
Mas Rizky , Jakarta - Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies dinosaurus baru yang diyakini sebagai leluhur awal dari Tyrannosaurus Rex ( T-Rex ). Dijuluki ‘Dragon Prince’ atau ‘pangeran naga’, hewan ini ditemukan dari fosil-fosil lama yang digali di Mongolia dan baru diteliti kembali. Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang asal-usul dan penyebaran Tyrannosaurus.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature pada pekan lalu, Rabu, 11 Juni 2025. Dinosaurus tersebut diberi nama ilmiah Khankhuuluu Mongoliensis , diambil dari latinisasi kata dalam bahasa Mongolia untuk ‘pangeran’ dan ‘naga’.
“Mereka adalah para pangeran sebelum akhirnya naik tahta menjadi raja,” kata Jared Voris, peneliti dari University of Calgary, dikutip dari Live Science , Rabu, 11 Juni 2025.
Fosil-fosil tersebut sebenarnya telah ditemukan pada 1972 dan 1973 dan sempat diklasifikasikan sebagai Alectrosaurus. Namun, setelah diteliti kembali oleh Voris dan timnya, fosil itu ternyata menunjukkan ciri-ciri unik yang belum pernah tercatat sebelumnya.
“Saya menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang benar-benar berbeda dari apa pun yang pernah kami lihat,” ujar Voris. Menurut dia, fosil kemungkinan dari leluhur semua Tyrannosaurus predator puncak besar yang pernah ditemukan, baik di Alberta, Mongolia, maupun Cina.
Dinosaurus ini hidup sekitar 86 juta tahun yang lalu. Meski mirip dengan T-Rex, ukurannya jauh lebih kecil, dengan panjang sekitar 4 meter dengan berat sekitar 750 kilogram. Kepala hewan ini lebih kecil, namun lengannya lebih panjang, dibanding Tyrannosaurus generasi berikutnya.
Menurut Thomas Holtz, ahli paleontologi vertebrata dari University of Maryland, penemuan ini penting karena memperlihatkan tahap peralihan dalam sejarah Tyrannosaurus. “Ini adalah penemuan baru yang menarik karena memberi kita gambaran lebih jelas tentang seperti apa fase menengah dalam sejarah Tyrannosaurus,” tuturnya.
Voris meyakini fosil ini berasal dari individu dewasa, bukan anak dinosaurus. Ia mengidentifikasi sejumlah ciri kedewasaan seperti ruas tulang belakang yang menyatu, tanduk kecil yang berkembang dengan baik, serta tekstur tulang hidung yang berkerut. Ukuran ini mencerminkan spesies yang sebenarnya, bukan karena masih muda.
Namun menurut Holtz, kepastian soal status dewasa ini masih perlu dibuktikan lewat analisis cincin pertumbuhan pada tulang. Analisis ini masih sulit dilakukan karena kelangkaan fosil.
Darla Zelenitsky, peneliti University of Calgary yang ikut menulis riset tersebut, menambahkan bahwa berbeda dengan T-Rex, K. Mongoliensis kemungkinan memangsa hewan yang lebih kecil. “Yang lebih kecil dari dirinya sendiri,” tutur dia.
Steve Brusatte, paleontolog dari University of Edinburgh yang tidak terlibat dalam studi ini, menekankan pentingnya usia fosil tersebut. Umur fosiil itu disebut sekitar 86 juta tahun atau sekitar 20 juta tahun lebih tua dari T-Rex. “Menunjukkan bahwa pada masa itu Tyrannosaurus masih relatif kecil, kemudian berevolusi menjadi raksasa.”
Migrasi Antar Benua
Peneliti juga membandingkan 12 spesies Tyrannosaurus untuk mengetahui keterkaitan, lokasi hidup, serta kemungkinan pola migrasi mereka. Hasilnya, sekitar 85 juta tahun lalu, K. mongoliensis atau kerabat dekatnya bermigrasi dari Asia menuju Amerika Utara melalui jembatan darat purba yang sekarang menjadi Selat Bering. Migrasi ini diyakini menjadi asal-usul Tyrannosaurus sejati yang kemudian menjadi predator dominan di Amerika Utara pada akhir periode Kapur.
Sekitar 78 juta tahun lalu, Tyrannosaurus bermigrasi kembali ke Asia dan menghasilkan dua subkelompok: spesies raksasa seperti Tarbosaurus Bataar, serta spesies ramping seperti Qianzhousaurus Sinensis yang dijuluki ‘Pinocchio Rex ’ karena moncongnya yang panjang.
Menurut Zelenitsky, ada migrasi ketiga pada 68 juta tahun silam, ketika salah satu spesies Tyrannosaurus besar dari Asia kembali ke Amerika Utara. Spesies ini yang kemungkinan menjadi nenek moyang dari T-Rex.
“Menunjukkan bahwa beberapa peristiwa migrasi besar di antara Asia dan Amerika Utara menjadi penggerak utama evolusi Tyrannosaurus,” kata Brusatte. “Pohon keluarga Tyrannosaurus dibentuk oleh migrasi, seperti halnya pada banyak keluarga manusia.”
Post a Comment