Analis dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, telah meramalkan rupiah Akan mengalami penurunan terhadap dolar AS hari ini. Ini disebabkan oleh data ekonomi Amerika Serikat kemarin yang positif.

"Lukman mengatakan bahwa Rupiah diproyeksikan akan melemah melawan Dolar AS yang mulai pulih setelah sejumlah laporan ekonomi Amerika Serikat kemarin menunjukkan hasil positif," katanya. Masrizky.co.id , Jumat (23/5).

Yield dari surat utang pemerintah Amerika Serikata jangka waktu 30 tahun mencatatkan angka 5,09%, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2023. Di sisi lain, yield untuk surat utang patokan dengan tenor 10 tahun juga meningkat menjadi 4,59%.

Walaupun demikian, Lukman menyebut pelemahan rupiah akan terkendali sebab dolar Amerika Serikat secara keseluruhan masih tertekan oleh masalah fiskal. Dia meramalkan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan akan berkisar antara 16.300 sampai dengan 16.400 untuk setiap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg Pada pagi hari ini jam 09.06 WIB, nilai tukar rupiah bergerak lebih kuat di posisi 16.323 terhadap dolar Amerika Serikata. Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 4 poin atau 0,02% dari harga penutupan kemarin.

Pada saat yang sama, analis pasar valas dan komoditi, Ibrahim Assuaibi, meramalkan bahwa rupiah kemungkinan akan terus menguat. "Rupiah berfluktuasi tetapi menyelesaikan hari dengan kenaikan di kisaran antara Rp 16.240 hingga Rp 16.330 untuk setiap dolar Amerika Serikat," jelas Ibrahim.

Menurut Ibrahim, dolar Amerika Serikat masih terlihat melemah mengingat ketidakpastian seputar akumulasi hutang negara tersebut. Di sisi lain, para investor sedang menantikan voting lengkap tentang Rancangan Undang-Undang Pengurangan Pajak yang diajukan oleh Presiden Donald Trump.

"Pasar menunjukkan sikap waspada terhadap Rancangan Undang-Undang yang diajukan, sebab apabila disetujui dapat menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam belanja pemerintahan Amerika Serikat serta mengeraskan defisit fiskal," kata Ibrahim.

Post a Comment

Previous Post Next Post