KABAR TASIKMALAYA - Gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Rabu, 18 Juni 2025, pukul 15:24:49 WIB.
Meski pusat gempa berada di Garut, sebuah fenomena menarik terjadi, yaitu getaran kuat justru dirasakan oleh warga yang tinggal di wilayah Tasikmalaya, Ciamis, dan Bandung.
Namun ironisnya, warga Garut sendiri mengaku tidak merasakan getaran apa pun, termasuk di wilayah pesisir selatan seperti Pameungpeuk dan Cikelet.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak di koordinat 8.32 LS dan 107.27 BT.
Titik lokasi tepatnya berada di laut, sekitar 140 km barat daya Kabupaten Garut, dengan kedalaman hiposenter 13 kilometer.
Berdasarkan data episenter dan kedalaman hiposenter, BMKG mengklasifikasikan gempa ini sebagai jenis gempa dangkal. Penyebab utamanya adalah aktivitas deformasi pada zona intraplate lempeng Indo-Australia.
Hartanto memaparkan bahwa intensitas guncangan gempa bervariasi di beberapa daerah. Di Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Taraju, dan Sindangbarang, getaran dirasakan pada skala III MMI (Modifield Mercalli Intensity). Ini berarti getaran cukup terasa di dalam rumah, seakan-akan ada truk berat yang melintas.
Sementara itu, di Banjar, intensitas gempa tercatat antara II hingga III MMI, di mana hanya sebagian orang yang merasakan getaran dan benda-benda ringan yang digantung terlihat bergoyang.
Di kawasan Bandung, seperti Soreang dan Lembang, intensitasnya tercatat skala II MMI.
Hingga pukul 15:45 WIB, BMKG tidak mencatat adanya gempa susulan di wilayah sekitar. Beruntungnya, tidak ada laporan kerusakan bangunan yang diakibatkan gempa ini.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan hanya merujuk pada informasi resmi yang disampaikan melalui kanal komunikasi terverifikasi seperti media sosial dan situs web resmi lembaga tersebut, demi menghindari isu yang tidak bertanggung jawab.
Tidak Terasa di Garut
Meskipun pusat gempa berada di perairan Garut, Koordinator Forum Relawan Penanggulangan Bencana Garut Selatan (PB Garsel), Ipi Mupliana, mengungkapkan keheranannya.
"Aneh juga, di sini (Pameungpeuk) sama sekali tidak terasa adanya gempa. Saya pun tadi kaget karena banyak kerabat dan rekan dari luar Garut yang menanyakan dampak gempa yang menurut mereka getarannya terasa di daerah mereka," ucap Ipi.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Ridwan (59), seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Cikelet. Ia mengaku baru mengetahui adanya gempa setelah dihubungi wartawan. "Saya benar-benar tak merasakan apa-apa bahkan tak tahu ada gempa," tuturnya.
Baik Ipi maupun Ridwan sama-sama bersyukur bahwa gempa yang berpusat di laut selatan Garut ini tidak menimbulkan kerusakan atau kepanikan di tengah masyarakat. "Alhamdulillah, semoga daerah kami tetap aman," kata Ridwan.***
Post a Comment