MasRizky , Banyuwangi - Gunung Raung kembali dilaporkan erupsi Pada hari Rabu, tanggal 11 Juni 2025, ketinggian kolom letusan diperkirakan mencapai sekitar 750 meter dari puncak gunung tersebut (sekitar 4.082 meter di atas permukaan laut). Letusan yang diamati pertama kali pada pukul 09:18 Waktu Indonesia Bagian Barat itu adalah erupsinya yang kelima dalam seminggu terakhir.

"Bubungan abu yang diamati memiliki warna dari putih sampai kelabu dengan tingkat ketebalan sedang hingga padat menuju arah timur laut dan timur," demikian dilaporkan oleh Benny Setyawan, Staf Pos Observasi Vulkanologi (PGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melalui catatan tertulisnya.

Informasi yang dihimpun Tempo Menyinggung tentang aktivitas gunung berapi, Gunung Raung telah mengalami letusan hingga lima kali dalam seminggu terakhir. Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Raung, erupsinya berlangsung berturutan mulai tanggal 5-8 Juni 2025. Erupsi selanjutnya tercatat pada tanggal 11 Juni tersebut.

Selagi demikian, dari pantauan gempa bumi oleh Pos PGA Raung selama 24 jam terakhir sampai Rabu dini hari, disebutkan beberapa kali guncangan, termasuk empat kali gempa letus dengan amplitudo 3-5 mm serta durasi gempa berkisar antara 30-48 detik.

Selanjutnya, dicatat pula adanya dua kejadian gempa tektonik jarak jauh yang memiliki amplitudo antara 3 sampai 13 milimeter, selisih waktu S-P berkisar dari 12 hingga 37 detik, serta durasi getaran mencapai 39 sampai 96 detik. Tambahan lagi, ada satu insiden gempa tremor berkelanjutan dengan tingkat amplitudo sebesar 0,5 hingga 4 millimeter, di mana nilai dominannya adalah 1 millimeter.

Pusat Vulkanologi untuk Mitigasi dan Bencana Geologi ( PVMBG Menandakan bahwa aktifitas Gunung Raung terus berada pada tahap II atau siaga. Di taraf kegiatan ini, warga dan tamu ataupun pelancong dianjurkan agar menghindari area pusat letusan di dasar kawah puncak yang memiliki jarak setidaknya 3 kilometer, turun dari kaldera juga hindari berkemah di sekitar kawasan kawah.

Sebelumnya, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menyampaikan bahwa aktivitas gempa di Gunung Raung terutama dipenuhi oleh gempa rembetan, dengan total 37 kali peristiwa seismik sejak tanggal 1 Juni 2025 dan juga adanya getaran tremor berkelanjutan dengan amplitude antara 0,5 hingga 4 milimeter. Sementara itu, hanya ada satu insiden gempa vulkanik yang direkam selama periode tersebut.

Wafid menyebutkan pula bahwa penelusuran aktivitas energi gempabumi menampilkan variasi naik-turun serta kecenderungan menuju penurunan mulai tanggal 4 Juni 2025. Hal ini diperkirakan berhubungan dengan pembebasan material seperti gas, cairan, hingga partikel batu akibat letusan tersebut. Lokasi sumber letusan diyakini ada di kedalaman yang tidak terlalu dalam.

Ini diperkuat oleh data dari sistem GNSS yang mengindikasikan bahwa pusat tekanan terletak pada kedalaman permukaan yang relatif dangkal (sekitar 600 meter di bawah posisi pengeboran Sumberwringin), serta memiliki nilai perubahan volume yang kurang positif. Data anomaali temperatur yang dikumpulkan melalui satelit juga memperlihatkan ada anomali namun berskala kecil.

"Erups berkelanjutan di Gunung Raung dari tanggal 5 sampai 7 Juni 2025 tidak memperlihatkan tanda-tanda kenaikan intensitas dan juga tidak menyebabkan perubahan dalam tingkat risiko, jadi status aktifnya tetap tercatat sebagai tahap II (waspadalah)," kata Wafid.

Post a Comment

Previous Post Next Post