
Masrizky.CO.ID. Harga Bitcoin (BTC) telah menembus rekor tertinggi terbarunya sejalan dengan peningkatan sentimen positif di pasaran kriptocurrency.
Menurut laporan dari Cointelegraph yang dirilis pada hari Rabu (21/5), nilai Bitcoin mencapai puncak tertingginya yaitu US$109.458 di bursa perdagangan Binance.
Peningkatan ini mengindikasikan tujuh minggu beruntun Bitcoin ditutup dalam kondisi positif, sesudah sebelumnya memantul dari level terendah US$74.500.
Jika Bitcoin berhasil menutup candle mingguan di level harga lebih dari US$106.500 pada tanggal 25 Mei nanti, hal tersebut akan mencatatkan rangkaian penutupan mingguan positif yang berkelanjutan paling lama sejak bulan Oktober tahun 2023.
Tak hanya dari sisi harga, kapitalisasi pasar Bitcoin juga mencapai rekor baru sebesar US$2,17 triliun, begitu pula dengan kapitalisasi realisasi (realized cap) yang menembus US$911,5 miliar, menurut data on-chain dari Glassnode.
Melansir Coinmarketcap, harga Bitcoin tembus US$110.184 pukul 09.12 WIB, Kamis (22/5). Artinya dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin melesat sekitar 3,4%.
Target Harga Bitcoin: antara US$135.000 sampai dengan US$320.000
Menggunakan dorongan dari tren naik yang signifikan tersebut, para pemain di pasaran mulai mengejar titik harga yang lebih tinggi. Menurut analis kripto dari Titan of Crypto, tujuan harga untuk Bitcoin mencapai US$135.000 tetap masuk akal dan dapat dicapai pada tahun 2025.
Proyeksi ini berdasar pada indikator Fibonacci extension yang digunakan untuk mengevaluasi gerakan harga sebelumnya guna mendeteksi sasaran potensial.
Pada analisis teknikal berbasis grafik, tingkat Fibonacci sebesar 1.618 antara titik terendah dan tertinggi swing mengindikasikan area sasaran harga yang mungkin mencapai kisaran US$135.000 hingga US$140.000.
Pada saat yang sama, Peter Brandt, seorang trader berpengalaman, mengakui prestasinya. all-time high (ATH) Bitcoin, meski demikian perlu diingat bahwa capaian seperti ini sering kali terjadi selama tren pasar yang bullish.
"Pasar bullish secara konsisten menciptakan Higher Ath (ATH), yang merupakan ciri utama dari pasar bullish. Bisa jadi akan menembus puncak sekitar US$125.000 hingga US$150.000 menjelang akhir Agustus?" ujar Brandt.
Gert van Lagen, seorang analis teknikal, memberikan prediksi yang lebih agresif dalam unggahannya di X (Twitter). Ia meramalkan bahwa Bitcoin dapat naik mencapai US$300.000 sampai US$320.000, berdasarkan breakout dari pola Bullish Megaphone empat tahun—pola teknikal dimana trend garis semakin lebar dan menandakan adanya kemungkinan kenaikan signifikan jika resistansi bagian atas berhasil dilampaui.
Menggunakan teori Elliot Wave, van Lagen yakin bahwa Bitcoin sedang berada dalam wave kelima (Wave 5) dari siklus impulsif, hal ini dapat memicu kenaikan lebih lanjut hingga 170%-190%.
Berhati-hatilah Menghadapi Zona Leverage dan Euforia di Pasar
Walaupun prospek tampak positif, sejumlah pakar menganjurkan untuk tetap berhati-hati. CEO Alphractal, João Wedson, memperingatkan para pemegang saham supaya tidak terseret oleh semangat optimisme di pasaran.
Menurutnya, heatmap BTC mengindikasikan peningkatan harga ke area dengan daya ungkit tinggi, di mana hal ini bisa dieksploitasi oleh pembuat pasar untuk memperangkap para pedagang yang terlalu percaya diri melalui tindakan penghapusan likuiditas.
"Kecanduan publik terhadap ATH mungkin berbahaya baik untuk bullish maupun bearish. Oleh karena itu, sangat diperlukan pengendalian risiko dengan cara yang disiplin," kata Wedson.
Seiring dengan pasarnya yang makin bersemangat, Bitcoin sekali lagi mendapat perhatian besar. Tetapi, diimbau kepada para investor untuk tetap hati-hati mengenai fluktuasi harga yang signifikan serta menjadikan kontrol atas risiko sebagai hal utama saat membuat keputusan investasi.
Post a Comment