
https://www.masrizky.biz.id/Pembalap Ducati, Marc Marquez, mengutarakan pandangannya mengenai persaingan di sesi balapan utama MotoGP Ceko 2025.
Marquez masih sulit terbendung setidaknya hingga menuntaskan sprint race MotoGP Ceko 2025 yang digelar di Sirkuit Brno, Sabtu (19/7/2025).
Dalam sesi yang berlangsung 10 putaran tersebut, pembalap berjuluk Baby Alien itu langsung menggebrak sejak awal balapan.
Start dari urutan kedua, Marquez mengambil alih posisi terdepan dari tangan rekan setimnya Francesco Bagnaia yang menjadi pole sitter.
Sempat melambat karena merasakan sensasi yang aneh dengan tekanan ban motornya, Marquez membuktikan kapasitasnya untuk meraih kemenangan.
Rider berusia 32 tahun itu kembali melejit menyalip rider potensial Red Bull KTM Pedro Acosta di dua putaran terakhir untuk menang.
Meski berhasil meraih kemenangan dalam sesi balapan mini MotoGP Ceko 2025 tersebut, Marquez masih menyimpan rasa gelisahnya.
Peraih delapan gelar juara dunia itu percaya dirinya takkan mudah untuk meraih kemenangan dalam sesi balapan utama.
Terlepas dari rasa khawatir tersebut, Marquez merasa hujan deras yang sempat mendera pada sesi practice di hari pertama memberikan peluang.
Pembalap yang identik dengan nomor 93 tersebut memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan kilat untuk bisa tampil apik seperti sekarang.
"Mereka (rival) bagus, saya pikir bisa akan berjalan lebih ketat karena hari ini seperti hari Jumat (hari pertama)," kata Marquez, dilansir dari Motosan.
"Hujan kemarin jelas merugikan semua pembalap, tapi itu sedikit membantu saya bisa beradaptasi dengan cepat melalui keadaan itu."
"Saat saya memulai dan sudah memiliki waktu yang baik, besok saya pikir segalanya akan sedikit lebih ketat."
"Tapi fakta bahwa saya sudah melakukan sprint race hari ini dengan menggunakan ban belakang medium, itu akan membantu saya besok."
"Jadi semua orang bisa memakai ban yang sama dan itu tergantung pada masing-masing individu," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, pembalap berkebangsaan Spanyol itu mengutarakan strateginya yang bisa melejit sejak awal lomba.
Tekanan kepada Bagnaia benar-benar mengubah jalannya persaingan meski Marquez sempat menurunkan kecepatannya dan disusul Acosta.
Nasib berbeda harus dialami Bagnaia, di mana dia kehilangan peluang besar sebagai pole sitter sebelum akhirnya finis di urutan ketujuh.
"Awalnya, saya membalap dengan sangat mulus, saya melaju di jalur yang sama tanpa terlalu menekan bagian depan, yang biasanya menjadi penyebab crash," kata Marquez.
"Namun, saya menyadari tekanan bannya tidak terlalu tinggi, dan daripada menyerah atau menunggu yang lain, saya memutuskan untuk melakukan putaran cepat."
"Saya memacu lebih keras saat mengerem, ternyata itu tidak cukup, dan saya tidak punya pilihan selain menunggu mereka di putaran itu."
"Saya tahu, jika suhu naik, saya punya margin dua putaran untuk menyerang siapa pun yang ada di depan, dan saya tidak tahu siapa yang akan datang," imbuhnya.
Post a Comment