masrizky.biz.id– Pernah merasa pusing karena tagihan datang bersamaan, saldo rekening semakin berkurang, sementara gaji belum juga cair?

Banyak orang menganggap tekanan terbesar berasal dari pekerjaan seperti tenggat waktu tugas, rapat yang terus-menerus, atau bahkan atasan yang selalu membebani.

Namun pada kenyataannya, terdapat jenis tekanan lain yang secara diam-diam lebih merusak yaitu tekanan keuangan.

Tidak hanya menyebabkan sulit tidur, tekanan ini dapat menguras energi hidup, menyebabkan keadaan mental yang rusak, bahkan mendorong seseorang mencapai titik putus asa.

Apa yang membuat masalah keuangan lebih berbahaya dibandingkan tekanan kerja biasa, serta bagaimana cara kita tetap tenang di tengah naiknya biaya hidup?

Artikel ini membahas mengapa tekanan keuangan sangat berbahaya, bagaimana kondisi ini bekerja, serta cara untuk menjaga kesehatan mental.

Masalah Keuangan sebagai Penyebab Utama Kesehatan Mental yang Sering Diabaikan

Berdasarkan informasi dari HelpGuide.org, stres yang disebabkan oleh masalah keuangan seperti utang dan pengeluaran sehari-hari tidak hanya memicu depresi dan rasa cemas. Lebih mengkhawatirkan lagi, penurunan kondisi mental ini membuat seseorang kesulitan dalam mengelola keuangan, menurunnya kemampuan fokus, hingga tidak mampu mengurus tagihan.

Ini menciptakan siklus buruk antara stres, penurunan kesehatan mental, dan kesulitan finansial yang semakin memperparah.

Majalah Time juga mengungkapkan kekhawatiran finansial yang tidak hanya memengaruhi perasaan tetapi juga kesehatan fisik.

Masalah keuangan dapat memicu tekanan darah tinggi, sulit tidur, nyeri kepala, radang sendi, serta mengurangi kualitas hidup atau meningkatkan risiko kematian dini.

Kekurangan Dana Lebih Menyulitkan Daripada Tekanan Pekerjaan

Kondisi keuangan menjadi sumber utama tekanan bagi karyawan. Morgan Stanley dan Graystone menunjukkan bahwa masalah finansial justru lebih memberatkan dibandingkan tekanan dari pekerjaan, kesehatan, atau keluarga.

Faktanya, sebagian besar karyawan yang memiliki penghasilan tinggi mengakui merasa tertekan oleh masalah keuangan.

Kesehatan juga menyebutkan, seseorang yang menghadapi tekanan keuangan dan utang memiliki risiko 20 kali lebih besar untuk mencoba bunuh diri dibandingkan mereka yang tidak mengalami beban finansial.

Ini mengindikasikan bahwa dampak dari stres finansial melampaui sekadar kelelahan mental, melainkan lebih dalam lagi.

Mengapa Masalah Keuangan Bisa Mengancam Kesehatan Jiwa?

Beberapa dampak langsung dan tersirat yang sering tidak disadari menurut situs HelpGuide adalah:

  1. Kekacauan keuangan menyebabkan kecemasan yang terus-menerus.

  2. Rasa malu yang berujung pada isolasi akibat utang atau ketidakmampuan dalam membayar hutang

  3. Masalah tidur, tekanan psikologis, menurunnya semangat, hingga pikiran yang sangat negatif.

Seperti yang dijelaskan HelpGuide, seseorang yang mengalami depresi atau kecemasan cenderung kesulitan dalam berkonsentrasi serta mengatur tagihan, sehingga sering menunda pembayaran, yang akhirnya memperburuk kondisi tersebut.

Kesehatan juga menekankan bahwa selain penyakit fisik dan gangguan mental, risiko pikiran untuk melakukan bunuh diri meningkat secara signifikan jika tekanan finansial tidak dikelola dengan baik.

Siapa yang Paling Rentan?

Data dari Money and Mental Health menunjukkan bahwa 46% orang yang memiliki utang bermasalah mengalami gangguan mental, dan 86% menyatakan bahwa kondisi keuangan mereka memperburuk kesehatan mental mereka.

Orang yang memiliki utang besar, penghasilan rendah, dan pengeluaran tinggi cenderung menghadapi risiko lebih besar terkena dampak psikologis.

Mereka justru tiga kali lebih mungkin memikirkan bunuh diri ketika menghadapi utang yang sangat besar.

Apa Cara Mengatasi Masalah Keuangan?

Langkah-langkah nyata ala Investopedia yaitu:

  1. Catat semua pengeluaran dan pemasukan, kemudian susun anggaran yang masuk akal.

  2. Siapkan dana darurat untuk keperluan yang tidak terduga.

  3. Konsultasikan dengan ahli perencana keuangan dan penasihat utang mengenai strategi jangka panjang.

  4. Konsisten menabung sedikit demi sedikit karena pelunasan utang bisa mengurangi beban mental secara besar.

  5. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari seorang psikolog atau terapis karena mereka mampu membantu mengatasi rasa takut dan rasa malu.

  6. Program bantuan utang sering kali bisa diperoleh secara gratis atau berbasis masyarakat.

  7. Terapi keuangan semakin populer sebagai pendekatan menyeluruh untuk mengatasi masalah perilaku keuangan dan kesehatan mental.

 

Tuntutan kerja lembur atau tekanan target memang melelahkan, namun stres keuangan merupakan musuh yang diam dan berisiko.

Ini dapat menguras pikiran, tubuh, dan membahayakan keselamatan diri.

Mengenali ancaman ini merupakan langkah awal yang penting, yang memerlukan perencanaan keuangan yang baik, dukungan psikologis, dan yang paling utama adalah berani mengakui masalah serta mencari bantuan.

Kesehatan mental sebanding pentingnya dengan peluang karier, dan mengelola tekanan keuangan bisa menjadi kunci dalam memulihkannya.

Post a Comment

Previous Post Next Post