Masrizky — Berita yang membawa sukacita tiba untuk para pengusaha hortikultur di tanah air. Akhirnya Indonesia sukses meraih pasar ekspor buah durian beku menuju Tiongkok setelah masa tunggu yang lama. Pernyataan resmi hal tersebut dikemukakan oleh kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), SahatManaor Panggabean, saat memberi keterangan kepada pers di Jakarta pada hari Kamis tanggal 29 Mei.

Perjanjian ekspor itu dicapai melalui tanda tangan protokol bersama oleh Barantin dan General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC), diwakilkan oleh Menteri Sun Meijin. Acara penting ini sesuai dengan kedatangan kenegaraan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ke Indonesia, yang diterima oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara tanggal 25 Mei 2025.

Ini adalah langkah signifikan dalam diplomatik ekonomi dan peternakan kita. Resminya Tiongkok membuka gerbang untuk buah durian beku dari Indonesia, serta memberikan kepercayaan sepenuhnya pada Badan Karantina Pertanian Indonesia menjadi satu-satunya lembaga pengawas," jelas Sahat.

China telah memberikan wewenang pada Badan Pemelihara Kualitas dan Karantina (Barantin) untuk memastikan keselamatan makanan serta kesehatan hasil pertanian yang akan dijual di pasarnya. Artinya, setiap buah durian beku yang dikirim perlu menjalani serangkaian pengecekan yang ketat beserta dengan pengawasan berkelanjutan, mulai dari tanaman hingga tahap pemrosesan akhirnya.

"Tiap rumah karantina tanaman harus mencukupi syarat menjadi Instalasi Karantina Tumbuhan serta sudah terdaftar secara resmi. Jika tak demikian, proses ekspor tidak bisa dijalankan," jelasnya.

Untuk menjamin kualitas serta kelengkapan pelacakan, Barantin akan mengeluarkan dokumen tersebut. Phytosanitary Certificate Atau sertifikat kesegaran tanaman. Prosedur ini meliputi pengenalan detail tentang asal usul perkebunan dan fasilitas packinghouse. Sistem tersebut mengatur hal itu. traceability Ini, keseluruhan tahapan mulai dari penanaman, pemanenan, pembungkusan sampai pendistribusian dapat di lacak baik secara digital maupun fisik.

Para pebisnis dan pihak pemerintah lokal menunjukkan antusiasme besar terhadap pencapaian tersebut. Mereka merespon dengan sangat positif hal ini sebagai kesempatan berharga untuk mengembangkan lagi pasar buah duri Indonesia yang sebelumnya di dominasi oleh negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.

"Protokol ini tidak hanya membuka pintu bagi ekspor, tetapi juga menciptakan lingkungan investasi yang baik dan bersaing dalam bidang hortikulturanya. Dampak positif dari hal tersebut akan dirasakan oleh petani durian setempat," ungkap Sahat.

Dia juga menggarisbawahi bahwa kesuksesan ini adalah hasil dari kolaborasi multidimensi di antara Departemen Pertanian, Lembaga Pangan Nasional, Departemen Perdagangan, serta pihak-pihak pemerintahan setempat. Kerjasama erat itu penting sebagai fondasi untuk membangun keyakinan Tiongkok pada mekanisme pemantauan milik Indonesia.

Dengan keyakinan penuh, penjualan pertama buah duri yang dibekukan ke Tiongkok diharapkan segera dimulai, serta memiliki potensi untuk membawa pendapatan signifikan ke negeri ini.

"Kami tidak hanya menjadi penonton pasif dalam panggung dunia untuk buah duri. Sekarang adalah waktunya bagi durian Indonesia untuk memperlihatkan kemampuannya dan menyajikan kualitas terbaiknya di pasar internasional, lebih spesifik ke China," tegasnya dengan antusiasme tinggi. ***

Post a Comment

Previous Post Next Post