MasRizky Langit malam di area Gunung Raung tiba-tiba dipenuhi oleh tiang abu setinggi 1.000 meter melewati pucuk gunung, mengawali serangkaian lima erupsi yang berlangsung sejak kamis pagi.

Gunung berapi yang terdapat di tepi batas antara Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi ini telah memperlihatkan tanda-tanda meningkatnya kegiatan vulkanik dengan cukup signifikan.

Letusan pertama muncul pada pukul 00:55 WIB. Tiupan abu yang berwana putih sampai kelabu menyebar ke arah selatan serta baratdaya dengan tingkat konsentrasi sedang.

Segera setelah itu, pada kira-kira pukul 02.05 WIB, terjadi erupsi kedua dengan arah yang lebih tebal menuju bagian tenggara.

Letusan itu terus berlangsung ketika petugas Pos Pengawas Gunung Raung, Mukijo, sedang menyiapkan laporannya pada pagi hari tersebut.

Urutan dari letusan selanjutnya dicatat pada pukul 03:00 WIB, 04:30 WIB, dan juga pukul 04:41 WIB.

Setiap letusan tersebut menciptakan kolom debu dengan ketinggian yang sama yaitu sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung atau secara keseluruhan 4.332 meter dari permukaan laut.

Gunung Raung kini tetap berstatus Level II atau Waspada.

PVMBG juga telah memberikan peringatan kepada publik untuk menjauhkan diri dari area sekitar tiga kilometer dari kawah dan dianjurkan tidak melakukan aktivitas di dalam kaldera.

Erupsinya yang hampir terjadi setiap harinya memberikan pengaruh pada area sekitarnya, khususnya disebabkan oleh jatohnya hujan debu tebal ke berbagai desa.

Ini jelas merupakan masalah yang harus diwaspadai dengan cermat, karena hujan abu dari gunung berapi bisa ganggu rutinitas sehari-hari masyarakat, terutama berkaitan dengan pernafasan dan pertanian mereka.

Otoritas menyarankan masyarakat untuk terus mengacu pada laporan resmi serta menjauhi penyebaran gosip yang belum dikonfirmasi.

Gunung Raung, yang dikenal dengan salah satu dari kalderanya yang paling luas di Indonesia, saat ini sedang dalam periode erupsi dan belum memperlihatkan indikasi penurunan aktivitasnya. ***

Post a Comment

Previous Post Next Post