
MasRizky - Suatu bencana merenggut korban jiwa di industri penerbangan pada hari Kamis (12/6), saat pesawat Air India dengan rute AI-171 terjatuh tidak lama usai takeoff dari Bandar Udara Ahmedabad, India.
Penerbangan ke London itu membawa 242 penumpang dan kru pesawat ketika terjatuh di dekat bandara.
Video horor yang ditampilkan oleh saksi mata memperlihatkan asap gelap menjulang tinggi ke angin, saat petugas kesehatan dan penjinak ledakan bersaing dengan waktu untuk menyelamatkan para korban luka serta mentransportasikannya menuju rumah sakit. Kondisi darurat ini membuat wilayah di sekitarnya lumpuh hanya dalam beberapa menit saja.
Hal yang memperkuat kejutan dari insiden ini adalah tipe pesawat yang terlibat. Pesawat itu merupakan Boeing 787-8 Dreamliner, sebuah model pesawat yang dikenal sebagai salah satu yang paling mutakhir, maju, dan hemat biaya operasional di planet bumi saat ini.
Pesawat itu termasuk jenis wide-body jet atau pesawat badan lebar yang memiliki dua mesin. Kapabilitasnya meliputi kemampuan untuk membawa antara 210 hingga 248 penumpang pada susunan kursi dua kelas.
Rentangan terbang maksimal dari Boeing 787-8 Dreamliner sangat memukau, mencapai jarak hingga 13.530 kilometer (7.305 mil laut) tanpa perlu mengisi bahanbakar lagi.
Mesin dari pesawat itu merupakan jenis turbofan dengan rasio bypass tinggi, yakni GE GGenx ataupun Rolls-Royce Trent 1000. Berdasarkan konfigurasi mesin seperti ini, Boeing 787-8 Dreamliner mampu mencapai kecepatan jelajah sebesar Mach 0,85 yang setara dengan kira-kira 903 kilometer per jam.
Bobot paling berat ketika take off adalah sekitar 227.930 kilogram (502.500 pon). Ukuran dari pesawat itu sendiri yaitu memiliki panjang 57 meter, lebar sayap mencapai 60 meter, serta ketinggian 17 meter.
Komposisi utamanya mencakup 50 persen material composit fiber carbon, yang menghasilkannya menjadi 20-25 persen lebih irit bahan bakar daripada model sebelumnya.
Fasilitas tambahan meliputi jendela lebar dengan teknologi pencahayaan otomatis, tingkat kenyamaan dalam ruang kokpit, sayap berujung aerodinamis serta beberapa fitur unggul lainnya.
Pesawat ini diumumkan pertamakali pada tahun 2011 untuk menggantikan pesawat jarak jauh lawas seperti Boeing 767-200ER dan Airbus A330-200.
Dalam jangka waktu yang tidak sampai 14 tahun, Dreamliner sudah mengantar lebih dari satu miliar penumpang, membuatnya menjadi pesawat badan lebar dengan laju pertambahan jumlah penumpang paling cepat sepanjang masa.
Model ini sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan penerbangan terkemuka global antara lain American Airlines, British Airways, Japan Airlines, Qatar Airways, serta tentunya Air India.
Walau penuh dengan teknologi canggih, Boeing 787-8 Dreamliner tetap memiliki sejumlah masalah dan polemik.
Tahun-tahun belakangan ini, model tersebut menghadapi sejumlah permasalahan keamanan, kesalahan dalam proses produksi, serta kerusakan pada komponennya sehingga menimbulkan keprihatinan di seluruh dunia tentang mutu produk buatan Boeing.
Badan pesawat Dreamliner terbuat dari sebuah komponen composite utuh, bukannya gabungan beberapa panel aluminium. Hal ini meminimalkan bobot serta meningkatkan ketahanan, namun hal itu pula yang membuat kerusakan di sebagian dapat memiliki konsekuensi serius.
Dengan lebih dari 386 unit Boeing 787-8 yang sudah terkirim per Januari 2023 dari jumlah pesanan keseluruhan di atas 2.000 untuk seri Dreamliner, insiden tersebut pastinya memberikan dampak besar pada citra Boeing.
Setelah berita tentang kecelakaan tersebut menyebar, nilai saham Boeing mengalami penurunan yang drastis. Industri penerbangan global kemudian mulai bertanya-tanya, apakah teknologi mutakhir sudah cukup untuk memastikan keamanan?
Perlu ditekankan kembali bahwa investigasi masih dalam proses. Otoritas di India, perusahaan Boeing, serta badan pengawas keamanan penerbangan internasional akan menginvestigasi akar masalah dari insiden memilukan tersebut.
Pada saat yang sama, keluarga para korban serta publik sedang menantikan penjelasan dan kemungkinan tanggung jawab dari perusahaan penerbangan atau bahkan Boeing apabila ditemukan adanya kekeliruan atau kerusakan pada pesawat bencana tersebut.
Post a Comment