
MasRizky , Jakarta - Kejadian astronomi akan mempercantik cakrawala di malam hari ini. Bulan purnama Juni atau yang biasa disebut sebagai Strawberry Moon akan tampil sebagai bulan purnama terendah sejak tahun 2006. Letak bulan yang kelihatan rendah di horizon bagian selatan disebabkan oleh suatu peristiwa astronomi jarang terjadi yang dikenal dengan nama major lunar standstill .
Bulan Stroberi diberi nama oleh suku Algonquian di wilayah Amerika Utara karena keterkaitannya dengan masa panen stroberi pendek yang jatuh bersamaan dengan munculnya bulan purnama pada bulan Juni. Pada tahun ini, fase purnama secara resmi terjadi pada tanggal 11 Juni jam 03:44 pagi EST (pukul 07:44 UTC atau 14:44 Waktu Indonesia Barat). Akan tetapi, orang-orang di seluruh penjuru dunia sudah bisa melihat kecantikannya setelah matahari terbenam pada malam hari tanggal 10 Juni.
Di luar letaknya yang rendah di cakrawala, bulan purnama pada kesempatan kali ini juga akan kelihatan lebih besar ketika baru timbul akibar dari efek ilusi optik yang populer disebut sebagai moon illusion Warna kuning sampai jingga juga bisa menghiasi permukaan bulan seiring dampak dispersi cahaya yang dihasilkan oleh atmosfer bumi.
Fenomena major lunar standstill Terjadi setiap 18,6 tahun saat kemiringan orbit Bulan relatif terhadap ekuator langit menyentuh puncaknya. Hal ini menghasilkan Bulan bermunculan dan tenggelam pada lokasi yang jauh dari normalnya. Sebab itu, karena kelihatan mendekati titik pembalikan matahari musim panas di Hemisfera Utara, Bulan sebalinya bakal melintasi rute amat rendah di angkasa malam tersebut.
Menurut laporan Space Kombinasi dari posisi sementara dengan siklus lunar menyebabkan Bulan Stroberi kali ini menjadi yang terendah dalam kurang lebih dua puluh tahun. Sinaron fenomenda mirip diprediksi baru akan muncul lagi di tahun 2043.
Post a Comment