MasRizky, JAKARTA—
Perusahaan PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), yang merupakan bagian dari konglomerat Prajogo Pangestu, mengumumkan sejumlah strategi terbaru dalam bisnisnya. Salah satu langkah utamanya adalah pengambilalihan saham dari entitas di sektor angkutan laut.

Langkah-Langkah Terbaru CDIA

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), CDIA menjelaskan beberapa aksi yang telah direalisasikan. Berikut penjelasannya:

  • Pemberian Pinjaman kepada PT Buana Primatama Niaga (BPN)
    CDIA memberikan pinjaman maksimal sebesar Rp1 triliun kepada BPN. Pinjaman ini memiliki tingkat bunga sebesar JIBOR tiga bulan ditambah 1,75%. Pembayaran dilakukan setiap tanggal 25 di bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Jangka waktu pinjaman paling lambat hingga 31 Desember 2032.

Tujuan pinjaman ini adalah untuk mendukung kegiatan usaha BPN, penyertaan modal ke PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), serta sebagai uang muka pengambilalihan saham kedua perusahaan tersebut.

  • Penerbitan Saham Baru oleh PT CSI
    CDIA dan BPN masing-masing menyerahkan bagian saham baru sebesar 18.138.724 lembar. Nilainya mencapai Rp2,72 triliun. Setelah penerbitan ini, susunan modal yang ditempatkan dan disetor ke CSI mencapai Rp1,39 triliun (49% saham oleh CDIA) dan Rp1,45 triliun (51% saham oleh BPN). Total modal keseluruhan menjadi Rp2,85 triliun.

  • Penerbitan Saham Baru oleh PT MIM
    Penerbitan saham baru oleh MIM sebesar 18.027.795 lembar. Nilainya setara dengan Rp1,8 triliun. Setelah penerbitan, CDIA memiliki 49% saham atau senilai Rp1,14 triliun. Sementara itu, BPN memiliki 51% saham atau senilai Rp1,19 triliun. Total modal keseluruhan menjadi Rp2,33 triliun.

  • Transaksi Pengambilalihan Saham CSI dan MIM
    CDIA dan Chandra Samudera Port (CSP) melakukan pengambilalihan saham CSI dan MIM yang dimiliki BPN. Total transaksi mencapai Rp2,68 triliun. Sebagian besar, yaitu Rp1,46 triliun, digunakan untuk membeli saham BPN di CSI, sedangkan sisanya sebesar Rp1,22 triliun digunakan untuk membeli saham BPN di MIM.

Setelah transaksi ini, CSI dan MIM secara bersama-sama dimiliki 99,99% oleh CDIA dan 0,01% oleh CSP.

Penyelesaian Kewajiban Pinjaman

Setelah pelaksanaan transaksi IV, PT BPN melakukan pelunasan pinjaman kepada perseroan atas objek transaksi I. Dengan demikian, seluruh kewajiban PT BPN atas pinjaman kepada perseroan telah terlunasi.

Pinjaman Tambahan untuk PT Redeco Petrolin Utama

Selain itu, CDIA juga memberikan pinjaman tambahan kepada PT Redeco Petrolin Utama senilai Rp11 miliar. Tingkat bunga pinjaman sebesar 8,11% per tahun dengan tenor 36 bulan yang dapat diperpanjang.

PT Redeco Petrolin Utama menjalankan bisnis perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor, serta pergudangan dan aktivitas penunjang angkutan. Selain itu, perusahaan juga bergerak dalam perdagangan besar bahan dan barang kimia serta pergudangan dan penyimpanan.

Disclaimer

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. MasRizky tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Post a Comment

Previous Post Next Post