
Masrizky , Jakarta - Gempa mengguncang wilayah pantai utara Jayapura , Papua, pada hari Kamis pagi, tanggal 29 Mei 2025. Gempa bumi yang direkam terjadi pada pukul 6:36 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIB) atau sekitar pukul 8:36 menurut waktu lokal dengan tingkat kekuatan getaran mencapai skala III hingga IV Menchior Intensity Scale dan dapat dirasakan oleh banyak orang yang ada di dalam bangunan.
Informasi pertama yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa guncangan tersebut memiliki kekuatan Skala Richter 5,0 sebelum akhirnya diperbarui menjadi 4,8. Lokasi episentrum digambarkan berada di perairan, tepatnya 83 km arah utara-barat laut dari kabupaten Jayapura. Ketebalan hiposenter adalah 14 kilometer.
"Kegempaan dangkal ini disebabkan oleh aktivitas pergeseran di dasar lautan," jelas Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui pernyataan tertulis setelah kejadian tersebut.
Daryono pun menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak memiliki potensi untuk menimbulkan tsunami. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), getaran paling kuat dengan intensitas III-IV Skala Mercalli Dirasakan Utama (MMI) tercatat di wilayah Bonggo Timur, Sarmi. Informasi tambahan dari BMKG mencatat bahwa getaran serupa juga dialami oleh penduduk di lokasi Demta dan Yokari, Jayapura, namun dengan tingkat intensitas lebih rendah yaitu III MMI, setara dengan rasa getar seperti ada truk lewat di dekat tempat mereka berada.
Gempa di Sarmi dan Jayapura merupakan gempa terbaru dengan intensitas mencapai skala IV MMI. Sebelum ini, getaran serupa juga telah dirasakan di Banyuasin, Sumatera Selatan pada hari Rabu pagi serta di Buton, Sulawesi Tenggara pada hari Selasa sore.
Gempa di wilayah Banyuasin menurut data dari BMKG mempunyai kekuatan 4,3 skala Richter, sementara itu gempa di Buton berkekuatan 4,6. Kedua guncangan ini berasal dari pusat gempa di darat dengan kedalaman cukup dangkal yaitu sekitar 10 dan 5 kilometer.
Post a Comment