Apa penyakit suami Najwa Shihab? Ibrahim Sjarief Assegaf, menghembus nafas terakhirnya pada hari Selasa, 20 Mei 2025 akibat serangan strok. Dia meninggalkan kita di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta Timur, tepat pukul 14:29 Waktu Indonesia Bagian Barat.
Terkenal sebagai seorang ahli hukum yang bekerja di kantor hukum Assegaf Hamzah & Partners, orang tersebut adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Melbourne, Australia. Jasadnya dikuburkan pada hari Rabu, 21 Mei 2025, di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Apa penyakit yang diderita suami Najwa Shihab?
Kabar duka meninggalnya Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab dikenal telah mengalamai stroke. Hal tersebut diamini oleh Ulil Abshar Abdalla dari organisasi Nahdlatul Ulama. "Ya, benar," Ungkap Gus Ulil. Dia juga mengatakan dengan sederhana bahwa faktornya adalah stroke. Selanjutnya, tersebar informasi tentang stroke hemoragik yang memicu pendarahan pada otak.
- Profil Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab
- Suami Najwa Shihab Ibrahim Sjarief Assegaf Meninggal Dunia di RS PON
- Urutan Kejadian Ketika Najwa Shihab Mengalami Pelecahan pada Acara dengan Anies Baswedan
Jenazah almarhum suami Najwa Shihab Disemayamkan di rumah duka milik keluarga yang berada di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Upacara pemakaman digelar pada hari Rabu, 21 Mei 2025, pukul 10:00 WIB di TPU Jeruk Purut.
Ibrahim Sjarief Assegaf wafat ketika berusia 54 tahun. Dia dilahirkan di Semarang pada tahun 1971 dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1997. Setelah itu, dia meneruskan ke pendidikan pasca sarjananya di University of Melbourne, Australia, yang didanai oleh Beasiswa PengembanganAustralia pada tahun 2009. Sekarang ini, Ibrahim menduduki posisi sebagai Partner dalam perusahaan hukum Assegaf Hamzah & Partners.
Apa itu Stroke Hemoragik?
Stroke hemoragik merupakan situasi dimana sebuah pembuluh darah pada otak meletus. Hal ini bisa dipicu oleh adanya malformasi arteriovenosa (AVM) yakni kondisi abnormal tempat terbentuknya jaringan dengan sistem peredaran darah yang tak biasa sehingga menghambat aliran darah serta oksigen menuju area spesifik dalam otak. Dampak dari hal tersebut ialah peningkatan tekanan didalam tulang kepala yang secara berturut-turut akan merusak sel-sel di sekitar daerah itu.
Oleh karena gejala yang dapat berkembang dengan cepat dan menjadi serius, tipe strok ini termasuk keadaan darurat medis. Jika tidak ditangani secara langsung, ancamannya adalah kerusakan otak tetap atau bahkan kematian cukup besar.
Berdasarkan data dari Yale Medicine, stroke hemoragik lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Peluang ini meningkat dengan penambahan umur dan secara khusus berisiko bagi individu di atau melewati usia 65 tahun.
Penyebab Stroke Hemoragik
Alasan utama terjadinya stroke hemoragik biasanya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi yang menyebabkan pembuluh darah dalam otak meletus. Kebiasaan merokok merupakan faktor lain yang dapat menambah peluang seseorang memiliki aneurisma, kondisi ini sangat berhubungan dengan pendarahan pada otak.
Pada orang lanjut usia, satu sumber utama pendarahan pada otak adalah cerebral amyloid angiopathy (CAA). Kondisi tersebut ditandai dengan penumpukan protein amiloid dalam dinding arteri otak. Hal ini bisa menghasilkan pendarahan kecil tanpa disadari dan sekaligus memperbesar kemungkinan adanya pendarahan berat yang memiliki tanda-tanda seperti serangan jantung. Di samping itu, ada faktor-faktor lain yang menjadi penyebab pendarahan otak antara lain:
- Penggunaan obat pengencer darah
- Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar atau memiliki kebiasaan merokok
- Cedera kepala
- Kelainan pembekuan darah
- Tumor otak
- Inflamasi pada katup jantung (endokarditis)
Mengenai kondisi kesehatan suami Najwa Shihab yang disebutkan menderita stroke, kepergian Ibrahim Assegaf memberikan pelajaran berharga bagi kita semua agar lebih peka terhadap gejala-gejala dini dan juga risiko-risiko dari penyakit tersebut.
Post a Comment