Pilates merupakan latihan yang bermanfaat untuk memperkuat otot inti, meningkatkan kelenturan, serta memperbaiki posisi tubuh. Namun, beberapa orang yang baru mulai sering mengalami getaran pada tubuh saat melakukan gerakan tertentu. Kejadian ini sering menimbulkan kebingungan, bahkan ada yang mengira bahwa hal tersebut menandakan adanya masalah di dalam tubuh.
Sebenarnya, getaran yang terjadi saat berlatih tidak selalu mengindikasikan sesuatu yang berbahaya. Terdapat beberapa faktor fisiologis dan mekanis yang dapat memicu hal tersebut, mulai dari respons otot hingga kondisi sistem saraf. Berikut penjelasan lengkap dari berbagai perspektif yang bisa membantu memahami mengapa hal ini terjadi.
1. Otot mencapai aktivasi tertinggi saat berada dalam posisi yang stabil
Saat melakukan Pilates, banyak gerakan yang mengharuskan otot tetap bekerja meskipun tubuh tidak berpindah jauh. Posisi-posisi ini memaksa serabut otot terus berkontraksi untuk menjaga keseimbangan, sehingga meningkatkan sinyal kontraksi. Akibatnya, koordinasi otot menjadi sangat aktif dan memicu kontraksi kecil yang terasa sebagai getaran. Saat berlatih Pilates, beberapa gerakan membutuhkan otot tetap aktif meskipun tubuh tidak bergerak jauh. Posisi tersebut memaksa serabut otot bekerja tanpa henti agar tetap stabil, yang menyebabkan peningkatan sinyal kontraksi. Hal ini membuat koordinasi otot menjadi lebih intens dan menghasilkan kontraksi mikro yang terlihat sebagai getaran. Dalam Pilates, banyak gerakan yang memaksa otot tetap berfungsi meski tubuh tidak berpindah jauh. Posisi-pasang ini memicu serabut otot terus-menerus bekerja untuk menjaga keseimbangan, sehingga meningkatkan sinyal kontraksi. Akibatnya, koordinasi otot menjadi sangat kuat dan memicu kontraksi kecil yang terasa sebagai getaran.
Semakin kecil otot yang digunakan, semakin cepat getaran muncul karena otot kecil lebih mudah lelah. Keadaan ini sering terjadi pada otot inti, paha dalam, atau bahkan otot lengan saat menopang berat badan. Untuk pemula, tubuh biasanya memerlukan masa penyesuaian agar otot terbiasa menjaga kontraksi dalam waktu yang lebih panjang.
2. Sistem saraf mengirimkan sinyal dengan kekuatan yang besar
Setiap gerakan dalam Pilates memerlukan keterlibatan koordinasi antara otak, sistem saraf, dan otot. Ketika otot belum terbiasa, sistem saraf akan mengirimkan sinyal dengan cepat dan kuat untuk menjaga keseimbangan tubuh. Proses ini terkadang menyebabkan sedikit ketidakselarasan antar serabut otot yang akhirnya menghasilkan getaran.
Saat latihan terus berlangsung, sistem saraf akan mulai mengatur pola sinyal secara lebih efektif. Perubahan ini umumnya menyebabkan pengurangan getaran seiring dengan meningkatnya kemampuan koordinasi dan kekuatan otot. Namun, pada tahap awal, intensitas sinyal saraf yang tinggi merupakan hal yang wajar dan tidak membahayakan.
3. Kemampuan otot mulai berkurang setelah mengalami kontraksi yang berulang
Latihan Pilates dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan otot secara terus-menerus tanpa jeda yang lama. Hal ini akan menguras cadangan energi yang tersimpan dalam otot, khususnya glikogen dan adenosin trifosfat (ATP). Ketika energi berkurang, kontraksi otot menjadi tidak stabil dan menyebabkan getaran.
Keadaan ini bisa terjadi lebih cepat jika tubuh belum terbiasa dengan tingkat latihan yang dilakukan. Oleh karena itu, pemanasan yang cukup, asupan nutrisi yang seimbang, serta istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi penurunan energi otot. Dengan berlatih secara rutin, otot akan semakin efisien dalam menggunakan energi sehingga getaran berkurang.
4. Perubahan keseimbangan tubuh mengakibatkan peningkatan aktivitas otot, yang menyebabkan getaran.
Banyak gerakan Pilates melibatkan perpindahan dari satu posisi ke posisi lain dengan mengandalkan pengendalian penuh. Perubahan posisi yang perlahan memaksa otot-otot penyeimbang bekerja lebih keras untuk menjaga postur tubuh. Jika otot-otot ini belum cukup kuat, kontraksi yang tidak merata bisa menyebabkan getaran.
Gerakan yang melibatkan otot inti dan punggung bawah sering kali menjadi penyebab utamanya. Meskipun terasa melelahkan, latihan ini penting untuk menciptakan stabilitas tubuh dalam jangka panjang. Seiring berjalannya waktu, peningkatan kekuatan otot penyeimbang akan membuat perpindahan posisi menjadi lebih lancar tanpa banyak goyangan.
5. Proses penyesuaian tubuh terhadap latihan yang baru memerlukan waktu tertentu
Tubuh memiliki cara beradaptasi yang memerlukan tahapan tertentu. Pada awalnya mencoba latihan Pilates, sistem otot dan saraf menghadapi beban yang berbeda dibanding aktivitas sehari-hari. Respons alami terhadap beban baru ini adalah munculnya gemetar karena otot dan saraf sedang berusaha menyesuaikan diri.
Latihan yang rutin akan membuat tubuh lebih terbiasa mengendalikan gerakan dan mengatur kekuatan. Setelah beberapa minggu, getaran biasanya berkurang seiring meningkatnya koordinasi, daya tahan, dan kekuatan otot. Sangat penting memberi waktu bagi tubuh agar dapat beradaptasi secara maksimal tanpa memaksakan intensitas yang terlalu tinggi.
Getaran tubuh saat melakukan Pilates merupakan reaksi alami yang terjadi akibat kombinasi aktivitas otot, sistem saraf, dan proses penyesuaian tubuh. Dengan latihan rutin, pemanasan yang benar, serta istirahat dan asupan gizi yang tepat, getaran tersebut biasanya akan berkurang. Memahami hal ini membantu kamu tetap tenang dan fokus pada manfaat latihan tanpa merasa cemas berlebihan.
Referensi
Mengapa Otot Bergemetar Saat Berlatih Pilates? Ilmu Pengetahuan di BaliknyaForm Pilates. Diakses pada Agustus 2025.
"The Pilates Shake". Pilates Plus OC. Diakses pada Agustus 2025.
Mengapa Pilates Menyebabkan Tubuh Menggigil?Pilatay. Diakses pada Agustus 2025.
"Pilates Shakes, Explained". PopSugar. Diakses pada Agustus 2025.
Post a Comment