Peran Penting Vitamin D dalam Kesehatan Tubuh

Vitamin D memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Zat ini tidak hanya membantu tulang tumbuh kuat, tetapi juga berperan dalam melindungi tubuh dari risiko osteoporosis dan menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima. Banyak penelitian menunjukkan bahwa vitamin D juga dapat mendukung pencegahan berbagai penyakit. Namun, ketika tubuh kekurangan vitamin D, beragam masalah kesehatan bisa muncul.

Cara Alami Mendapatkan Vitamin D

Cara paling alami untuk memperoleh vitamin D adalah melalui paparan sinar matahari. Saat kulit terpapar sinar ultraviolet B (UVB), protein bernama 7-DHC yang ada di permukaan kulit akan bereaksi dan berubah menjadi vitamin D3, bentuk aktif dari vitamin D yang dibutuhkan tubuh.

Namun, sering muncul keraguan mengenai penggunaan tabir surya atau sunscreen. Ada anggapan bahwa penggunaan sunscreen bisa menghalangi proses produksi vitamin D. Oleh karena itu, sebagian orang memilih berjemur tanpa perlindungan agar kebutuhan vitamin D terpenuhi. Pertanyaannya, apakah benar sunscreen bisa menyebabkan tubuh kekurangan vitamin D?

Cara Kerja Sunscreen

Sunscreen bekerja dengan cara menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya bagi sel kulit. Terdapat dua jenis sinar UV yang perlu dikenali:

  • UVA: Menembus lebih dalam dan mempercepat penuaan kulit.
  • UVB: Penyebab utama kulit terbakar dan berperan dalam perkembangan kanker kulit.

Sunscreen biasanya menggunakan dua tipe filter:

  • Chemical filter (seperti avobenzone, oxybenzone) yang menyerap sinar UV dan mengubahnya jadi panas.
  • Mineral filter (seperti zinc oxide, titanium dioxide) yang bekerja seperti perisai dengan memantulkan sinar UV dari kulit.

Label SPF pada sunscreen lebih banyak menunjukkan perlindungan terhadap UVB. Semakin tinggi SPF, semakin kuat perlindungannya. SPF 30 bisa menghalangi sekitar 97 persen UVB, sementara SPF 50 sekitar 98 persen. Namun, tidak ada sunscreen yang bisa 100 persen memblokir sinar UV, jadi kuncinya adalah penggunaan yang benar dan pengulangan setelah berenang atau berkeringat.

Apakah Sunscreen Menghalangi Produksi Vitamin D?

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, “Kalau pakai sunscreen, apakah tubuh masih bisa memproduksi vitamin D?” Jawabannya: tetap bisa. Meskipun sunscreen memang dirancang untuk menyaring sebagian besar sinar UVB, tetapi masih ada sebagian kecil yang menembus kulit. Jumlah itu sudah cukup untuk memicu proses alami pembentukan vitamin D.

Sejumlah studi klinis pun menegaskan bahwa penggunaan sunscreen setiap hari tidak terbukti menyebabkan kekurangan atau defisiensi vitamin D. Artinya, meski produksi vitamin D sedikit berkurang, tetapi prosesnya tidak berhenti sama sekali.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Vitamin D


Sebenarnya, ada banyak hal lain selain sunscreen yang lebih berpengaruh terhadap kadar vitamin D tubuh, seperti:

  • Lokasi dan musim: Tinggal jauh dari garis khatulistiwa atau di daerah dengan musim dingin panjang membuat tubuh lebih sedikit memproduksi vitamin D.
  • Waktu paparan: Matahari siang hari (sekitar jam 10–2 siang) lebih kuat dalam membantu produksi vitamin D.
  • Warna kulit: Kulit gelap punya melanin lebih banyak sehingga butuh waktu lebih lama untuk menghasilkan vitamin D.
  • Usia: Lansia memproduksi vitamin D lebih sedikit karena kulit makin tipis.
  • Gaya hidup: Sering di dalam ruangan, memakai pakaian tertutup, atau selalu menggunakan topi dan kacamata hitam juga membatasi paparan UV.

Cara Aman Mendapatkan Vitamin D dari Matahari

Jika kamu ingin tetap mendapat vitamin D dari sinar matahari, lakukan dengan cara yang aman:

  • Hindari berjemur pada jam 11 siang – 3 sore saat sinar UV paling kuat.
  • Gunakan sunscreen pada wajah, tetap kenakan topi, dan pilih pakaian longgar yang nyaman.
  • Jangan berlama-lama duduk di bawah terik matahari.
  • Segera cari tempat teduh setelah beberapa menit di luar ruangan, lalu gunakan sunscreen sebelum keluar lagi.
  • Jika UV tidak terlalu kuat, seperti di sore hari atau musim hujan, kamu bisa beralih ke sunscreen dengan SPF sedang (SPF 15). Dengan begitu, kulit tetap terlindungi, tapi tubuh masih bisa memproduksi sedikit lebih banyak vitamin D.

Mendapatkan Vitamin D dari Makanan dan Suplemen

Jika kamu ingin mendapatkan vitamin D dengan aman tanpa harus pusing soal sinar matahari, kamu bisa mendapatkannya dari makanan. Beberapa sumber terbaiknya antara lain:

  • Ikan berlemak (salmon, makerel, tuna).
  • Kuning telur.
  • Hati sapi.
  • Keju.
  • Makanan fortifikasi (susu atau sereal).

Kebutuhan vitamin D harian rata-rata adalah sekitar 600 IU untuk usia 1–70 tahun, 400 IU untuk bayi di bawah 1 tahun, dan 800 IU untuk usia di atas 70 tahun.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan vitamin D dari suplemen. Satu sendok minyak hati ikan kod bisa langsung memberi 1.360 IU, jumlah ini lebih dari dua kali lipat kebutuhan harian orang dewasa.

Kesimpulan

Vitamin D itu penting, tetapi bukan berarti harus rela “dibakar” matahari tanpa perlindungan. Dengan kombinasi antara paparan sinar matahari secukupnya, penggunaan sunscreen yang tepat, makanan bergizi, dan suplemen bila perlu, kamu bisa tetap sehat, tulang kuat, daya tahan tubuh terjaga, dan kulit tetap aman dari bahaya kanker. Singkatnya, kamu bisa tetap mendapatkan vitamin D tanpa harus mengorbankan kulitmu.

Post a Comment

Previous Post Next Post