Jakarta, IDN Times- Perusahaan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom telah mengumumkan laporan keuangan kuartal II-2025. Dalam laporan tersebut, Telkom mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73 triliun dan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, serta amortisasi (EBITDA) konsolidasi senilai Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,5 persen.
Di sisi lain, laba bersih perusahaan mencapai Rp11 triliun dengan margin sebesar 15 persen. Pada kuartal kedua tahun ini, bisnis data, Internet, dan layanan IT tetap menjadi sumber utama pendapatan Telkom dengan kontribusi sebesar Rp42,5 triliun.
Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja menyampaikan, menghadapi tantangan industri saat ini, Telkom masih mampu bersaing dalam pasar digital karena memiliki jaringan infrastruktur paling lengkap serta jumlah pengguna terbanyak di Indonesia.
"Hal ini memperkuat perseroan dalam bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lain, dalam menyediakan layanan bagi pelanggan perusahaan maupun pelanggan umum. Kami melihat anak perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur digital memiliki potensi memberikan peningkatan kontribusi pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan di masa depan," ujar Henry, dikutip Senin (25/8/2025).
1. Peluang peningkatan pendapatan pada semester II tahun 2025
Selanjutnya Henry menjelaskan, infrastruktur digital tersebut mencakup bisnis pusat data, bisnis jaringan telekomunikasi last-mile dan backbone, serta bisnis kabel bawah laut yang mampu menghubungkan Indonesia dengan berbagai negara.
Henry menyatakan, perusahaan memiliki kemampuan dan aset yang sangat bagus sehingga mampu menarik dana investasi serta minat dari pemain lokal maupun internasional.
Oleh karena itu, Henry menganggap Telkom memiliki peluang untuk mencatatkan peningkatan pendapatan pada semester kedua tahun ini berkat meningkatnya kemampuan beli masyarakat. Selain itu, tingkat persaingan dalam industri telekomunikasi sudah kondusif, ditandai dengan kenaikan harga beberapa produk telekomunikasi dari Telkomsel maupun pesaingnya.
"Ini akan memungkinkan perusahaan untuk memberikan peningkatan pertumbuhan pendapatan yang berkualitas pada semester II-2025," kata Henry.
Telkom Memperluas Penggunaan Energi Baru Terbarukan Telkom Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Telkom Memperkuat Pemanfaatan Energi Terbarukan Telkom Menjajaki Pemanfaatan Energi Terbarukan Lebih Jauh Telkom Mengoptimalkan Pemanfaatan Energi Terbarukan2. Fokus Telkomsel memperkuat bisnis B2B sudah tepat
Henry menambahkan, fokus Telkom dalam memperkuat lini B2B sudah tepat, mengingat bisnis B2C melalui Telkomsel sudah mulai matang. Akibatnya, kondisi bisnis B2C ini hanya mampu memberikan pertumbuhan pendapatan pada tingkat pertumbuhan satu digit rendah hingga menengah. Di sisi lain, menurut Henry, potensi di sektor B2B saat ini sangat besar.
Potensi ini ditandai dengan pembangunan pusat data yang sangat besar di Indonesia, permintaan keamanan siber semakin meningkat, serta digitalisasi bisnis guna meningkatkan efisiensi dalam dunia usaha. Hal ini dapat mendukung Telkom dalam mencatat pertumbuhan pendapatan pada tingkat pertumbuhan tunggal menengah hingga tinggi.
"Baik segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), segmen Enterprise, segmen Wholesale and International, bisnis menara telekomunikasi, maupun bisnis data center dan cloud, semuanya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan di masa depan," kata Henry.
3. Kontribusi perusahaan konsumen dapat menurun
Meskipun demikian, Henry tetap menegaskan bahwa kontribusi bisnis Consumer Telkom di masa depan terhadap pertumbuhan pendapatan keseluruhan kemungkinan akan mulai menurun.
Hal tersebut dikarenakan bisnis Telkomsel, khususnya dalam bisnis ponsel telah mulai matang. Mandiri Sekuritas memperkirakan pertumbuhan bisnis Telkomsel akan bergantung pada peningkatan penetrasi broadband tetap di Indonesia.
Di sisi lain, segmen lainnya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi pertumbuhan pendapatan yang lebih besar, jika Telkom mulai melakukan penggabungan aset dan membuka akses infrastruktur tersebut kepada pihak ketiga.
"Ini juga akan meningkatkan pengembalian aset dalam jangka panjang," kata Henry.
Telkom Berencana Menutup dan Menggabungkan Anak Perusahaan, Mengapa?
Post a Comment