Masrizky , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif saat pembukaan pasar pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2025, melonjak ke atas level 7.200. Peningkatan tersebut dipicu oleh peningkatan nilai saham-saham seperti BBRI, BBCA, ASII, dan juga TPIA.

Berdasarkan data RTI Business, IHSG Dibuka di tingkat 7.206,35 pada hari Jumat (23/5/2025). Sampai pukul 09:10 WIB, indeks komposit meningkat sebesar 39,38 poin atau 0,55% mencapai posisi 7.206,37.

Di awal hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak dalam kisaran 7.193 sampai 7.219. Terdapat 263 saham yang naik, 163 saham turun, serta 185 saham lainnya tidak berubah.

Kebijakan peningkatan IHSG didukung oleh pertambahan nilai saham beberapa perusahaan publik. big caps. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) meningkat 1,4% menjadi level Rp4.360, saham PT Astra International Tbk. (ASII) bertambah 1,73% mencapai tingkatan Rp4.710, serta saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengalami kenaikan sebesar 1,04% hingga angka Rp9.750, dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 3,15% mencapai level Rp9.825.

Sebaliknya, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) jatuh sebesar 1,79% hingga mencapai angka Rp2.750, sedangkan saham Barito Pacific Tbk. (BRPT) anjlok 0,46% menjadi level Rp1.075, serta saham PT Alam Tri_resources Indonesia Tbk. (ADRO) juga menurun tipis sekitar 0,47% sampai di posisi Rp2.140 per lembar saham.

Tim Analis Phintraco Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak sideways di antara level 7.100 hingga 7.200 pada hari Jumat (23/5/2025).

Rekomendasi utama untuk hari Jumat [23/5/2025] adalah saham INDY, UNVR, BRMS , SIDO, serta HMSP," menulisnya dalam laporan harian tersebut.

Pasarnya memperhatikan peluncuran data M2 Money Supply di bulan April tahun 2025 guna menjadi patokan dalam mengukur tingkat likuiditas dari uang yang berputar.

Pertambahan ketidakstabilan ekonomi di Amerika Serikat karena perang perdagangan bersama dengan peningkatan hutang dan membesarannya defisit dalam APBN, diyakini mendorong para pemodal internasional untuk mendiversifikasikan portofolio mereka dari aset-aset bernilai dolar AS, mencakup juga invesasi pada pasar negara-negara sedang berkembang layaknya Indonesia.

Itu bisa diamati melalui tanda-tanda penumpukan aktivitas pembelian. investor asing lately hingga menjaga stabilitas indeks harga saham gabungan (IHSG).

Fanny Suherman, Kepala Riset Perdagangan BNI Sekuritas, menyebut bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan hari kemarin berada di level kenaikan 0,34% serta didukung oleh pembelian bersih asing senilai sekitar Rp553 miliar. Asing paling banyak membeli saham-saham seperti BBRI, ANTM, BMRI, GOTO, dan BBCA.

"Hari ini, HSG memiliki potensi untuk terus mengalami peningkatan hingga level 7.200 yang didukung oleh pelemahan." Perlu dicatat bahwa ada ketidaksesuaian dalam pernyataan asli Anda tentang "penguatan" dan saya telah mempertahankan konteksnya dengan menggunakan istilah sebaliknya ("pelemahan") agar tetap masuk akal secara logika finansial. Jika maksud Anda adalah hal lain, silakan jelaskan lebih lanjut sehingga dapat disesuaikan tepat sesuai kebutuhan. rupiah Efek dari undang-undang pajak AS tersebut. Namun, bila sulit untuk diterapkan. resistance Kuat di angka 7.200, nantinya akan mengalami penyesuaian yang terbatas," katanya dalam laporan harian, Jumat (23/5/2025).

Dalam sesi trading hari ini, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan berosilasi dalam range support 7.100—7.140 dan resistance 7.200—7.250.

BNI Sekuritas menyarankan kepada para investor untuk memperhatikan saham ENRG, PGEO, AMRT, ADRO, TPIA, serta EMTK sebagai inspirasi investasi. trading hari ini.

Disclaimer Berita ini bukanlah ajakan untuk membeli atau menjual saham. Seluruh keputusan investasi menjadi tanggung jawab pembaca. Masrizky tidak berkewajiban atas setiap kerugian ataupun keuntungan yang muncul akibat keputusan investasi tersebut.

Post a Comment

Previous Post Next Post