Masrizky —Persija Jakarta meraih rekord istimewa di Liga 1 Indonesia 2024/2025 dengan menjadi tim yang memiliki jumlah pendukung tertinggi. Prestasi tersebut melebihi kedua lawan abadi mereka, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya, walaupun Persija tidak mampu tampil gemilang di lapangan hijau.

Menurut data dari Transfermarkt, jumlah pendukung yang menyaksikan langsung pertandingan kandang Persija pada musim ini telah mencapai 262.034 orang. Angka tersebut menempatkan Macan Kemayoran sebagai tim dengan dukungan suporter terbanyak di Liga Utama Indonesia musim ini.

Luar biasanya, prestasi ini dicapai meski penampilan Persija cukup memprihatinkan. Tim ini hanya berhasil mengakhiri musim di urutan ketujuh tabel klasemen akhir Liga 1 Indonesia 2024/2025 dengan raihan 51 poin keseluruhan.

Musim ini merupakan periode perubahan menyusul hengkangnya sang pelatih Thomas Doll. Awalnya Carlos Pena diandalkan untuk mengarahkan tim, tetapi ia pun akhirnya diganti oleh Ricky Nelson setelah 30 laga berjalan.

Permainan Persija sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi, dan mereka juga belum mampu menduduki posisi dalam empat teratas di klassemen liga yang berarti lolos ke turnamen ASEAN atau Asia. Akan tetapi, kesetiaan para pendukung The Jakmania selama musim ini sama sekali tidak berkurang.

Pada rata-rata 17 pertandingan kandang untuk Persija, jumlah penonton hadir mencapai 18.717 orang tiap pertandingannya. Prestasi ini sungguh menakjubkan mengingat situasi stadion rumah tim tersebut tidak selalu stabil sepanjang musim.

Persija baru menggelar lima pertandingan dari total 17 laga kandang yang semestinya dimainkan di Jakarta International Stadium (JIS), tempat mereka seharusnya menjadikan sebagai markas utama. Untuk sisa pertandingannya, klub tersebut terpaksa pindah-pindah lapangan karena beberapa hambatan teknis serta peraturan.

Macan Kemayoran menggunakan total enam stadium selama musim ini, antara lain Gelora Bung Karno yang dijadikan tempat untuk 2 pertandingan, Sultan Agung Bantul dengan 1 kali penggunaan, Stadion Pakansari Bogor yang dipakai dalam 4 kesempatan, Patriot Candrabhaga menjadi tuan rumah bagi 3 laga, serta Indomilk Arena hanya digunakan sekali saja.

Kondisi saat ini menjadikan capaian jumlah pendukung Persija makin luar biasa. Meski performa tim belum sesuai harapan, para penggemar setia The Jakmania masih selalu ada untuk memberikan support sepenuh hati. Ini menunjukkan bahwa kesetiaan mereka pada klub tak hanya bergantung pada kemenangan saja.

"Kami mengucapkan terima kasih banyak atas dukungannya untuk musim 2024/2025," kata pemain asing Persija, Matsumura. Dia menyatakan bahwa musim ini cukup sulit, namun dukungan dari para penggemar memberikan dorongan besar bagi timnya dalam melanjutkan perjuangan mereka.

Secara jumlah penonton, Persija mendominasi dibanding kedua saingan bersejarahnya yaitu Persib dan Persebaya Surabaya. Persebaya Surabaya meraih angka 250.386 penggemar yang hadir sepanjang tahun ini, sedangkan Persib Bandung cuma di dukungi oleh 222.235 pendukung selama musim tersebut.

Catatan ini cukup mengagetkan lantaran baik Persib maupun Persebaya Surabaya sama-sama mempunyai kandang tetap yang senantiasa ramai pendukung. Persib bertanding di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, sementara Persebaya Surabaya menjamu lawannya di Stadion Gelora Bung Tomo.

Walaupun Persib Bandung berhasil menjadi juara Liga 1 untuk tahun kedua berturut-turut, mereka masih kurang populer di kalangan penonton stadion. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pendukung yang hadir tidak selalu sejalan dengan performa tim di pertandingan.

Ketekunan para pendukung The Jakmania menunjukkan bahwa Persija merupakan tim yang memiliki penggemar paling bersemangat di tanah air. Meski menghadapi situasi terberat sekalipun, stadion selalu dipenuhi dengan sorakan serta dukungan luar biasa mereka.

Capaian ini pun berfungsi sebagai peringatan untuk federasi sepak bola Indonesia. PSSI harus secepatnya mengambil tindakan supaya para pendukung tim lawan diizinkan kembali masuk ke stadion, hal yang telah dilarang semenjak tragedi Kanjuruhan.

Tanpa adanya dukungan para pendukung tim lawan, rasa persaingan sehat yang menjadikan daya tarik utama Liga 1 kelihatan berkurang. Keberadaan penonton dari kedua sisi tersebut dapat membangkitkan kembali suasana sepak bola domestik yang dipenuhi gairah serta solidaritas antarpemain dan penggemarnya.

Kekuatan emosional sepak bola sebagai hiburan bagi masyarakat ditunjukkan oleh dominansi Persija dalam daftar pertandingan dengan jumlah penonton yang tinggi. Ini bukan sekadar masalah skor atau klasemen, melainkan juga mengenai kesetiaan dan kebanggaan pada jati diri sebuah tim.

Meskipun Persija mungkin tidak berhasil meraih gelar juara atau kualifikasi untuk kompetisi Asia musim ini, namun dari segi dukungan para penggemarnya, tim tersebut dengan jelas menjadi pemenang sejati dalam hati para penonton setianya.

Berdasarkan jumlah pendukung yang besar tersebut, Persija memiliki dasar yang kokoh untuk memulihkan performanya musim depan. Selama adanya perbaikan dalam pengelolaan tim serta kestabilan saat bertanding, peluang untuk mencapai kesuksesan lagi sangatlah terbuka.

Hasil apa pun nanti, musim ini akan teringat sebagai momen di mana para pendukung The Jakmania menunjukkan bahwa mereka adalah penggemar paling setia di tanah air. Loyalitas istimewa tersebut sangat berhak untuk dipuji oleh seluruh pemain dan stakeholder lainnya.

Tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa Persija Jakarta mungkin kurang bersinar dalam hal prestasi, namun telah unggul dalam menggapai simpati publik. Bukti yang tak terbantahkan akan hal ini ada pada catatan jumlah pendukungnya sebagai juara penggemar di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.

Post a Comment

Previous Post Next Post