https://www.masrizky.biz.id/- Beredar luas di media sosial (medsos) seorang guru ngaji di Madrasah Diniyah (Madin) di wilayah Demak, Jawa Tengah (Jateng) harus membayar ganti rugi Rp 25 juta. Guru ngaji lanjut usia tersebut terpaksa menjual sepeda motornya, itu pun masih belum cukup. Untuk itu, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal Gus Miftah turun tangan. 

Setelah ditelusuri pasca viral, diketahui bahwa guru ngaji yang sudah sepuh itu mengajar ngaji di Madin Roudhotul Mualimin. Guru ngaji itu bernama Ahmad Zuhdi. Dia dituntut oleh salah seorang wali murid karena menghukum seorang murid yang bermain lempar sandal hingga mengenai kopiahnya. Miftah sudah datang dan menemui Zuhdi di Demak pada Sabtu (19/7).

”Nanti Pak Kyai Zuhdi, uang yang kemarin dikeluarkan untuk nebus, untuk bayar uang (yang) melaporkan semuanya saya ganti,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Miftah sempat menawari Zuhdi untuk merenovasi rumah atau umrah. Guru ngaji itu pun memilih umrah bersama istrinya. Miftah juga memberikan uang tunai Rp 25 juta sebagai pengganti uang yang dia keluarkan untuk membayar ganti rugi. Menurut Miftah, guru ngaji merupakan profesi yang sangat mulia walau hanya mendapat upah sekedarnya. 

Jiwa sosial dan perasaan humanis Miftah terketuk setelah melihat video yang viral di media sosial. Apalagi setelah mengetahui bahwa Zuhdi mengabdi dengan penuh keikhlasan. Untuk mengajar ngaji, dia menempuh jarak 8 kilometer setiap hari menggunakan sepeda. Sedang uang yang dia terima hanya Rp 450 ribu, itu pun bukan sebulan sekali, melainkan diterima setiap 4 bulan. 

”Tadi pak lurah bilang, Rp 450 ribu itu 4 bulan, berarti satu bulan itu hanya Rp 110 ribu. Harus digugat dengan cara seperti itu. Saya silaturahmi tidak ada kepentingan apapun, karena saya merasa bapak saya guru diniyah,” jelasnya. 

Untuk memudahkan Zuhdi menjalankan tugasnya, Miftah juga memberikan satu unit sepeda motor sebagai pengganti sepeda yang biasa digunakan oleh Zuhdi. Hadiah itu diberikan oleh Miftah setelah mengetahui bahwa Zuhdi mengayuh sepeda 8 kilometer setiap mengajar. 

”Maka izinkan tadi saya di jalan, perjalanan ke sini, beli motor untuk Pak Zuhdi,” kata dia.

Post a Comment

Previous Post Next Post