Weton Emas dalam Primbon Jawa: Enam Jenis yang Dikaitkan dengan Rezeki Besar

Dalam tradisi Jawa kuno, kehidupan manusia tidak lepas dari perputaran nasib yang telah ditentukan sejak lahir. Salah satu aspek penting dalam ajaran ini adalah weton—gabungan antara hari dan pasaran kelahiran yang dipercaya memengaruhi karakter, keberuntungan, hingga aliran rezeki seseorang. Menurut primbon, ada beberapa weton yang dianggap memiliki aura rezeki besar, terutama ketika pemiliknya belajar ikhlas dalam menjalani hidup.

Berikut adalah enam weton istimewa yang konon memiliki potensi besar dalam hal keberuntungan dan kemakmuran:

1. Jumat Legi

Orang yang lahir pada Jumat Legi dikenal berhati lapang dan murah senyum. Neptu Jumat Legi adalah 11 (Jumat = 6, Legi = 5), angka yang melambangkan keseimbangan antara dunia lahir dan batin. Mereka sering mengalami pasang surut hidup, tetapi setiap kali jatuh, selalu bangkit dengan kekuatan baru. Ketika mereka berhenti mengeluh dan mulai berbagi walau sedikit, alam seolah membuka gudang rezeki yang tak habis-habis. Rumah mereka sering menjadi tempat singgah banyak orang, dan doa orang lain menjadi magnet yang menarik keberuntungan. Banyak pemilik weton ini yang sukses di bidang perdagangan, kuliner, atau usaha mandiri.

2. Rabu Pahing

Rabu Pahing memiliki neptu 12 (Rabu = 7, Pahing = 9 – dalam versi tertentu dikurangkan menjadi keseimbangan 12). Orang dengan weton ini cenderung cerdas, bijak, dan mampu menilai situasi dengan kepala dingin. Mereka tidak mudah panik dan lebih suka mencari solusi daripada mengeluh. Begitu mereka mengubah pola pikir dari “kenapa nasibku begini” menjadi “apa yang bisa aku lakukan hari ini”, arah hidupnya berbalik drastis. Peluang datang dari berbagai arah, kadang bahkan tanpa mereka sadari. Banyak Rabu Pahing yang akhirnya makmur melalui jalur profesional—karier di bidang pendidikan, pemerintahan, atau bisnis modern.

3. Minggu Wage

Minggu Wage memiliki neptu 9 (Minggu = 5, Wage = 4). Mereka dikenal pekerja keras yang pantang menyerah. Dulu mungkin hidupnya penuh cobaan dan serba kekurangan, tapi setelah berhenti meratapi nasib, mereka justru menjadi pribadi yang tangguh dan inspiratif. Ketika batin mereka tenang dan tidak lagi iri pada kesuksesan orang lain, energi positif dari bumi dan langit seolah berpadu memberi dukungan. Rezeki datang dari arah yang tak disangka—peluang kerja baru, relasi yang membantu, hingga usaha yang berkembang pesat. Rumah mereka menjadi tempat berkah, penuh keberlimpahan dan ketenangan.

4. Senin Pon

Senin Pon (neptu 11) adalah simbol kemandirian dan kebijaksanaan. Orang berweton ini jarang puas dengan keadaan biasa-biasa saja. Mereka memiliki intuisi tajam dalam membaca peluang, namun terkadang nasib mereka naik-turun sebelum menemukan jalannya sendiri. Begitu mereka berhenti mengeluh dan mulai mempercayai arah hidupnya, aura emas mereka mulai terpancar. Banyak Senin Pon yang akhirnya sukses di bidang kreatif, teknologi, atau kepemimpinan. Rezeki mereka bukan hanya dalam bentuk materi, tapi juga penghargaan dan kepercayaan dari banyak orang.

5. Kamis Kliwon

Kamis Kliwon dikenal memiliki energi spiritual tinggi. Neptunya 16 (Kamis = 8, Kliwon = 8), angka besar yang mencerminkan kekuatan batin dan kemampuan menarik rezeki dengan ketenangan. Orang yang lahir di weton ini biasanya memiliki daya tarik alami dan kepekaan terhadap tanda-tanda kehidupan. Ketika mereka berhenti mengeluh dan memilih untuk bersyukur, energi spiritual mereka menjadi sangat kuat. Banyak yang mengalami “keajaiban rezeki”—dapat proyek tak terduga, dilunasi utang secara ajaib, atau mendadak dipercaya memegang tanggung jawab besar. Alam semesta seolah berpihak pada mereka yang tenang dan ikhlas.

6. Selasa Pahing

Selasa Pahing (neptu 12) termasuk weton yang penuh kharisma. Mereka terlahir dengan jiwa pemimpin, mudah dipercaya, dan punya semangat tinggi. Namun, di masa muda, mereka sering diuji dengan kesulitan agar lebih matang secara batin. Ketika sudah berhenti mengeluh dan menerima kehidupan apa adanya, keberuntungan mereka justru melonjak. Banyak di antara mereka yang menjadi pengusaha sukses atau tokoh masyarakat. Rezeki seolah “diarahkan” ke rumahnya karena mereka tahu cara mengelola, bukan hanya menimbun.

Kesimpulan: Rezeki Mengalir Saat Hati Tenang

Primbon Jawa mengajarkan bahwa rezeki tidak semata-mata soal angka neptu atau keberuntungan bawaan, melainkan soal keseimbangan batin. Enam weton di atas memang disebut sebagai “weton emas” karena memiliki potensi besar, tetapi kuncinya tetap pada ketulusan hati. Ketika seseorang berhenti mengeluh, mensyukuri setiap napas, dan terus berbuat baik, getaran hidupnya berubah. Energi baik menarik keberuntungan. Dalam bahasa Jawa, ada pepatah: “Urip iku sawang-sinawang, rezeki ora bakal kesasar.” Hidup ini tentang cara kita memandang, dan rezeki tidak akan salah alamat—ia akan datang kepada mereka yang hatinya sudah siap menerima.

Post a Comment

Previous Post Next Post