https://www.masrizky.biz.id/–Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengunjungi Ahmad Zuhdi, 63, guru Madrasah Diniyah (Madin) Roudhotul Mutaalimin Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Insiden penamparan murid yang membuat guru tersebut terjerat denda Rp 25 juta.

Zuhdi di hadapan Taj Yasin menjelaskan, kejadian itu terjadi pada April 2025. Saat itu, sandal yang dilempar murid dari kelas lain mengenai peci Zuhdi yang tengah mengajar. Karena emosi, dia menampar murid yang ditunjuk teman-temannya sebagai pelaku.

Dia mengakui tindakannya, namun menegaskan tamparan itu tidak dilakukan untuk melukai, melainkan sebagai bentuk teguran mendidik. Permintaan maaf pun sudah disampaikan kepada orang tua murid.

Namun, tiga bulan setelah kejadian, Zuhdi didatangi lima pria yang mengaku dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Lima orang meminta uang damai hingga Rp 25 juta dengan dalih telah ada laporan ke pihak kepolisian.

”Alhamdulillah ini sudah bertemu Gus Yasin. Beliau menyampaikan akan mendampingi dan beri perlindungan,” ucap Zuhdi saat menerima kunjungan Gus Yasin di kediamannya Desa Cagkring, Kecamatan Karanganyar, Demak.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Pentingnya adab dalam dunia pendidikan, serta mendorong penyelesaian persoalan secara kekeluargaan dan edukatif.

”Kita koordinasikan langsung dengan Kementerian Agama, Jadi kita lebih ke arah edukasi dan perlindungan,” ujar Taj Yasin.

Dia menyatakan guru memang bukan sosok yang sempurna, namun menegur untuk membimbing adalah bagian dari tanggung jawab mereka.

”Kalau permasalahan kecil dibesarkan, akhirnya anak yang jadi korban. Kasus ini bahkan sempat viral. Anak jadi takut sekolah, guru tertekan, dan nama lembaga pendidikan ikut tercoreng,” tandas Taj Yasin.

Taj Yasin juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam pendidikan karakter anak. Menekankan pentingnya parenting sebagai kerja sama antara orang tua dan sekolah, bukan saling menyalahkan.

Dia menyampaikan, Pemprov Jateng akan memperkuat program Kecamatan Berdaya dan menggalakkan edukasi hukum hingga tingkat lokal. Termasuk kolaborasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan para legal, agar masyarakat tidak mudah ditekan dalam kasus hukum serupa.

Taj Yasin mengajak semua pihak untuk menurunkan ego, saling memaafkan, dan kembali memusatkan perhatian pada misi utama pendidikan: membentuk anak-anak yang beradab dan bermanfaat.

Post a Comment

Previous Post Next Post