PORTAL PURWOKERTO - Malam Selasa, 10 Juni, menghadirkan pertunjukan langka dengan munculnya Strawberry Moon atau Bulan Stroberi di atas sorga.

Walaupun fenomena tersebut telah terlihat pertama kali pada hari Selasa, tanggal 11 Juni 2025 malam, para astronom tetap mempunyai peluang untuk mengamati kembali kejadian lengkapnya di malam yang sama, yaitu 11 Juni 2025.

Menariknya, kali ini merupakan kesempatan terakhir untuk menyaksikan Bulan Stroberi berada sangat dekat dengan horison di hemisfera selatan—peristiwa semacam itu hanya akan hadir lagi pada tahun 2043 sebagaimana dilaporkan oleh worcesternews.co.uk.

Titik Puncak dan Waktu Ideal untuk Mengamati

Berdasarkan keterangan dari pakar astronomi, Bulan Stroberi muncul pada hari Rabu dinihari sekitar pukul 08:45. Akan tetapi, titik maksimal kemilauanya diharapkan akan dicapai pada jam 10:48 malam nanti. Oleh karena itu, bagi Anda yang menyukai alam angkasa serta gemar melihat peristiwa-peristiwa kosmik, malam ini adalah waktu terbaik untuk merayakan indahnya bulan penuh yang luar biasa tersebut.

Apa Itu Strawberry Moon?

Walaupun nama "Strawberry Moon" kelihatan menggoda layaknya kudapan, tetapi ia sebenarnya tidak berkaitan dengan warna merah jambu ataupun keserupaannya dengan buah strawberi.

Istilah tersebut mengacu pada bulan purnama pertama yang jatuh di Bulan Juni, yang sekaligus menjadi penanda akhir musim semi dan awal musim panas di setengah bola Bumi Utara.

Phenomenon ini seringkali bersamaan dengan titik puncak matahari musim panas (summer solstice) — hari dengan durasi cahaya Matahari tertinggi dalam satu tahun — yang menjadikan penampakan tersebut semakin jarang dan istimewa.

Dari Mana Asal Istilah "Strawberry Moon"?

Nama khusus ini datang dari kebiasaan suku Algonquin, sekelompok masyarakat asli Amerika Utara, yang mengunakan fase bulan untuk memperingati masa panen. Purnama pada bulan juni dikenali sebagai "Strawberry Moon" dikarenakan ia tampil ketika stroberi liar mulai masak dan dapat dipetik.

Pemberian nama itu tercatat dalam kalender tradisional The Old Farmer’s Almanac, yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat pertanian untuk mengidentifikasi saat-saat ideal dalam berkebun dan panen.

Arti Di Balik Kehadiran Bulan Stroberi

Di luar pesona alamnya, Bulan Strawberry juga kental dengan makna budaya dan sejarah. Banyak masyarakat adat menganggap kedatangan bulan ini sebagai titik awal musim panen yang signifikan, terlebih lagi untuk tanaman berry dan rumput jelai. Secara spiritual dan simbolis, Bulan Strawberry dipercaya membawa tenaga perubahan, optimisme, serta perkembangan.

Peluang Akhir dalam dua Puluh Tahun

Oleh karena kedudukan Bulan yang terlihat cukup rendah di cakrawala bagian selatan, penonton di berbagai daerah bisa jadi akan menikmati perspektif khas serta mengagumkan.

Perlu dicatat bahwa formasi semacam itu diprediksi takkan kembali selama 18 tahun ke depan, sehingga membuat Bulan Strawberry pada tahun 2025 menjadi suatu acara yang sangat bersejarah.

Oleh karena itu, jangan melewatkan malam tanggal 11 Juni 2025 ketika terjadi fenomena Strawberry Moon pada tahun 2025. Luangkan beberapa menit dari waktumu, angkat kepalamu untuk melihat ke atas sana, dan sempatkan diri merasakan keagungan semesta yang muncul hanya setiap dua puluh tahun sekali. ***

Post a Comment

Previous Post Next Post