Ketika itu, Ketua Panitia, Erkandi, menyampaikan bahwa acara kelulusan tersebut menandai penutup serangkaian aktivitas pembelajaran para santri di institusi TPQ selama sekitar 3 tahun.
Santri yang berpartisipasi dalam acara wisuda sebelumnya sudah menjalani proses munakasah pada tanggal 15-16 Februari, dan mereka berhasil menyelesaikan ujiannya dengan sangat baik.
Harapannya besar bahwa seluruh pengetahuan, kemampuan, serta prinsip-prinsip mulia dari Al-Quran yang sudah dikuasai oleh para santri dalam institusi pendidikan agama ini bisa bertransformasi menjadi wawasan yang berguna untuk persiapan menghadapi hidup, demikian ungkapnya Erkandi.
Nilai tertinggi
Dalam acara kelulusan tersebut pula dipublikasikan nama-nama mahasiswa dengan predikat nilai muarakasah tertinggi.
Santri-santri yang terdaftar sebagai penerima nilai tertinggi akan menerima sertifikat serta bantuan dana dari Kantor Kementerian Agama di kota Pangkalpinang.
Berikut di antaranya ada tiga santri dari Rumah Belajar Al-Qur'an (RBQ) Al-Hisan. Mereka adalah Adnan Khiar Ardhani, Ahza Firdaus, serta Arkaan Taqiy.
Adnan Khiar (8) merasa kaget ketika mendapati namanya termasuk dalam jajaran siswa yang mencetak skor tertinggi di ujian munakasah.
Sebelum mengikuti proses munakasah, menurut seorang siswa kelas 3 SD tersebut, dia tetap melanjutkan pembelajaran bersama pendampingnya di RBQ Al-Hisan dan secara rutin melakukan murajaah dengan bimbingan dari sang ayah.
"Sebelum pernikahan kemarin, saya mengadakan murajaah di RBQ bersama beberapa ustadz dan ustadzah. Saya juga melakukannya di rumah dengan bapak. Alhamdulillah," jelas Adnan.
Indri Safitri, kepala RBQ Al-Hisan di Pangkalpinang, menyatakan rasa kebanggannya karena ada tiga siswanya yang mendapatkan skor munakasah teratas.
Indri pun turut kaget melihat muridnya mampu bertanding seimbang dengan para partisipan asal Kota Pangkalpinang.
"Kami sangat bangga dan tak terduga bahwa salah satu santri kita berhasil mendapatkan nilai tertinggi. RBQ kami mempunyai cabang di Batu Rusa, dan Adnan adalah salah seorang siswanya disana. Meskipun letaknya di daerah, mereka mampu bersaing dengan baik melawan para pelajar dari perkotaan," ungkap Indri.
Menurut dia, pencapaian itu adalah suatu keberhasilan untuk guru-guru yang telah menetapkan target supaya para santri tetap melanjuti pembelajaran menghafalkan ayat-ayat singkat dari Al-Quran serta doa-doanya sehari-hari.
"Target kami adalah sekitar satu minggu untuk menghafalkan beberapa surah pendek ini. Setelah itu, kita lanjutkan dengan pengajaran doa harian," jelas Indri.
"Apabila telah menghafalkannya, maka tetap lakukan murajaah supaya tidak mudah lupa. Bila masih ada anak yang belum fasih, kita bekerjasama dengan para orangtua guna senantiasa memantaunya dalam proses penghapalan mereka di rumah," jelasnya. (w4)
Post a Comment